10.Lupa

2.4K 205 7
                                    

안녕하세요 친구!!
Happy Reading!

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

Darren sedang bersantai seraya menyeruput secangkir kopi, yang menemaninya dipantry siang ini. Sebelum Xena memintanya, untuk diantarkan pergi kuliah.

"Darren gue udah bilang sama ayah, buat nyuruh lo nganterin gue ke kampus." ucap Xena.

Belum Darren mengeluarkan sepatah katapun, Xena lebih dulu menyela. "Harus mau, kalo ngga gue laporin ayah ya!?" ancam Xena mengangkat jari telunjuknya untuk menunjuk Darren, yang membuat Darren menghela nafas. Tanpa berkata apapun, Darren berdiri dan meraih kunci mobil perusahaan. Sedangkan Xena hanya diam menatap Darren saja, yang membuat Darren kesal.

"Ayo, katanya lo minta dianterin sama gue." ajak Darren. Memang mereka sepakat, untuk memanggil satu sama lain dengan Lo-Gue saat tidak ada Yuda. Dan bersikap seperti teman pada umumnya, tetapi jika ada Yuda mereka akan tetap bersikap seperti atasan dan bawahan.

Xena tersenyum puas, bahagianya ia dapat menggunakan kekuasaan milik ayahnya. Jadi ia bisa bersama Darren terus, dengan alasan apapun termasuk mengantarkannya kemanapun dan kapanpun ia mau.

Sebenarnya ia bisa saja dari rumah langsung ke kampus, tetapi ia meminta supir keluarganya untuk mengantarkannya ke perusahaan milik ayahnya. Dengan alasan ia ingin meminta uang, padahal ia bisa menelfon Yuda dan pasti langsung ditransfer oleh Yuda.

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

Saat mereka sudah didepan universitas, Xena tidak langsung turun. Ia menoleh ke samping kanan, tepat disampingnya Darren yang sedang memegang setir. Ia menatap intens Darren, yang membuat Darren heran. Lalu ia mendekatkan dirinya ke tubuh Darren.

"Gue suka sama lo." bisik Xena.

"Lo itu anak orang berada, cantik, pasti lo bisa dapetin yang lebih segalanya daripada gue." ungkap Darren seraya menatap manik mata milik Xena.

"Iya, tapi gue maunya lo." sahut Xena. Darren tidak menjawab, Xena menarik dirinya menjauh dari Darren.

"Kata lo gue cantik kan? Gue cantik dan lo ganteng, kurang cocok apa lagi kita?" lanjut Xena seraya membuka pintu mobil.

"Yaudah gue duluan, semangat kerjanya ganteng." pungkas Xena, kemudian Xena turun dari mobil.

"Kayanya beneran, agak gila tuh anak. Cantik tapi sayang, ga waras." monolog Darren. Ia menghidupkan mobilnya dan melajukan mobilnya untuk kembali ke perusahaan.

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

Matahari sudah tenggelam kearah barat, dan berganti dengan bulan yang menyinari gelapnya malam ini.

Caca sedari pagi enggan beranjak dari kasurnya, terlihat seperti orang yang kehilangan semangat untuk hidup. Masih betah meratapi dan menyesali apa yang dilakukannya semalam.

Melupakan tasnya yang berisi seragam dan buku pelajarannya yang masih tertinggal didalam loker barang, di ruangan khusus para pekerja bersiap ataupun beristirahat.

Walaupun sudah tidak bertemu selama 9 tahun lamanya, perasaan Caca kepada Maveen tetap tidak berubah. Meskipun perasaanya harus ia kubur dalam dalam, saat tau bahwa Rora terlebih dulu mendapatkan Maveen.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang