Ep. 3

62 11 0
                                    

happy reading!

a journey that discusses tomorrow's events

.
.
.
.

saat Satoru ingin menolong wanita itu ada sebuah kutukan tingkat spesial yang muncul dan mulai mendekat ke arahnya dengan cepat.

Satoru memasang smirknya dan segera menghindar dari kutukan itu lalu melakukan serangan balik. "haha, hanya segini kemampuanmu?" Satoru dengan segera membanting kutukan itu ke dinding pojokan yang membuat dinding itu retak.

perempuan itu segera berteriak ketika melihat kejadian itu, dia syok melihat hal tidak terduga itu. Satoru segera menyelesaikan pertarungannya dengan. kutukan itu sampai akhirnya kutukan itu disucikan dan mati seperti debu yang tertiup angin.

langkah kaki mulai terdengar yang membuat wanita itu bergetar ketakutan.

Satoru membuat wanita itu pingsan dan menghapus ingatan tentang wanita itu.

.
.
.
.

di rumah sakit.

kabar tentang kematian pria itu pun terdengar ketika wanita itu tersadar lalu dia menangis histeris.

(name) menunggu dengan mata mengantuk, dia melihat Satoru kembali lalu tersenyum "kau sudah selesai?" Satoru mengangguk lalu menyuruh (name) untuk ikut pulang bersamanya.

mereka berdua berjalan ke parkiran mobil di rumah sakit dan segera masuk ke dalam mobil.

suara petir menandakan sebentar lagi akan hujan dan tepat setelah itu– "Satoru, kalau aku menjadi jelek, apakah kau tetap mau bersamaku?" –pertanyaan mematikan itu terucap dari mulut istri tercintanya.

Satoru berdiam dengan takut dan memikirkan jawaban yang tepat, (name) melihatnya dengan kesal karna tidak mendapatkan jawaban. "catoluuuuuku sayang, ayo jawaban atau jangan–" ucapan terhenti ketika tepukan di kepala terasa dengan penuh kasih sayang "jelek? kau selalu cantik di mataku, sayang. jangan berkata seperti itu! kau tau aku akan memarahimu, kannn?" Satoru berkata dengan cengengesan.

(name) memutar matanya "itu jawaban yang sangat murahan~" Satoru menatapnya dengan lebih kesal karna jawabannya tidak dihargai sama sekali. "huhh??" mata Satoru mulai dipejamkan sebentar sambil fokus menyetir ke depan.

"Satoru, you loved me?" astaga, pertanyaan macam apa ini?! Satoru mengerang pelan lalu menjawab dengan nada lembut.

"i loved you? no, darl. aku mencintaimu." kata Satoru dengan simple dan seadanya, kali ini (name) terlihat lebih kesal lagi. apa apaan itu?? dia tidak peka??

"kenapa hanya 'aku mencintaimu' satoruuuuuuuu!!!" ujar (name) sambil merengek terhadap ucapan Satoru.

Satoru memberi (name) smirk dan bersenandung.

"apa maksudmu maknanya hanya itu, syaangkuuu? 'aku mencintaimu' itu artinya aku sangat mencintaimu dan tidak ada yang namanya cintaku habis, itu akan terus berjalan sampai akhir hidupku! daripada mengatakan 'love' yang bisa menjadi kata kerja di masa lalu, lebih baik aku mengatakan itu yang bisa berlaku seumur hidup, kan???"

(name) mengangguk dan sedikit membaik dengan ucapan Satoru, "tapi aku masih belum puas. besok temani aku belanja bulanan"

Satoru terkekeh dan menjahili (name) "tentus saja, aku akan melakukan semua hal untuk ratuku, tapi sepertinya aku besok sibuk"

ekspresi yang diharapkan Satoru bukan seperti ini. dia hanya mendapatkan anggukan kecil dari (name).

perasaan panik terus dia rasakan di dadanya, dengan segera Satoru memegang tangan (name) dengan lembut "MAKSUDKU AKU TIDAK SIBUK, SAYANG!! AKU PUNYA BANYAK WAKTU UNTUKMU, JANGAN MARAH OKAYY?!!"

"pelankan sedikit suaramu" kekehan keluar dari bibir (name) yang menandakan (name) sama sekali tidak marah, Satoru sedikit santai dan lega, dia sedikit malu karna suaranya yang panik saat kuat seperti itu.

"tapi setelah menemanimu berbelanja aku ingin kita berdua–

###

✨TBC.

hehe, lupa makannya baru up sekarang 😭

he's a loving husband [G. Satoru] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang