7

23 5 1
                                    

pernahkah kau menhindari sakit hati dengan cara menikam jantung mu sendiri?

--

happy reading

--

Seorang anak perempuan yang hampir menyerah di tengah jalan. Mental nya hancur diterjang ekspektasi keluarga yang begitu besar. Jiwanya penuh trauma dan ketakutan karena sering kali menerima kegagalan.

"Zamora, kesini kamu." Suara berat dari pak orbit menyambut langkah Anna yang baru saja turun dari tangga.

"Kenapa,pa?" Anna mendekat.

"kamu bisa ga si sehari aja ga bikin saya kesel?"

"Kamu lihat? Nilai kamu jelek Zamora! Kamu di suruh belajar yang bener aja ga bisa, ga becus! coba aja kalau Andrian masih ada di sini, dia ga bakal ngecewain papa!"

"Tapi pa, nilai aku ga terlalu jelek, itu 98 pa." jawab Zamora.

"Tapi bagi saya nilai itu jelek! hanya 98 yang kamu dapat, 2 nya lagi kemana?" Suara pak orbit mengeras tanda tak suka dengan perkataan anak nya.

Anna terkekeh lirih. "Sekarang aku tanya sama papa, pernah ga papa apresiasi aku atas apa yang udah aku capai? pernah papa ngasih dukungan ke aku? papa ngasih support ke aku? enggak pa enggak."

"Papa cuma bisa nuntut! setiap aku dapet nilai yang bagus papa cuma bilang tingkatin lagi,papa ga pernah bangga sama aku, sebenernya aku ini apa sih, pa? cuma alat pencetak nilai?"

"Always an kamu bisa nya cuma segitu never a gapapa yang penting udah usaha."

"Aku capek, pa" ujar Anna. Entah darimana keberanian Anna sehingga dirinya bisa mengatakan hal yang selama ini dia pendam.

"Aku sudah kehilangan diriku. ah bukan, aku ga pernah jadi diriku!"

"Seingatku,  merayakan manusia kecil ini adalah hal paling sederhana. Misalnya ketika aku di usahakan ketika hujan turun ke bumi, papa mengantar ku dengan motor tua, tanpa memperdulikan tetesan hujan yang perlahan mengenai kepala kita. namun nyata nya hal itu gaakan terjadi lagi. Papa buta! buta karena harta dan keegoisan papa!"

"Anak kurang ajar, cape apa kamu hah? segitu aja udah banyak ngeluh kamu, gimana kedepan nya!" tanpa aba aba tangan pak orbit melayang keras ke arah pipi Anna sehingga meninggalkan jejak merah.

"Dan kamu tidak usah berkomentar apa apa soal saya! kami bahkan tidak punya hak untuk itu!" ucap pak orbit sambil menunjuk muka Anna.

"KALAU KAMU TIDAK MAU MENGIKUTI KEINGINAN SAYA, KAMU KELUAR DARI RUMAH INI DAN JANGAN HARAP KAMU BISA KEMBALI!"

"Dan ingat Zamora, kamu ga punya akses untuk ketemu sama perempuan itu!" Pak orbit melangkah menjauh dari Anna kemudian segera berangkat ke kantor nya.

"PAPA EGOIS TAU GA?!" Teriak Anna yang tak di gubris pak Orbit.

Anna tertawa hambar mendengar hal itu. Lagi dan lagi sang mama yang di jadikan papa nya sebagai tameng, Brengsek!

Selepas kepergian papa nya Anna meminta Kean untuk menjemput dirinya. Setelah menunggu beberapa menit menunggu Kean sudah berada di depan rumah nya.

SAGARA BUMANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang