III. coklat

5 1 0
                                    

"abang beli coklatnya yang banyak yaaa "- ucap binara sambil memperhatikan sagara yang sedang mengeluarkan motor nya.

sagara menggeleng " nanti gigi kamu banyak uletnya mau? kan dokter sudah pernah bilang binara gak boleh tuh makan yang manis² berlebihan"

karena sagara tidak menuruti permintaanya,binara pun memasang wajah cemberut nya . Namun hal itu terlihat lucu di mata sagara.

"jadi engga? kalau binara mau banyak yasudah minta ke papah,jangan ke abang okey"-ucap sagar sambil memakaikan biara helm bergambar Rapunzel itu kepda binara.

" jadi abang! tapi beli 2 yaa, bolehhh?"-tanya binara dengan sedikit harapan jika sagara memperbolehkan nya.

bukan sagara namanya jika tidak menjahili adik kecilnya ini.

" boleh,tapi ijin ke papah "-jawabnya dengan sedikit menahan tawanya.

" no,no,no papah galak kaya cekgu besar binara takut "

"ya sudahh,berarti beli satu nanti jajan yang lain deh boleh,asal jangan yang manis lagi"

" ayayy kaptennn " ucap binara dengan pose hormatnya.

"yukkk letsgoooo kita berangkat!!! " - ucap sagara dengan semangatt

🦋🦋

arunika sedang membantu keluarganya untuk mengangkut barang yang masih diluar rumahnya, karena barang dari rumah lamanya sangatlah banyak.

saat ia ingin mengangkat kardus yang lumayan besar ia mendapatkan saapan yang sangat menggemaskan dari anak kecil perempuan yang kebteluan sedang lewat didepan rumahnya.

" halooo kaka cantik perlu bantuan tidak? biar Abang tidak diam saja "- tunjuk anak kecil itu kepada seorang pemuda yang sedang membonceng anak kecil itu.

arunika berjalan mendekat ke arah mereka berdua karena tidak sopan jikalau ia berdiri di depan rumah sedang kan sang lawan bicara berada di luar gerbang rumahnya.

arunika menggelengkan kepalanya
" tidak cantikk, ini sebentar lagi selesai kok "- tolak arunika dengan halus

anak kecil itupun mengangguk
" okeyy,kata mama kalau butuh bantuan bilang saja yaaa aku sama abang siap membantuuu"- ucapnya dengan penuh semangat

arunikapun tersenyum manis sekali, sambil tertawa kecil karena ia sangat gemass dengan anak kecil.

" aku pulang dulu yaa,oh yaa ini ada sedikit coklat dari aku diterima ya kaka cantik nanti jangan lupaa main kerumahh nara "

coklat pemberian dari binara pun diterima dengan senang hati.

sedangkan lelaki yang tadi bersama anak kecil itu pun hanyaa memperhatikan mereka berdua saja, tanpa adanya sapaan ataupun senyuman. wajahnya sangat amatlah datar tidak ada ekspresi sama sekali

setelah itupun arunika melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai. banyak sekali pekerjaan yang harus ia selesaikin hari ini.

iapun masuk kedalam rumahnyaa sambil membawa kardus yang lumayan berat itu.

" kenapa lamaa? berat banget emng ini kardusnya de?" - tanya naya

arunika menggeleng " engga ibu,tadi ada tetangga sebelah kayanya, nyapa arunika. kan gaenak kalo arunika cuekin jadi weh ngobrol dikitt "

nayanika mengangguk "oh gitu,nanti taruh disana aja. nanti biar dilanjut sama si bibi, tinggal dikit lagi kan de?"

"iya dikit pisan itu mah da,tapi arunika udah cape sekali iniii"

" heeuh enggeus ,biar ama si bibi aja dilanjut "

arunika mengangguk dan berjalan ke arah kamarnya. kebetulan kamarnya itu ada balkonnya dan langsung menghadap kearah jalan depan rumahnya.

Sagara Renjana 🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang