1 jam kemudian,
akhirnya mereka berdua selesai juga mengerjakan tugas matematika nya."Gak ada tugas lagi kan?" tanya Ryesha.
"Engga.. tugasnya cuman matematika"
"Syukur lah kalau gitu. Jalan yuk"
"Jalan? Kemana?" Laurel bingung.
"Yaa.. terserah.. sambil cari makanan, gimana? mau gak?"
Laurel mengangguk."Pakai motor gue aja" ucap Ryesha.
"Gak mau ah. capek duduk di motor ninja lu, pakai motor gua aja""Yaudah, tapi gua yang nyetir" tawar Ryesha.
"Iyaa"Mereka berdua pergi jalan-jalan sembari mencari makanan untuk perut mereka yang kosong.
"eh ada pasar malam!" ucap Laurel.
"Dimana?"
"Ituu!!"
"Gak liat gua anjer"
"Ituuu di depan sana!!" ucap Laurel sambil menunjukkan dengan jari telunjuknya.Lalu Ryesha pergi kearah yang ditunjukkan Laurel dan memarkirkan motornya.
"Eh bentar bentar! itu Yocelyn gak si?" tanya Laurel.
Mulut Ryesha langsung tersenyum lebar.-Dalam hati Laurel "Heem.. langsung semangat"-
"Samperin yuk" ajak Ryesha.
Mereka berdua pergi menemui Yocelyn.
"Yocel!!" teriak Ryesha.
Mendengar suara yang tidak asing, Yocelyn langsung menoleh ke arah suara tersebut.
"Rye? Laurel?""Sendiri aja nih?" tanya Ryesha.
"Enggaa.." jawab Yocelyn.
"Hm? sama siapa?"
"Teman"
"Temen apa demen?" tanya Laurel.
"Cuman teman Lau.."
"Oh yaudah, kita duluan ya!" lalu Laurel menggandeng tangan Ryesha dan pergi untuk membeli beberapa makanan."Mau makan apa?" tanya Ryesha
"Terserah"
"Bener ya, semua cewek sama aja"
"Lu juga cewek anj"
"Yasudah, ku akan pergi mencari makan sendiri"Ryesha pergi berjalan jalan di sekitar pasar malam, sambil berharap menemukan makanan yang cocok untuk di makan malam itu. Laurel mau tidak mau mengikuti kemanapun Ryesha pergi.
"Lu mau makan apa sih sebenarnya?!" tanya Laurel kesal.
Tapi Ryesha tidak menjawab pertanyaan Laurel dan terus melanjutkan jalannya.
Sampai suatu ketika, Ryesha melihatmu sesuatu yang hingga membuat Ryesha menghentikan langkah nya. Pemandangan tersebut adalah pemandangan yang tidak ingin dilihatnya seumur hidupnya.
"Ada apa Rye??" tanya Laurel terheran-heran melihat Ryesha menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba.
Keheningan yang tiba-tiba membuat suasana begitu canggung.
Hingga beberapa menit kemudian, Ryesha membenarikan dirinya untuk memecah keheningan dan bertanya..
"Lau.. Lu denger gak yang di omongin Yocelyn tadi? Lu inget gak?" tanya Ryesha dengan tatapan kosong nya.
"Lo kenapa sih? emang Yocelyn ngomong apa??" Laurel kebingungan dengan pertanyaan Ryesha.Akan tetapi Laurel terus berpikir apa yang dikatakan Yocelyn tadi..
"Maksud lo si Yocelyn pergi bareng temennya??"
Ryesha menutup matanya dan mengangguk pelan.
"Kenapa dia harus bohong?"
"Rye.. Gue gak tau maksud lo itu apa, coba jelasin dulu ke gue.." ucap Laurel berusaha meminta penjelasan ke Ryesha.Dengan tangan gemetar dan mata yang sudah tergenang oleh air mata, Ryesha mengangkat tangannya dan mengarahkan tangannya kearah yang ditunjuknya dengan jari telunjuknya.
Benar benar pemandangan yang begitu sakit dilihat oleh Ryesha, bagaimana tidak? Melihat seseorang yang ia cintai berciuman sambil berpelukan dengan orang lain.
"Hahaha.. bangsat bangsat, tadi kok ngomong nya cuman temen" dengan suara yang terdengar serak Ryesha langsung menggandeng tangan Laurel dan memutuskan untuk kembali pulang kerumah.
Laurel hanya bisa terdiam dan merasa bersalah karena tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Ryesha, sehingga temannya sangat terpukul dan terkejut melihat pemandangan tadi.
-To be continued
Aku jadi Ryesha langsung galau 7 hari, 7 malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE DAY, LATER - RYEJI
Romance"Gak ada dalam kamus hidup gue yang namanya nt, walau segender akan tetap gue terobos" ✎ Disclaimer - fiksi 100% tidak ada kaitannya dengan pihak manapun - gxg (homophobic dni please) - contains harsh words (18+) Ikutin terus ceritanya.. sampai si...