Bunyi peluit wasit menandakan dimulainya pertandingan.
Suasana lapangan Gelora Indah semakin ramai, serta suara teriakan dari para suporter masing masing tim bergema di area lapangan. Gesekan sepatu para pemain di atas lapangan menunjukkan betapa sengitnya pertandingan.
Beberapa kali suara penonton heboh karena tim yang didukungnya berhasil memasukkan bola ke dalam ring.
Skor tim Marcel dan Ryesha pun saling mengejar. Dan pada akhir babak kedua pertandingan, keberuntungan belum berpihak pada tim Ryesha. Skor tim Marcel lah yang lebih unggul.
Wasit memberikan kesempatan beristirahat untuk kedua tim tersebut.
Tim Ryesha dengan segera berkumpul untuk memanfaatkan waktu yaitu mengatur strategi untuk babak selanjutnya.
"Ya gimana yah, kita langsung lawan ketua basket"
"Ragu gue buat menang"
"Gimana nih?""It's okay guys, you guys played well earlier! Kita susun strategi baru aja" Ryesha berusaha memberi semangat kepada rekan tim nya.
Lagi lagi, suara teriakan suporter masih terdengar, terutama suporter cewek yang sedang cari perhatian ke para pemain.
"Kayaknya dia ketua basket ga si? Mainnya bagus banget!"
"Yang nomor punggungnya 07 atas nama Marcel kan? Dari tadi mata gue gak bisa lepas dari dia!"
"Kalau ada yang bening aja cepet banget lo"
"Gue cuma gak mau menyia-nyiakan pemandangan menakjubkan itu."
"Gak usah segitunya. Udah punya cewek kayaknya, cowok keren kayak gitu. Biasanya tuh ya, ceweknya bakal nyamperin buat kasih doi minum"
"Serius?? Tapi gue ga liat tuh ada cewek di dekat doi dari tadi"
Ryesha yang mendengar pembicaraan itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
-Dalam hati Ryesha "Cowok brengsek kayak gitu gak cocok sama Yocelyn. Gue harus bisa menang"-
Kembali ke pertandingan basket. Ini sudah babak terakhir. Skor kedua tim saling mengejar, dengan tim Ryesha lebih unggul kali ini.
Suasana semakin memanas. Ditambah antusias para penonton semakin diuji rasa was-wasnya. Terutama para supporter dari masing-masing tim.
Hingga shooting terakhir yang dilakukan Ryesha berhasil membobol ring.
Dan di detik selanjutnya itulah wasit dengan segera meniup peluitnya tanda berakhirnya pertandingan. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi penonton yang merupakan supporter tim Ryesha. Mereka bersorak gembira, tentu saja.
"Anjing?! Serius tim kita menang?! Berarti gue bakal jadi pacar Yocelyn?! Ga mimpi kan?!" Ryesha terdiam sejenak menatap masing-masing anggota tim nya.
"Hahaha congrats ya bro!!"
"Cie cie.. Ada yang dapet hadiah cewek cantik nih"
"Samperin langsung gih, keburu di ambil lagi sama si Marcel"Para anggota tim Ryesha memberikan selamat untuk keberhasilan yang telah di dapatkan nya.
Lalu dengan tiba tiba, seseorang memeluk Ryesha dari belakang.
Sontak Ryesha tertegun sekejap dan langsung mengetahui siapa yang memeluknya dengan melihat tangan dari seseorang tersebut.
Perlahan Ryesha melepaskan pelukan tersebut dan membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke arah seseorang tersebut.
Dan benar dugaan Ryesha, seseorang yang memeluknya dari belakang itu adalah Yocelyn.
Yocelyn tersenyum ke arah Ryesha lalu berkata. "Haloo pacar"
-Dalam hati Ryesha "Bajingan! Gue lemah banget kalo diginiin!! Anjing anjing mau mati gue rasanya!!!"-
Yocelyn menatap wajah Ryesha dengan seksama, menyadari perubahan wajah Ryesha yang perlahan menjadi merah.
"Lucu banget kamu pacar, kita pergi aja yuk? Di sini rame banget" ajak Yocelyn
"E-eh?? Oh o-okay" jawab Ryesha masih memproses semua yang terjadi.
Lalu mereka berdua pergi keluar lapangan, menuju ke tempat yang lebih sepi untuk berduaan.
Saat mereka berdua berjalan pergi, Marcel melihat mereka berdua hingga tidak mengalihkan pandangannya dari mereka berdua. Merasa menyesal dan kesal dirinya membuat keputusan yang salah, sekarang dia sudah tidak ada lagi hak dengan perempuan tersebut.
"Orang tolol ga boleh sedih haha"
"Utututu, mau peluk dari abang??"
"Kacian nya anak mama, cini abang jajanin adek"
"Nanti abang beliin mainan yaa"
"Gapapa adek, masih banyak cewek yang mau sama orang tolol kayak kamu haha"Ejek teman teman tim Ryesha ke Marcel.
Marcel hanya bisa menunduk kepalanya, menahan rasa malu.
Kembali ke Ryesha.
Yocelyn memimpin jalan menuju ke tempat yang lebih sepi untuk mereka berduaan, dan hingga pada akhirnya sampai ke tempat 'sepi' tersebut.
-Dalam hati Ryesha "Ini tempat bukan lagi sepi anjir, inimah tempat yang jarang ke sentuh orang orang! Gue mau di apain.. Mama.."-
Dan tempat 'sepi' itu adalah..
Gudang milik Gelora Indah yang biasa digunakan untuk menyimpan peralatan olahraga, dan gudang tersebut juga jarang sekali orang tau dan mungkin tidak ada yang pernah tau keberadaan gudang tersebut, karena tempatnya yang cukup jauh dari lapangan.
Dan terlebih lagi gudang tersebut telah di tinggalkan sejak lama, dan di ganti oleh gudang baru yang lebih dekat dengan lapangan.
Yocelyn meraih tangan Ryesha dan mengajak nya untuk masuk ke dalam, lalu menutup pintu gudang tersebut.
Ryesha memilih untuk diam dan mengikuti alurnya.
Perlahan Yocelyn mendekati Ryesha dengan seringai di wajahnya.
-Dalam hati Ryesha "Mbak?! Mau ngapain mbak?! Sadar mbak!! Mama anak mu mau diapain.. Pasrah aja lah yaa.."
"Aku capek seharian nangisin sikap dia. Aku lagi butuh banget kiss dari kamu.. boleh ya?"
Keinginan Yocelyn tersebut seketika membuat mata Ryesha terbelalak.
"Tapi Yocelyn-"
Ucapan Ryesha dipotong Yocelyn."Please?? Lagipula kita udah pacaran kan???" tanya Yocelyn kembali dengan penuh harap di matanya.
Ryesha mendengarkan hal itu dengan segera menganggukkan kepalanya dan berkata.
"Iyaa boleh.. Sekali aja ya??"
-To be continued
Woy lah udah jadian aja, kalian kapan? Aku si udah sama Pham Hanni :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE DAY, LATER - RYEJI
Romance"Gak ada dalam kamus hidup gue yang namanya nt, walau segender akan tetap gue terobos" ✎ Disclaimer - fiksi 100% tidak ada kaitannya dengan pihak manapun - gxg (homophobic dni please) - contains harsh words (18+) Ikutin terus ceritanya.. sampai si...