"Udah cukup Ryesha. Lo emang punya cinta, tapi dunia juga punya norma. Lagi pula dia masih normal, lo gak bisa maksa buat di cintai"Amarah Ryesha seketika redup dengan kepalanya yang menunduk ke lantai.
Setetes demi setetes air mata kembali mengalir, Laurel yang melihat hal itu dengan perlahan mendekati Ryesha dan memeluknya."Perlahan-lahan pasti lo bisa ngelepas dirinya, gue yakin lo gak seburuk itu untuk yang lain"
Tak kerasa sudah satu minggu berlalu, tentunya masih susah menyingkirkan nya dari pikiran.
Ryesha yang saat ini sedang berlatih musik dengan grup band nya.Awalnya dia masuk ke band tersebut dengan harap bisa menyibukkan dirinya dengan teman teman band untuk bisa moveon dari Yocelyn.
Kebetulan sekali, mereka semua berlatih untuk tampil di acara pembukaan lomba agustusan di sekolah mereka. Tak hanya grup band musik sekolah yang tengah sibuk untuk tampil, para siswa-siswi dan anggota osis lainnya juga ikut disibukkan dengan latihan penampilan mereka masing-masing.
Mereka semuanya berlatih dengan sangat keras agar mendapatkan hasil akhir yang puas.
Sampai pada akhirnya, hari yang mereka tunggu tunggu telah datang. Sekolah di penuhi dengan dekorasi meriah untuk menyambut lomba agustusan.
Para peserta yang akan tampil tengah bersiap siap untuk tampil sesuai dengan nomor urut yang telah di tentukan.
Hingga pada nomor urut band musik Ryesha yang akan segera tampil. Dengan semangat yang masih membara, para siswa-siswi menyoraki mereka dengan maksud tak sabar untuk melihat mereka tampil diatas panggung.
Para anggota band tersebut menaiki tangga menuju ke atas panggung dengan percaya diri atas latihan yang mereka lakukan dengan penuh tekun.
Begitu juga Ryesha, dia kedapatan mengisi posisi gitaris untuk pertama kalinya.
Alih alih ingin fokus untuk penampilannya, Ryesha malah melihat lihat kebawah panggung untuk satu orang yang diharapkanya ada di antara para penontonTapi hasilnya adalah nihil, Ryesha kecewa. Sepertinya memang dia harus benar-benar berhenti berharap dengan nya. Akan tetapi selayaknya matahari tenggelam, pasti esok akan timbul kembali.
Beberapa menit berlalu, penampilan dari band musik Ryesha telah berakhir.
Satu persatu anggota turun dari atas panggung dan kembali ke ruang latihan mereka."Gua ke kantin ya, laper. Sekalian nyamperin Laurel" ucap Ryesha kepada teman bandnya.
"Siap, jangan lupa nanti siang ke sini lagi. Buat beresin alat musik ke tempat awal" Ucap Jevito kepada seluruh para anggota.Ryesha mengangguk dan pergi keluar dari ruang latihan.
Jevito hanya memandang punggung Ryesha yang perlahan-lahan menghilang dari pandangan nya."Cantik" ucapnya dengan lirih.
"Cie cie ada yang lagi kasmaran nih" Mycella tertawa lirih ke arah Jevito.
"Berisik, udah lo foto dia tadi waktu tampil?"
"Udah lah, sesuai permintaan lo"
"Kirim ke gue sekarang"
"Sabar dong, ngebet banget pengen lihat mukanya ya?" Mycella kembali tertawa.Dan para anggota yang kebetulan masih ada di ruang latihan juga ikut tertawa mendengar hal itu, betapa konyolnya melihat temannya yang diam diam jatuh cinta dengan sesama anggota band nya.
"Demen banget bully gue, udah cepet kirim fotonya"
Tak bisa menahan tawa melihat Jevito jadi bahan bully teman temannya, Mycella hanya bisa menuruti permintaan Jevito.
Ryesha terus berjalan menuju kantin, berharap dia berpapasan dengan Laurel. Tapi kali ini mungkin dia tidak beruntung, malahan Ryesha tengah berpaspasan dengan Yocelyn.
Wanita pertama yang ia cintai sekaligus luka pertama.
Ryesha hanya bisa menundukkan kepalanya saat berpaspasan dengan Yocelyn.
Tidak bisa di tebak, Yocelyn menggeser dirinya ke arah depan Ryesha, sehingga membuatnya berhenti karena langkahnya di halangi."Kamu kapan tampil?? Kok ke kantin?" tanya Yocelyn ke Ryesha yang hanya diam tak menjawab.
Yocelyn menghela nafas panjang, lalu kembali bertanya.
"Ayo kembali ke lapangan, aku pengen liat kamu tampil sama band mu""Kemana aja lo?" jawaban singkat Ryesha dan lagi lagi, ia meninggalkan Yocelyn sendiri seakan-akan kecewa dengan nya.
"Masih marah ya sama aku? Kamu gak bisa kayak dulu lagi ya waktu pertama kali kita bertemu? Aku juga udah bilang ke kamu, kalau kamu ada masalah sama aku, ayo kita berdua perbaikin jangan menjauh dari aku"
Alih alih menghentikan langkah nya untuk Yocelyn, Ryesha malah kembali berjalan pergi keliling sekolah mencari temannya, Laurel.
-To be continued
Orang kayak Yocelyn enak nya diapain ya? Untung Ryesha sabar banget, kalo ga udah ku jadiin ubi itu Yocelyn wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE DAY, LATER - RYEJI
Romance"Gak ada dalam kamus hidup gue yang namanya nt, walau segender akan tetap gue terobos" ✎ Disclaimer - fiksi 100% tidak ada kaitannya dengan pihak manapun - gxg (homophobic dni please) - contains harsh words (18+) Ikutin terus ceritanya.. sampai si...