Ohm Pawat

826 81 5
                                    

Flashback

Ohm Pawat, si pria tinggi nan gagah sedang berdiri di pinggir lapangan setelah latihan basket bersama teman-teman di sekelasnya. Hanya dia saja yang berdiri ketika semua teman-teman kelasnya duduk dan meminum minumannya untuk menghilangkan dahaga. Pasalnya, ia sedang fokus membaca surat dari seseorang yang ia pegang saat ini. Matanya terpaku, menelusuri setiap kata yang terukir indah dalam kertas putih itu. Pawat tersenyum tipis. Bagaimana tidak, seseorang sedang mengirimnya surat cinta dan itu dari orang yang ia kenal selama ini. Pavel Naret, juniornya yang duduk di kelas 2 dan mereka sudah saling mengenal semenjak Pavel masuk ke SMA itu.

Dengan Jeli Pawat membacanya,

Phi,Lempari aku dengan senyummu setiap waktu karena Aku takan pernah bosan. Tapi jangan kau tersenyum lalu melemparku jauh-jauh, tolong jangan lakukan itu karena mungkin saja, ketika hal itu terjadi aku akan menganggap semua senyuman itu hina. Tapi meski begitu, tetaplah tersenyum padaku, karena bagiku senyumanmu adalah hal yang terindah. Lihatlah Aku, aku selalu berada di belakangmu, menunggumu untuk membalikan tubuhmu dan menyadari keberadaanku selama ini yang selalu memperhatikanmu.
Phi Pawat, Aku menyukaimu. Aku tidak ingin kita sekedar sebagai sahabat atau sebagai junior dan senior. Aku ingin Kau menjadi kekasihku. Apakah itu mungkin ? Aku akan memperbaiki diri untuk bisa menjadi kekasihmu, Aku akan menjadi Pavel yang kau inginkan. Aku akan belajar mandiri, aku akan menghilangkan sifat manjaku ,pokoknya aku akan buang semua hal buruk dariku untuk bisa pantas menjadi kekasihmu ? Phi, maukah kau menjadi kekasihku ? Aku tidak mau di anggap teman atau juniormu lagi. Aku menyukaimu, aku ingin kau menjadi kekasihku. Jika Pho mau, sekarang phi harus berbalik. Aku pasti ada di sana. Jika kau menerimaku, maka segera senyum padaku. Tapi jika kau menolakku, maka kau bisa membalikan badan lagi dan langsung pergi. Hmm... Tapi tapi tapi, aku mohon jangan tolak aku ya : )
Aku akan menangis jika Phi menolakku. :)

"Menggemaskan" adalah kata pertama yang keluar dari bibir Pawat setelah ia selesai membaca surat itu.
Pawat tersenyum tipis. Melipat surat itu lalu membalikan badannya. Benar saja, si penulis surat sudah berdiri di belakangnya, dia luar lapangan. Pawat tidak tersenyum, membuat Pavel was-was akan di tolak olehnga. Bukannya tersenyum, ia malah melambaikan tangannya seolah Pavel harus menghampirinya.

Dengan gugup pavel diam sejenak sebelum melangkahkan kakinya. Ia remas-remas ujung seragam yang ia kenakan karena grogi. Ia pun mengigit bibir bawahnya lalu membatin, "Kenapa dia tidak senyum dan malah menyuruhku untuk mendekat padanya ? Ya tuhan, aku akan di tolak"

Seolah ia tidak ada harapan, langkahnya terasa berat dan pavel berjalan menunduk sedih, ia gugup dan pikiran buruk terus saja menghantuinya.
Pavel tidak berani untuk mengangkat kepalanya setelah ia tepat berada di hadapan Pawat. Dia terus menunduk.

"Kenapa kau menulis surat seperti ini ?" tanya Pawat menahan senyum. Namun Pavel tidak tahu ekspresi Pawat saat ini karena sibuk melihat ujung seragamnya yang ia remas.

"I-Itu.... A-aku.... Mmm" bibir Pavel terasa kelu sampai ia terbata-bata ,tak tahu harus menjawab apa.

"Apa kau memintaku untuk menjadi kekasihmu ?"

Pavel si pria berusia 17 tahun itu segera mengangguk dengan cepat seperti anak kecil. Ia akhirnya mengangkat kepalanya dan memberanikan diri untuk melihat wajah pawat yang tidak tersenyum padanya dan itu artinya Pavel sudah di tolak oleh.

Wajahnya seketika memberenggut sedih. "Phi, jangan tolak Aku" gumam Pavel Pelan. Dia kembali menundukan kepalanya, kali ini dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Hiks...hiks... Pavel menangis. Dia terisak seperti anak kecil yang kehilangan mainannya. Sementara orang di depannya hanya  tersenyum, di matanya Pavel itu sangat Lucu. Bagaimana bisa di usianya saat ini masih bertingkah seperti anak kecil?

Baru saja Pawat akan membuka mulutnya, Pavel sudah lebih dulu berkata ." Aku sudah menyukai phi semenjak masuk SMA ini, aku sudah lama ingin jujur tapi Aku takut di tolak. Tapi sekarang aku harus jujur mengingat banyak siswi baru yang mendekatimu, aku takut jika Pho di ambil orang. Jadilah aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku meski takut di tolak. Tapi sepertinya kau memang menolakku... Hiks hiks..... " Pavel mengucek-ngecek matanya dengan tangannya seperti anak kecil dengan air mata yang terus mengalir deras.

"Aku janji, Akan jadi pacar yang baik untuk Phi.. Hiks hiks... Jangan tolak aku,aku mohon phi, aku sangat menyukaimu" Lanjutnya sedih. Ia juga sebenarnya malu saat ini karena di samping mereka berdua ada 2 teman Pawat yang duduk dan mendengar serta melihat dirinya saat ini.

"Pavel Naret" panggil pawat lembut.

Pavel tidak menjawab. Dia masih menutup wajahnya dengan tangannya sambil menangis.

Dengan perasaan bersalah, Pawat segera melangkahkan kakinya sekali dan menarik Pavel kedalam pelukannya. Sontak pavelpun terkejut dengan perlakuan itu tapi tak ada waktu untuk Pavel berpikir karena Pawat dengan lembut berkata," Kau tidak perlu menjadi siapapun agar bisa menjadi kekasihku karena Aku suka sifat manjamu, aku suka semua rengekanmu, aku suka semua yang ada pada dirimu bahkan sifat burukpun, karena bagiku kau selalu terlihat benar meski kau melakukan kesalahan. Bagiku, kau hanya sebuah kertas putih polos yang mulai saat ini akan aku isi dengan semua warnaku.
Pavel Naret, Aku sangat menyukaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?"

Ucapan itu  menghentikan isakan Pavel,ia tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Kenapa terdengar begitu indah ? Apa sekarang pawat sedang menyatakan perasaannya ? Seingatnya, dialah yang sedang menembak Pawat. Menyatakan ungkapan hatinya. Tapi apa ini ? Pavel masih tak percaya dengan apa yang oa dengar dan bengong dalam dekapan Pawat.

Pawat mengecup kepala Pavel sekali. Wajah tampannya melukiskan senyuman indah seraya berkata "Jangan tolak Aku, aku akan memberimu kucing jika Kau melakukannya "

Jika Pavel mengancam akan menangis jika di tolak, berbeda dengan Pawat yang menggunakan kucing sebagai ancaman jika di tolak karena Pavel takut sekali dengan kucing. Sebenarnya, Pawat hanya pura-pura mengancamnya.

Pavel menggelengkan kepalanya. "Apa Phi serius ?"

"Tentu saja..."

"Tapi kenapa Phi tidak tersenyum padaku tadi, itu artinya kau me......"

"Tidak!, Aku tidak tersenyum padamu karena aku lebih memilih untuk memelukmu seperti ini. Aku juga ingin kau tahu semua isi hatiku padamu selama ini.....Pavel, maukah kau menjadi kekasihku?"

"Aku mau." jawab Pavel singkat

"Hanya itu jawabannya?"

"Iya, phi. Aku tidak tahu harus berkata apa saking merasa senang" balas Pavel yang justru gugup karena tak percaya dengan apa yang terjadi. Semua ini lebih dari harapannya. Pawat ternyata memiliki perasaan yang sama padanya dan justru dia yang menyatakan cinta pada dirinya secara langsung.

"Kalau begitu lihat aku"
Pawat melepaskan pelukannya. Pavel berdiri tegak, dengan ragu melihat wajah Pawat yang tersenyum tulus padanya. Dengan sayang ia berkata, "Aku menyukaimu, sangat amat menyukaimu" lalu menarik pinggang Pavel dan mendaratkan bibirnya di kening Pavel.

____________
Pavel, terimakasih karena sudah mencintai pria sepertiku. Terimakasih karena kau sudah membuatku menjadi pria yang paling beruntung karena bisa menjadi bagian dari hidupmu.
Kau harus tahu jika hanya namamu lah yang selalu ada dalam hatiku.
Aku sangat mencintamu. Kau adalah malaikat kecilku sampai kapanpun.
Jangan lupa untuk bahagia meski tanpaku. Maafkan aku karena tidak bisa menjaga dirimu lagi, meski begitu, kau harus melanjutkan hidupmu bersama seseorang yang lebih baik dariku. Lihatlah sekitarmu, ada seseorang yang begitu mengagumimu. Aku titipkan cintaku untukmu padanya. I Love you, Baby Naret.

TBC

80 vote lanjut

Part bonus nih hari ini 3 chapter wkwk

Ini seperti part Pooh.
Aku harap kalian baca biar lebih ngerti kedepannya. Maaf kalau jelek karena jelek dan receh adalah ciri khasku.

YOUNG FATHER || POOHPAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang