12. Donor darah

134 7 0
                                    

"someone! please help my friends!" Sophia berteriak di loby rumah sakit.

Tidak lama kemudian, empat orang Suster datang. "baringkan dia disini" suruh Suster yang membawa ranjang.

Jake membaringkan Xlynzyaa di ranjang lalu keempar suster serta Sophia dan Rose membawa Xlynzyaa ke UGD.

"panggil Dokter untuk keruangan UGD 3" titah salah satu Suster kepada suster lainnya.

"baik" Suster itu pergi untuk memanggil dokter yang sedang memiliki jadwal bertugas

Mereka membawa masuk Xlynzyaa ke dalan ruang UGD, lalu salah satu suster berhenti didepan pintu.

"Tolong, menunggu di luar dan jangan buat keributan" Peringat Suster itu lalu masuk ke dalam ruangan.

Tidak lama, Dokter datang bersama asistennya. "Dok, tolong selamatkan teman kami!" mohon Rose.

Dokter mengangguk "pasti, kami akan berusaha" Dokter dan Asistennya masuk lalu mengunci pintu.

########

sementara di ruangan Kakek, dua Pria itu sedang berbicara dengan serius.

"kau sudah tahu kan kalau Xlynzyaa itu penerus Orxtyn sekaligus orang yang dulunya akan dijodohkan denganmu?" tanya Kakek.

Zien mengangguk "sudah tuan" jawabnya tegas.

Kakek mengangguk "dan Xlynzyaa sudah tau kau adalah keturunan keluarga Robert yang akan dijodohkan dengannya kan?" tanyanya lagi.

Zien kembali mengangguk "sudah tuan" jawabnya tegas.

Kakek terkekeh "dan saya juga sudah tahu kalian berdua berkencan"

Zien mengangguk "sudah tu—maksud anda?" tanya Zien, Kakek tahu mereka berkencan?

Kakek menggelengkan kepalanya "tadi pagi Kakekmu, Robert menelponku. dia meminta untuk kita membicarakan tentang kontrakmu sebagai Bodyguard  Xlynzyaa. dan saya memutuskan untuk menghentikan kontrak kita" jelasnya.

Zien menghela nafas "kemarin malam, saya dan Xlynzyaa juga membicarakan ini. dan saya setuju" tegasnya.

"sukurlah..tandatangani kertas ini" Kakek menyodorkan kertas kontrak ke hadapan Zien.

"Saya ambilkan pulpen dulu" Kakek berdiri dari duduknya tapi tangannya tidak sengaja menyenggol gelas berisi minuman yang ada di pojok meja.

prang!

"anda baik baik saja?" Zien berdiri lalu menyingkirkan pecahan gelas menggunakan kakinya.

"Saya punya pulpen, jadi tidak usah mengambil" Zien mengambil pulpen di saju jasz nya.

Kakek mengangguk lalu kembali duduk 'kenapa perasaanku gelisah ya?' batin Kakek.

Zien kembali duduk didepan Kakek dan menandatangani surat kontrak.

Kakek tersenyum "Terimakasih Zien, gajimu akan saya kirim"

"saya tidak membutuhkan uang" bantah Zien langsung.

Kakek mengerutkan alisnya "lalu? apa yang kau mau?" tanyanya.

"restui hubungan saya dan Xlynzyaa—

BRAK!!

"KAKEK!! AYO KERUMAH SAKIT!!"

pintu tiba tiba dibuka dengan keras lalu masuklah Prince.

"kenapa hm? kau sakit?" tanya Kakek lembut, tapi hatinya mendadak gelisah.

"KAK ZYAA KECELAKAAN!!" beritahunya lagi.

"zyaa?" beo Zien bingung.

Kakek terdiam "Zyaa? Xlynzyaa!" Kakek berlari keluar dari ruangan.

Posesive Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang