11. Kesialan

136 7 0
                                    

"Morning all"

Semua mata menatap seorang anak laki laki yang tidak lain adalah keturunan bungsu keluarga Doftryn, Prince.

Prince duduk di samping Alister "kenapa kalian semua menatapku?" tanyanya heran.

"tidak ada, mari mulai sarapan"

Intrupsi dari Kakek membuat mereka mengangguk patuh dan mulai sarapan.

drtt..drtt..

Marco mendongkakkan pandangannya dan tersenyum.

Sial, dia ketahuan bermain handphone saat makan.

"ekhem"

Nenek berdehem untuk mencairkan suasana, apalagi tatapan Kakek, Damian dan Allen yang menatap Marco dengan tatapan tajam dan datar.

Marco tersenyum "peace guys!..that's..Xlynzyaa mengirim pesan kepadaku, iya!" dustanya.

"pesan apa? letakan ponselmu"

Patuh, Marco meletakkan handphonenya di meja.

"lanjutkan sarapan kalian. Dan Marco, keruangan Kakek nanti"

Marco menelan ludahnya, dia dihukum? yeah walaupun Kakek ini humble dan baik, tapi disisi lain dia sangat tegas tapi tidak pernah melakukan kekerasan, kecuali jika kesalahan yang dibuat sudah berlebihan.

Marco yang memikirkan hukuman apa yang akan dia dapatkan, Keluarga Doftryn yang lainnya justru fokus memakan sarapan mereka.

Setelah sarapan, Mereka berkumpul di taman belakang rumah, hanya sekedar untuk bersantai karena susah untuk berkumpul bersama seperti ini.

"pannggil Xlynzyaa kesini, sepi kalau tidak ada dia" usul Nenek yang duduk di kursi taman.

"Dia kan pembuat Onar, apalagi kalau sudah bersama Altac, pasti run–

"apa lo bawa bawa nama gue!?"

Ucapan Alister terpotong oleh Altac yang baru saja keluar dari Kolam renang dengan bertelanjang dada dan menampilkan otot bisep dan otot perutnya.

"Altac! bahasa kamu yang sopan!" tegur Nenek.

Altac mengangguk "kenapa tadi namaku disebut?" tanyanya duduk di sebelah Alister.

"kepo!"

"Altac, coba kamu telpon Xlynzyaa, seruh dia datang kesini" Titah Nenek

Altac mengangguk lalu menelpon Xlynzyaa.

"ga diangkat Nek" Lapornya ketika panggilan ketika tidak diangkat, melainkan suara operator yang menjawab.

"Tidak mungkin dijawab, semalam dia pulang jalan kaki, pasti masih tidur"

secara tiba tiba, Allen duduk di samping Neneknya.

"kenapa bisa jalan kaki?" tanya Nenek

Allen mengangkat bahunya acuh, malas membahasa kelakuan Xlynzyaa yang diluar nalar manusia.

"Kuncinya jatuh di ruangan kemarin, ditemuin sama si Damian. Nenek tahu kan kemarin Xlynzyaa kabur?" jelas Alister

Nenek mengangguk "tahu, lalu apa hubungannya?" tanyanya.

"Dia menyamar dan mencuri kartu Undangan tamu lain supaya bisa keluar, tapi kunci mobil jatuh di ruangan kemarin. jadi kalau mau diambil perlu masuk dan membutuhkan kartu undangan lagi" jelas Allen melanjutkan.

"tahu apa yang lebih parah?" tanya Alister

Nenek dan Altac menggelengkan kepalanya "Dia mencuri kartu Undangan dari salah satu keluarga Robert, dan Bodyguardnya justru membantunya kabur" sambung Alister menjelaskan.

Posesive Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang