05 : GAMA

7 1 0
                                    

   Suasana hati Paula pagi ini sangat cerah. Secerah Sang surya menyinari dunia. Ia sangat yakin bahwa Gama tidak akan mengganggunya lagi.

Setelah apel pagi, karena hari ini adalah hari Jum'at maka diwajibkan untuk membersihkan sekolah.

Kelas Paula ditujukan untuk membersihkan area halaman belakang sekolah. Mereka sangat antusias menerima arahan itu.

Setelah satu jam membersihkan, kawan-kawan Paula bubar satu persatu. Ada yang ke kantin, toilet, dan ke kelas.

Tinggal lah Paula dan Raisya sedang asik menyender di bawah pohon rindang.

"Pau, menurut kamu kalau aku jatuh cinta sekarang worth it nggak sih?"tanya Raisya sembari memainkan ponselnya.

"Emangnya kamu belum pernah jatuh cinta?"

"Heh? Emangnya kamu udah pernah jatuh cinta?" Raisya memelototi Paula. Pertanyaan itu jelas dijawab dengan gelengan kepala.

"Pertanyaan kamu tadi seakan-akan kamu udah pernah jatuh cinta. Hmm, kamu mau menyembunyikan sesuatu dari aku?"lanjut Raisya lagi. Ia yakin ada sesuatu pada Paula.

Tiba-tiba mata Raisya membulat, ingatannya tertuju pada seseorang yang sedang mengejar Paula.

"Apa jangan-jangan kamu udah jatuh cinta sama Gama?!"tanya Raisya menaikkan intonasi suaranya.

Buru-buru Paula membekap mulut Raisya. Pandangannya mengitari lingkungan mereka. Syukurnya tidak ada orang lain.

Paula pun melepaskan tangannya. "Ya enggak lah, Sya. Aku aja enggak tau jatuh cinta itu seperti apa. Mana kamu pake teriak lagi."

Raisya terkekeh geli melihat wajah merah Paula. Bahkan, kini sahabatnya sedang melipat tangan di dada dengan mencebikkan pipinya.

"Oh iya ya, aku lupa hehehe..."balas Raisya sembari menaikkan kedua jarinya. "Yang harus kamu ingat ketika kita lagi jatuh cinta. Ingat! Salah satunya jantung kita akan berdebar lebih kencang, Pau."

Paula terdiam sejenak kemudian ia menatap Raisya sembari memeluk kedua lututnya. "Kalau jantung kita berdebar dua kali dengan orang yang berbeda? Tandanya kita jatuh cinta dua kali?"

Tak!

Raisya menjitak kening Paula.
"Enggak begitu juga! Jatuh cinta tuh sekali seumur hidup!"

"Kalau dua kali?"

"Tandanya jantung kamu yang ga normal!"balas Raisya sembari terkikik geli.

Paula mencebikkan pipinya lagi. Sahabatnya ini paling suka cari masalah. "Orang lagi serius juga!"

"Hehehe..kidding, Pau."jawab Raisya sembari menaikkan kedua jarinya.

Bugh!

Bugh!! Bugh!!

Paula dan Raisya spontan berdiri dan mencari sumber suara. Sepertinya ada yang berkelahi. Sumber suara itu sepertinya tidaklah jauh. Mereka pun berjalan mengikuti kata hati mereka.

Bugh!

"Emang anjing kamu, Aldo! Bajingan! Brengsek!"maki Gama sembari mengancing telak tubuh Aldo.

Paula dan Raisya menutup mulut mereka dengan tangan. Mereka sangat kaget dengan kejadian di depan mata mereka.

Muka kedua lelaki tampan itu sudah babak belur. Namun, yang paling parah adalah Aldo.

Paula ingin melerai keduanya, namun Raisya menariknya. Akhirnya, mereka pun bersembunyi di balik pohon sembari mengintip keduanya.

Aldo tertawa remeh sehingga membuat Gama meletakkan tangannya di leher Aldo.

DI ATAS LANGIT BIRU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang