7. Desahan Merdu

1K 99 11
                                    

Pooh tidur terlentang dengan kedua kaki yang menggantung di sisi ranjang,matanya memperhatikan Junior yang sudah bertengger gagah akibat lumatan bibir Pavel di bawah sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pooh tidur terlentang dengan kedua kaki yang menggantung di sisi ranjang,matanya memperhatikan Junior yang sudah bertengger gagah akibat lumatan bibir Pavel di bawah sana. Pavel dengan intens mengulum penis Pooh yang  tidak bisa di bilang berukuran kecil. Seluruh badannya seperti di gelitiki, darahnya berdesir cepat. Wajah tampan itu, menyunggingkan senyum tipis. Dia suka bagaimana cara bibir Pavel memuaskan juniornya.

Perlahan namun pasti, lidah Pavel menjilati penis itu dari bawah sampai ke ujung. Ia bisa merasakan urat-urat yang sudah menegang, bahkan besarnya penis Pooh membuat Pavel semakin kewalahan dan sesekali ia tersedak ketika Pooh reflek menghentakan pinggulnya sehingga penis Pooh amblas ke dalam mulutnya.

Ohok...ohok....

Si cantik terbatuk, bibirnya basah karena salivanya.

"Maaf" ucap Pooh

Pavel tidak menghiraukanya,matanya masih tertuju pada benda berurat itu, dia mengusap bibirnya sejenak lalu mulai memanjakan kembali milik Pooh dengan mulutnya.

Sesekali Pavel memainkan  lidah tepat di lubang milik pooh sehingga sang pemilik mulai kesulitan bernafas akibat tarikan mulut Pavel yang membuatnya tak kalah kewalahan. Sepintar itukah Pavel ? Pooh cukup terkejut.

Ia ingin bertanya sesuatu, tapi ucapannya selalu tertahan, bibirnya sulit untuk mengeluarkan suara karena mulut Pavel begitu lihai dalam memanjakan juniornya. Pooh harus segera memberi Pavel penghargaan setelah ini.

Ia segera bangun untuk duduk, ia langsung mendongakan kepala Pavel yang sedang duduk di bawah ranjang tepat di depannya. Pooh menunduk menatap kedua mata Pavel lalu mengusap bibir pavel yang basah karena salivanya, ia menurunkan kepalanya, menunduk mendekatkan wajahnya, menempelkan bibirnya ke bibir itu sekilas. Lalu Pooh melepaskan kecupan singkat itu.  Setelahnya,ia daratkan kecupan manis di dahi Pavel.

"Kau terlihat ahli jika harus di sebut baru pertama kali melakukannya. apa sebelum ini kau pernah......" belum sempat pooh meneruskan pertanyaannya, Pavel sudah lebih dulu menganggukan kepalanya, pavel paham arah pertanyaan itu.

"Maaf, mungkin kau bukan orang pertama yang pernah meniduriku, karena sebelum ini, Aku sudah pernah melakukannya dengan Seseorang" kata Pavel tersenyum miris. Namun Pooh mengangguk paham,  tidak ada rasa kecewa yang tergambar di wajahnya. Pooh justru memberikan senyum terbaiknya untuk pria manis yang ada di bawahnya. Tangan kekarnya mengelus surai hitam milik Pavel. Sekali lagi mencium dahi pavel dengan tulus, ia memperlihatkan betapa ia sangat menyayanginya. Tapi Pavel tidak melihat itu, pavel hanya pasrah tanpa tahu maksud dari semua perlakuan manis Pooh.

Faktanya Pavel gagal memahami ketulusan itu karena ada sesuatu hal yang menganggu pikirannya.

"Tidak masalah, Aku memang bukan orang pertama yang menidurimu tapi Aku akan pastikan jika aku akan menjadi orang terakhir yang menidurimu setelah ini". Pooh tersenyum yakin.  Dia segera menarik Pavel untuk duduk di pangkuannya. Bongkahan pantat Pavel merasakan betapa kerasnya penis Pooh di bawah sana, benda yang kini ia duduki dengan pantatnya.

YOUNG FATHER || POOHPAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang