V . Point Lumineux

283 41 4
                                    

ⓘ sad scene, 878 words

ⓘ sad scene, 878 words

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💔


Soonyoung berjalan dengan santai sambil menggenggam tangan Yoshi disebelahnya, sang eomma ternyata sudah tidak ada dibawah.

Ia memgedarkan mencari sosok wanita itu, namun sepertinya ia tak ada diruangan itu.

Disusul sang appa dibelakangnya, Soonyoung pun menoleh hendak bertanya. "Apa eomma pulang duluan, appa?" Sang appa juga nampak kebingungan.

"Eomma tidak ada?" Soonyoung mengangguk sebagai jawaban. "Astaga, eomma mu itu.."

"Mungkin dia sedang marah karena tadi."

"Tak apa, jangan dipikirkan."

"Appa yang akan membujuknya nanti."

Tuan kwon berujar menenangkan putra tunggal, ia tersenyum lembut sembari mengusap pundak sang putra yang masih dibalut jaz hitam.

"Baiklah, appa pergi dulu."

"Takutnya si keras kepala itu makin susah dibujuk kalau appa terlalu lama." Soonyoung tersenyum ragu dengan kepala yang terangguk.

Tuan Kwon berjongkok didepan Yoshi, membingkai sisi wajah anak itu dengan penuh kasih sayang dan senyum teduh. "Opah pulang dulu ne? Nanti kita ketemu lagi. Jadi anak yang baik, oke?" Yoshi mengangguk, melepas tautan tangannya untuk beralih memeluk opahnya.

Tuan Kwon meraih tubuh yang lebih kecil, membawanya kedalam dekapannya lalu ia usap lembut surai hitam anak itu. "Sering sering kesini ya, opah."

"Ochi tak punya teman bermain." Tuan Kwon terkekeh dan lantas mengangguk, "Nee, Yoshi-ya.."

"Opah pamit dulu ya, sampai jumpa!" Tuan Kwon tersenyum sekali lagi sambil melambaikan tangan kemudian melenggang pergi dan menghilang dibalik pintu utama.

Yoshi mendengus bosan, sepersekian detik kemudian maniknya sontak membola dan dengan cepat mendongak menatap sang ayah yang langsung menatapnya dengan bingung.

"Ada apa, Ochi?"

"Ayah!
Ochi lupa kalau harus membuat puisi untuk acara esok!"

"Huh?"

"Besok ada sesi pembacaan puisi, dan Ochi salah satunya yang terpilih."

"Tetapi aku belum menyiapkan apapun.." Yoshi berujar lirih dengan bibir yang tertekuk.

Soonyoung terkekeh gemas, menunduk menyamakan tingginya dengan sang putra yang tengah kebingungan. "Wahh, hebatnya putra ayah.."

"Tidak usah khawatir, ayah siap membantumu!"

Senyum cerah terbit dari bibir Yoshi, matanya menekuk membentuk eye smile saking senangnya ia. "Apakah ayah akan membantu Ochi juga?!" Tanyanya antusias.

Moon Coeur, Jihoon | Soonhoon ft. YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang