10 : MENYATUKAN DUA HATI

3 1 0
                                    

Pagi yang cerah ini, Paula awali dengan bahagia. Entah mengapa hatinya sangat berbunga-bunga mengingat kemarin tiba-tiba Gama memperjelas hubungan mereka.

Amelia yang berpapasan dengannya pun menaruh curiga, tidak biasanya Paula seperti itu. Biasanya ia hanya menampilkan wajah datar tanpa ekspresi apapun.

Amelia pun menyenggol lengan Paula. "Kenapa, Dek? Nggak biasanya senyam-senyum begitu?"

"Emang iya, Kak?"tanya Paula balik mencoba menetralisir keadaan. Namun, Amelia tidak bisa dibohongi. Pandangannya menelisik mata Paula. "Kamu sedang jatuh cinta?"

Paula segera menggelengkan kepalanya. Sesekali ia melihat ke lantai bawah takut sekali kalau ibunya sampai dengar.

"Apa sih, Kak? Jangan ngomong macam-macam deh. Kalau ibu salah paham, bagaimana?"

Mendengar ucapan Paula bukannya meminta maaf, Amelia malah tertawa kecil.

"Kamu kira bisa bohong sama kakakmu ini? Emangnya kamu pikir kakak nggak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta? Lagian takut banget kalau ibu dengar. Ingat ya, Dek. Jatuh cinta itu manusiawi, nggak ada yang bisa menghalangi cinta kalau emang udah datang."

Paula meremas jemarinya, panik tiba-tiba melanda dirinya. "T-tapi, aku takut kalau sampai ibu dan ayah tau."

Amelia memandangi raut wajah Paula, benar saja muka adiknya terlihat sangat pucat. Ia pun bersandar di dinding. "Udah, urusan mereka biar kakak yang atur. Yang penting kamu bahagia."

Paula mengangguk yakin dengan jawaban kakaknya. "Kalau begitu aku ke sekolah dulu, Kak. Bye!"

"Hati-hati di jalan, ya."balas Amelia seraya melambaikan tangannya.

°°°

Hari ini, Paula dan kawan-kawan merengut karena ada ulangan IPA mendadak. Tiba-tiba saja Ibu Tina memberi tahukan bahwa sepuluh menit lagi akan diadakan ulangan IPA dadakan. Hal ini bertujuan untuk menguji kemampuan siswa-siswinya selama ini.

Paula masih berjuang membaca materi IPA di buku tulisnya. Sedangkan, Raisya sudah pasrah dengan hasil ulangannya.

Bu Tina bergegas mengumpulkan siswa-siswinya untuk berbaris dengan rapi sebelum memasuki kelas.

Setelah semua murid sudah masuk, Bu Tina pun memulai ulangan dengan membaca soal.

"(1)Alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu dalam sistem internasional (SI) adalah....

A. Termometer
B. Barometer
C. Hidrometer
D. Tachometer
E. Mikroskop

"(2) Berapa notasi ilmiah yang terbentuk dari 0,0000000012....

A. 12 x 10 ¹⁰
B. 1,2 x 10 ¹⁰
C. 1,2 x 10 ⁹
D. 1,2 x 10⁻¹⁰
E. 1,2 x 10⁻⁹

Total soal yang diberi oleh Bu Tina hanya 5 soal saja. Namun, tidak semua berhasil menjawab pertanyaan dengan sempurna.

Raisya melirik Paula yang terlihat masih mencakar jawaban di lembaran kertasnya. Setelah memastikan Bu Tina sedang memainkan ponselnya, Raisya pura-pura menjatuhkan lembaran soalnya yang masih kosong.

Kemudian, ia mencoba memberi isyarat pada Paula. Paula yang melihatnya kemudian membalas isyarat Paula.

"Ehm! Apa ada kucing di sini?!"tanya Bu Tina pada anak-anak lain.

"Nggak ada, Bu."jawab mereka dengan serempak.

"Lalu, apa itu yang di bawah meja? Kucing bukan sih?"tanya Bu Tina lagi sembari menatap Raisya.

DI ATAS LANGIT BIRU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang