...•• Happy reading ••...
"haish, dimana dia?"
Doyoung yang sadari tadi sedang sibuk mengacak-acak kamarnya kerena mencari sesuatu. Doyoung mencari ke sana-kemari benda yang menurutnya sangat bermakna dan berarti baginya, melihat di lemari tidak ada beralih kebawah kasur pun tidak ada, Doyoung frustasi kemana benda itu.
Doyoung turun kebawah sambil mencari di ruang tamu, dan mencarinya di setiap sudut rumah juga tidak ada.
Tidak benda itu tidak boleh hilang, kemana lagi Doyoung harus mencari.
Jaehyuk yang baru saja turun dari atas menatap bingung Doyoung,sedang apa Doyoung? pikir Jaehyuk, dia heran melihat tingkah Doyoung yang seperti itu.
Yoshi melihat Doyoung juga merasa sangat terganggu, dia tidak mau melihat anak itu pagi ini. Tapi baru saja turun dari atas, Doyoung terlihat kebingungan mencari sesuatu. Merasa geram akhirnya Yoshi berbicara."sedang apa kau?"
Doyoung mendengar itu beralih menatap Yoshi dan juga Jaehyuk satu persatu, lalu menghampiri keduanya.
"Hyung, apa kau melihat sebuah kotak di kamarku?"tanya Doyoung tanpa basa-basi.
Yoshi tertawa kecil, kotak untuk apa dia mengambil nya. Jihoon dan juga yang lain baru saja datang dari kamar masing-masing menuju meja makan. Mereka melihat kearah Doyoung sekilas lalu kembali mengabaikannya.
"Kotak? aku tidak melihatnya"jawab Yoshi lalu duduk di kursi meja makan bersama yang lain.
Doyoung beralih menatap satu persatu saudaranya, berharap mereka melihat. kemudian Doyoung bertanya"apa kalian melihat sebuah kotak di kamarku?"
Semua terdiam, lalu kemudian menatap kearah Doyoung yang terlihat menunggu jawab dari saudaranya.
Junkyu terkekeh mendengar itu
"Untuk apa kami masuk kekamar mu?hanya ingin mengambil sebuah kotak?"ucap Junkyu dengan senyuman smirk nya lalu berjalan menuju meja makan.Terlihat saudaranya juga mengangguk setuju dengan ucapan Junkyu yang mungkin mereka tidak akan sudi masuk kedalam kamarnya.
"aahh, benar juga"guman Doyoung.
Doyoung terlihat lesu mendengar perkataan Junkyu tadi. Mungkin Doyoung harus pergi dari sini agar suasana sarapan mereka tidak terganggu oleh kehadirannya disana.
Dia berbalik badan menuju kamarnya tapi suara Jaehyuk menghentikan langkahnya.
"aku membuangnya"
Deg
Dua kata yang mungkin membuat jantung Doyoung berdetak kencang.
Apa membuangnya? Doyoung mendengar itu langsung berjalan kearah Jaehyuk, dan menatap Jaehyuk dengan tatapan tajam. Tidak kotak itu tidak boleh di buang.
Dia tidak menyangka bahwa Jaehyuk yang melakukan itu, membuang kotak yang menurut Doyoung sangatlah berarti baginya oh tuhan bagimana ini?.
"Dimana kau membuangnya, hyung"
Tanya Doyoung dengan amarah yang terlihat di matanya. Marah?tentu saja. Siapa yang tidak marah jika barang yang menurut kita berharga dibuang oleh seseorang.Jaehyuk menghela nafasnya berat lalu membalas tatapan Doyoung dengan amat datar,"kenapa? ada apa dengan kotak itu? bukankah itu hanya sebuah kotak yang berisi sampah?!"
Sampah? Doyoung sakit hati dengan pengungkapan Jaehyuk. Itu bukankah sampah.
Tangan Doyoung sudah melayang di udara, kemarahan memasuki tubuhnya tapi kini di tahan oleh Asahi, melihat kearah Asahi, Doyoung menurunkan tangannya dan membuang nafas berat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Doy
Teen Fiction[AYO MAMPIR] Menceritakan sosok seorang anak laki-laki yang berusaha mendapatkan kata maaf, dan juga kasih sayang kembali dari para saudaranya. Menunggu waktu yang lama, dimana dia harus bisa membuat saudara-saudaranya menyayangi dia kembali, lelah...