08.Hilang

3.2K 223 8
                                    

안녕하세요 친구!
Happy Reading!

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅

Pukul 8 malam Caca sudah sampai di rumah, ia izin dengan seniornya karna merasa badannya kurang sehat.

Saat sampai dirumah, Caca melihat sebuah mobil yang terparkir dipekarangan rumahnya. Ia tau pemilik mobil tersebut, tapi untuk apa dia kemari?

Caca memasuki rumah dan langsung melihat Jonathan yang sedang duduk diruang tamu, bersama laptop di pangkuannya.

"Dari mana saja kamu, ada anak sekolah pulang jam segini? Ngapain aja kamu seharian ini?!" cecar Jonathan dengan beberapa pertanyaan.

"Apa urusannya sama Daddy?" balas Caca dengan menatap sinis sang ayah.

"Kamu itu anak perempuan, gak pantas anak sekolah pulang jam segini, Caca!" seru Jonathan

"Aku ga bakalan kaya gini, kalo Daddy itu tanggung jawab! Pergi dari rumah, ga peduli sama istri juga anak-anaknya, apa itu yang disebut kepala rumah tangga?!" seru Caca tak mau kalah yang membuat Jonathan bergeming.

"Ini hidup aku dan biar jadi urusan aku, Daddy ga perlu dan ga berhak buat ikut campur." ucap Caca dan langsung berlari ke lantai dua untuk pergi ke kamarnya.

Setelah masuk ke kamarnya, Caca langsung mengunci pintu dan menjatuhkan tubuhnya ke ranjang. Dengan tas dan sepatu yang masih dipakainya, Caca menenggelamkan wajahnya di bantal.

Kepalanya yang tadi terasa pusing, sekarang jadi semakin pusing. Badannya mulai menghangat dan lemas, Caca menutup kedua telinganya saat mendengar suara suara bising.

Hal ini terjadi saat ia merasa tertekan atau cemas, ia memejamkan matanya kuat saat merasa suara tersebut semakin keras. Awalnya Caca mengira hal itu adalah hal biasa, jadi ia tidak bercerita pada siapa-siapa. Bahkan sampai sekarangpun dirinya hanya memendam sendiri, Tania dan Darren juga tidak tau.

Pertama kali ia mengalami hal seperti ini adalah saat ia duduk di kelas 1 sekolah menengah pertama, waktu itu ia pernah beberapakali menjadi korban pembullyan.

******

Pagi ini Caca merasa tubuhnya sudah menjadi lebih baik daripada semalam, ia segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Rambut panjangnya ia kuncir kuda dan sedikit memoles bibir tipisnya dengan lip balm, agar tidak terlalu pucat juga supaya bibirnya tidak terlalu kering.

Setelah semuanya selesai, Caca turun untuk membantu Tania untuk menyiapkan sarapan.

"Abang mana, ma?" tanya Caca saat dirinya tidak melihat batang hidung Darren.

"Udah berangkat, soalnya bosnya ada meeting. Tempatnya agak jauh, jadi berangkatnya lebih pagi dari biasanya." jelas Tania.

Sarapan selesai dan Caca langsung pamit pada Tania untuk berangkat sekolah, padahal masih pagi. Caca sengaja berangkat pagi agar bisa sekalian berjalan-jalan santai, menikmati udara pagi dan menikmati jalan raya yang masih lumayan sepi jadi tidak terlalu berisik.

******

"Seger banget ya, udara jam segini." monolog Caca setelah menghirup rakus udara pagi.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang