📸一緒に寝る | (名前)×サトル
"musim panas kali ini sangat luar biasa~"
"tentu saja, karna kau bisa mengambil libur dan kita bisa pergi ke pantai bersama sama"
"apakah ini sindiran karna aku jarang pulang ke rumah? kau begitu jahat, (name) :(((("
____
kedua orang yang sedang memakai pajamas itu sekarang sedang berpelukan seperti logam dan magnet yang tidak bisa saling dipisahkan.gombalan dan candaan mulai dilontarkan dari mulut mereka masing masing yang dijawab dengan konyol atau tawa yang membuat kuping cepat rusak.
"kau tau buah buah apa yang lucu"
"Buahahahahaha"
"HAHAHAHA"
tawa yang dikeluarkan Satoru sangking kuatnya sampai tangan (name) membuat Satoru untuk bungkam sesaat. "Mmmph!" wajah Satoru menandakan ketidaksukaan ketika melihat mulutnya dibungkam oleh sang hawa, iris mata (e/c) mulai tertutup dan tertawa dengan nada pelan dan menjauhkan tangannya dari mulut sang adam.
kekesalan sang surai putih mulai meredah lalu mengeratkan pelukan kepada si wanita sambil mendusel dusel. "geli" kata (name) ketika Satoru mendusel duselkan kepalanya, tetapi tidak ada respon dari Satoru.
"besok cuacanya bagus..." ucap Satoru pelan dengan nada manja, "lalu?"
"Mmm..(name)"
"apa??"
"tidak jadi" jitakan pelan terdapat di kening yang membuat Satoru terkekeh ketika melihat wajah (name) mulai memerah karna kesal dengan respon yang dia berikan. lagipula siapa yang tidak akan kesal jika diberi harapan palsu seperti itu? dasar suami, untung sayang.
***
Tangan wanita itu mengambil selang yang panjang untuk dia arahkan ke arah bunga matahari yang menghadap ke arah sang Surya tanpa hal pasti apa yang dia tunggu.senyum cerah terdapat ketika (name) melihat bunga matahari yang dia siram sekarang mengalami pertumbuhan lebih cepat daripada sebelumnya. "huh" helaan napas kecil (name) keluarkan ketika melihat bunga mawarnya jatuh dan menyebabkan pot bunga tersebut pecah oleh bola kaki yang masuk ke dalam halaman rumahnya. tak lama setelah itu seorang perempuan dengan rambut pendek dan baju bola masuk dengan mengintip ngintip dari gerbang yang terbuka membuat (name) sedikit geli.
"apakah kau mencari bolamu?" anak perempuan itu sedikit terkejut disusul dengan anak laki laki yang di belakangnya yang sudah lari dikarenakan tertangkap basah ketika masuk ke dalam perkarangan orang lain, gadis itu mulai masuk sambil menganggukkan kepalanya dengan wajah tertunduk.
"maafkan aku ya kak.." ucap gadis itu sambil menghindari kontak mata dari (name). sang wanita hanya bisa tersenyum sambil mengelus kepala sang gadis kecil sampai sang gadis melihat ke samping karna malu di perlakukan seperti itu kepada wanita yang tidak dikenalnya.
"tidak apa apa, lain kali hati hati."
"serius, kak? tapi aku menjatuhkan pot bunga mawar itu.." kata gadis kecil yang mungkin berumur 8 tahunan itu sambil menunjuk ke arah bunga yang jatuh ke tanah dengan pot yang berpecah ke arah mana mana.
"selama kau sudah meminta maaf, itu tidak masalah. kau bisa mengambil bolamu, tapi..siapa namamu?" kata (name) dengan sedikit penasaran dengan gadis di depannya ini, selang yang dia pegang sudah diletakkan kembali.
gadis itu mengambil bola itu dan berkata dengan senyuman lebar polos yang tercetak di wajah manisnya. "namaku Seli, kak! kalo kakak siapa?" jawab gadis itu antusias.
"oh, kau bisa memanggilku kak (name)! btw namamu sangat indah Seli"
wajah anak itu semakin berbinar ketika mendapat pujian dari (name). "terimakasih, kak (name)! maaf sebelumnya tetapi aku harus bermain bersama teman temanku sekarang" kata gadis kecil itu sambil membungkukkan tubuhnya lalu pergi berlari keluar dari perkarangan rumah (name) yang hanya direspon anggukan dan senyuman kecil dari sang hawa.
Satoru dari jauh sudah melihat itu semua dengan pelampung bebek yang sudah melingkari pinggangnya itu, raut kesal dikeluarkan oleh sang surai putih. "(name) cepatttt, apakah kau belum bersiap siap sama sekali?" Satoru berkata sambil memanyunkan bibirnya itu tanda dia kesal dengan istrinya yang dari tadi tidak merespon atau memperhatikan apa yang sedang dia lakukan. yap, mereka akan pergi ke pantai setelah seminggu lalu dari taman bunga tetapi ini karna Satoru mendapatkan libur dari kepala sekolah, tentu saja Satoru tidak akan menyiap nyiakan kesempatan ini.
(name) membalikkan badannya, dia bahkan sudah siap dengan baju dan riasan yang sudah terlihat di wajah dan badannya. "astaga, Satoru? apakah kau masih membutuhkan pelampung anak anak itu?" tawa (name) keluar tentu saja diperhatikan oleh para pelayan yang hanya bisa menggeleng gelengkan kepala mereka dengan penampilan tuan mereka.
"tentu saja! ini akan menyelamatkanku jika ada ombak besar" kini raut wajah Satoru semakin memburuk dan segera membawa koper untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
***
"huff, ini dingin" ucap (name) ketika mulai sedikit menyentuh air di bibir pantai itu"ayo kesini, jika begitu saja menggigil bagaimana jika aku menyiram air ke arahmu?" kata Satoru jahil sambil memberi percikkan percikkan air kepada sang istri
"jangan begitu! aku akan membalasmu tau!" (name) melempar sun hat nya sambil berlari ke arah pantai untuk melempar air ke wajah sang pria, kini mereka malah terlihat seperti anak kecil.
Satoru tertawa ketika mendapatkan balasan itu dari sang istri, sangat jarang istrinya akan bertindak seperti anak kecil jadi tentu saja dia membiarkan dirinya terciprat oleh air pantai itu dengan mematikan mugennya.
"haha! cipratanmu sama sekali tidak terasa apa apa!"
"kurang ajar! kemari kau anak nakal!"
🚲 TBC.
ada yg kangen nggak???? MWEHEHE bercanda!!
~ dyy
KAMU SEDANG MEMBACA
he's a loving husband [G. Satoru] ✔️
Fanfictiontanganku bergerak menyenggol jari jari tanganmu, aku pikir kau akan menepis tanganku! tapi tanpa di sangka sangka kau malah menautkan jari jari tangan kita. wajahku memerah karna tersipu, aku tidak takut jika wajahku memerah karna cahaya di pantai t...