dyy lagi rajin pengen update cerita" yg udah dibuat, janji tahun ini tamat semua 😋👏🏻
***
Satoru mulai masuk ke area lapangan sekolah dengan kaki panjangnya, sedikit menguap. wajah ceria sudah hilang dari wajah pria tampan itu dikarenakan waktu liburan yang sudah habis, lagian kenapa cuma SATU HARI? tentu saja karna dia yang TERKUAT. itu fakta yang sedikit mengusik ketika sang surai putih sedang bersantai.
pria itu bersiul di pagi hari sambil menuju ke tempat para anak muridnya sedang latihan, kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku, menunggu perhatian para muridnya.
"pagi, Gojo-sensei!!" kata seorang anak dengan rambut berwarna merah mudah atau biasa disebut dengan julukan 'wadah sukuna'.
"yo, yujiiii" balas Satoru sambil menunjukkan senyum puas di bibirnya. tetapi tidak dengan perempuan dengan rambut berwarna coklat itu, "Gojo-sensei, kapan kita akan pergi menonton film di bioskop, aku bosannnnn.." keluhnya dengan raut kesal.
Satoru mulai memasang senyum menjengkelkannya yang membuat siapapun yang melihatnya akan langsung muak, "aww nobara, jangan sedih. hari ini kita tidak akan belajar, aku akan mentraktir kalian!!" sahut Satoru yang membuat kedua muridnya bersorak ria kecuali pria dengan rambut seperti landak, ngeh... ekspresinya sangat datar.
"KITA AKAN PERGI MENONTON FILM!!"
"TIDAK! BERMAIN VIDIO GAME LEBIH SERU!" perkelahian di antara kedua remaja berumur enam belas tahun itu membuat keributan yang membuat Satoru tertawa melihat tingkah laku mereka.
"yosh mari kita pergi kedua tempat itu! lalu bagaimana denganmu, megumi-chan~??" ujar pria itu sambil sedikit menjahili anak didiknya itu.
"aku ikut kalian saja" balas Megumi dengan wajahnya sedatar papan.
"YEY!!!" sedangkan nobara dan itadori sudah membuat tarian konyol ketika Gojo memenuhi permintaan mereka.
***
"Mmm~ Kikufuku ini sangat enak, kau mau coba satu Megumi?" tawar pria itu sambil memegang setusuk kikufuku. pipinya sudah bulat seperti tupai ketika menikmati makanan manis dari jepang itu. anak muridnya yang ditawari begitu langsung menolak.
"Itadori! jangan sampai kau menjatuhkan satu barang saja" ucap gadis pirang itu sambil memperingati pemuda yang sudah seperti mumi bedanya yang menutupi badannya adalah belanjaan teman perempuannya itu.
"astaga, nobara, ini sangat berat tahu" balas itadori sambil berusaha tidak menjatuhkan satu barangpun yang sangat dipuja oleh si gadis tetapi naas, tidak sesuai rencananya yang jatuh bukan satu barang tetapi satu tas belanjaan jatuh ke tanah.
"DASAR KAU ITADORI!! KEMARI KAUUUUUU" teriak gadis itu dengan marah sambil mengejar sang surai merah jambu itu dengan kesetanan, untung tidak disantet.
mata pria itu melotot dan berlari secepat mungkin, "maafkan aku, nobara! aku tidak sengaja."
Megumi hanya bisa sweatdrop dan malu ketika melihat kedua temannya itu yang tidak melihat keadaan sekitar, "kau kenapa Megumi-chan?" "diam" dan ucapan dari gurunya membuat wajahnya memerah, maksudnya karna malu toh bukan karna romantis kan Megumi cuma punya suku-bercanda~
Satoru yang melihat sikap tsundere muridnya itu hanya semakin membuatnya makin ingin menggodanya. tetapi satu ide muncul ketika dia melihat mesin foto.
"hey, nobara! itadori! dan Megumi ~ ayo berfoto sebelum pulang" ucap sang surai putih yang membuat ketiga muridnya mengangguk setuju, tetapi perlu paksaan sedikit untuk Megumi si datar, maksudnya wajahnya.
mereka berempat masuk ke dalam mesin foto dan dalam hitungan detik terdapat tiga foto keluar dan yang paling bersemangat adalah perempuan santet itu yang melihat gambar mereka berempat.
"pfft- lihatlah ekspresi Megumi begitu kaku" ucap nobara sambil menutup mulutnya agar tidak terlepas tawa dari mulutnya sambil disusul oleh itadori yang dari tadi sudah tertawa membuat orang yang dibicarakan hanya memberikan tatapan tajam."Megumi chan~ sangat imut ya" belum lagi guru kurang akhlak ini yang membuat kedua sejoli itu langsung tertawa.
"hahaha"
"hentikan itu" ujar Megumi sambil menutupi wajahnya yang sudah memerah karna malu.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
he's a loving husband [G. Satoru] ✔️
Fanfictiontanganku bergerak menyenggol jari jari tanganmu, aku pikir kau akan menepis tanganku! tapi tanpa di sangka sangka kau malah menautkan jari jari tangan kita. wajahku memerah karna tersipu, aku tidak takut jika wajahku memerah karna cahaya di pantai t...