POOH KRITTIN

953 116 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pooh's Pov

Namanya Pavel Naret , umurnya dua tahun lebih tua dariku. Awal Aku melihatnya ketika umurku 5 tahun dan sampai saat ini Aku tidak pernah melupakan pertemuan pertama itu.
Dia adalah Anak majikan ayahku. Aku sering memanggilnya,Ibu Naret atau Ibu Na karena dia sendiri yang memintaku memanggil seperti itu.

Saat umurku berusia 6 tahun, Ibu Na bertanya padaku. "Apa cita-citamu ?" dan aku menjawab dengan penuh tekad. "Ingin menjadi sebuah coklat"

Ibu menertawakanku, ia mencubit pipiku karena jawabanku terdengar konyol. Meski begitu ibu bertanya alasannya,kemudian aku menjawab dengan antusias dan penuh tekad.
"Karena Phi Pavel sangat menyukai coklat"

Hal itu menjadi cita-cita pertamaku, ingin menjadi sebuah coklat. Aku ingin di sukai seorang Pavel dari kecil.
Aku selalu diam-diam memperhatikannya dari kejauhan. Aku hapal semua kesukaan Phi Pavel,mulai dari suka mengelus-ngelus perut tiga kali sebelum ia menyantap makananya. Mulai dari cara dia mengikat sepatunya. Dia akan kesal dan marah jika simpul yang ia gunakan tidak sama seperti hari-hari sebelumnya.

Phi Pavel menyukai sesuatu yang manis, maka itu ketika aku berusia 7 tahun Ibu kembali bertanya tentang cita-citaku. Kala itu aku menjawab,"Aku ingin menjadi ice cream"

Ibu bertanya alasannya dan lagi-lagi aku menjawab karena Phi Naret sangat menyukai ice cream. Setiap tahun Ibu menanyakan cita-citaku. Dan aku akan selalu menjawab jawaban yang sama, yaitu setiap barang atau apapun yang di sukai Phi Pavel. Sampai akhirnya, pada saat Aku berusia 17 tahun, Ibu bertanya lagi, apa yang menjadi cita-citaku tepat di hari ulang tahunku. Kali ini jawabanku berbeda.
Aku ingin menjadi langit seorang Pavel . Lalu Ibu bertanya kenapa, akupun menjawab. "Karena dia selalu memandang langit setiap hari"

Ya! Selama aku memperhatikan Phi Pavel sejak lama, aku sering memperhatikan dia yang selalu memandang kagum pada langit,entah itu siang ataupun langit malam. Wajahnya yang terlihat cantik di mataku selalu memancarkan senyum indah saat sedang menatap langit.

Aku hanya mampu melihatnya dari Jauh. Bukannya aku tak mau mendekat, tapi dia terlalu jauh untuk aku gapai.

Saat aku berusia 17 tahun dia berumur 19 tahun yang artinya dia sudah cukup dewasa untuk memiliki seorang kekasih. Saat itu, aku merasa patah hati tidak beralasan ketika untuk pertama kalinya, Phi Pavel membawa seorang laki-laki tinggi bernama Pawat dan memperkenalkan pria itu sebagai kekasih pada Ibu.

Semenjak hari itu, Aku selalu murung. Aku menghabiskan waktuku untuk belajar dan belajar. Aku jarang sekali berkunjung ke rumah Ibu meski beliau memintaku untuk membantunya. Sepertinya Ibu tahu jika Aku cemburu, dia tahu jika Aku menyukai Putranya. Karena itu, dia mengunjungi rumahku. Dia berkata jika Aku harus menyerah pada anaknya dengan nada bercanda. Akupun tak menganggapnya serius, aku tidak ingin terlihat jika aku memang benar menyukai anaknya.

YOUNG FATHER || POOHPAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang