Ep. 8

33 10 4
                                    

Usia kandungan (name) kini sudah memasuki ke-9 bulan. Yaitu bisa kapan saja wanita itu akan melahirkan, oleh itu Satoru di izinkan libur oleh Yaga agar bisa menjaga sang istri tercinta.

Walaupun Satoru merupakan mantan playboy, dia tetap akan setia kepada wanita yang selalu menemaninya di saat senang maupun sedih. Karna sangking protektifnya Satoru terhadap (name) , membuat wanita itu sedikit risih karna terus ditempeli oleh Satoru.

"Wajah kamu kok kayak gitu, sayang?" ucap Satoru sambil terus mencium pipi (name) yang sedang menonton siarin di tv. (name) lalu segera menjauhkan kepala Satoru agar tidak terus menciumnya. "Jangan kek gitu! ini lagi seru serunya nonton, jangan ganggu, Satoru."

Setelah (name) mengatakan itu membuat sikap kekanak Kanakan Satoru muncul. Dia membuat wajahnya terlihat seperti anak kecil yang ngambek dengan memajukan bibirnya dan mulut yang bergerak yang terdengar seperti gumaman yang tidak jelas.

"jahat banget.." ucap Satoru sambil sedikit menjauh dari (name) agar wanitanya peka bahwa dia sedang merasa kesal. "memang" sungguh respon itu malah membuat Satoru semakin merengek. "huwaaa, jahat bgtt... kamu nggak mikirin perasaan aku gitu?? aku padahal cuma cium pipi kamu tapi kok malah nyuruh aku ngejauh sih?! ini kan salah kamu juga karna terlalu gemes, (nameeeeee)" pria itu berkata dengan dramatis seolah olah dia orang yang paling tersakiti di muka bumi ini.

"kok kayak gitu sih?! harusnya kan aku yang ngambek" ujar (name) sambil menahan rasa kesalnya. Baru saja Satoru ingin membalas dengan drama kingnya malah hal yang bikin panik terjadi.

"Satoru perutku sakit banget....!!" seru (name) sambil memegang perutnya yang terasa sangat sakit. Wajah kaget terlihat di wajah si surai putih. Dia tidak tau harus melakukan apa. "eh tiba tiba banget?! mag kamu kambuh lagi ya?!" seru Satoru sambil segera mengambil ponselnya dengan bergetar sambil tetap memerhatikan (name). Laki laki itu memencet kontak Shoko, dengan cepat wanita itu jawab.

in the call.

Shoko
halo, Satoru? ada apa?

  Satoru
ini (name)!! tiba tiba perutnya sakit! aku harus gimana!

  Shoko
itu mau lahiran, Satoru!! cepet bawa ke rumah sakit, goblok!!! aku ke sana, udah cepet bawa

Shoko end the call

Satoru dengan segera membawa (name) yang meringis kesakitan, semua pelayan melihat Satoru segera berdoa keselamatan nyonya mereka. Ketika melihat itu semua segera khawatir. Supirnya pun dengan cepat menyediakan mobil dan segera memasukkannya (name) agar duduk di kursi tengah bersama Satoru. "Cepet, sep! istri saya kasian" ujar Satoru yang dijawab anggukan oleh Asep. Dia langsung melakukan mobilnya ke arah rumah sakit terdekat.

Jantung Asep begitu deg deg an melihat nyonya mereka dan merasa kesal dengan respon lambat tuannya. "Satoru, sakit, aku kayaknya mau mati deh" "asal ngomong aja, jangan kek gitu, sabar donggg" balas Satoru dengan khawatir.

dia mengelus punggung tangan (name) agar gadis itu tidak terlalu merasakan sakit.

***

"ayo, Bu. tarik nafas terus hembuskan pelan pelan" sejak tadi (name) terus berusaha untuk mengeluarkan bayi dari perutnnya. Tangannya menggenggam erat tangan sang suami membuat Satoru meringis, tetapi belum lagi dengan rasa sakit yang dirasakan oleh istrinya. melihat keringat yang jatuh dari kening (name) membuat Satoru langsung mengambil sapu tangan untuk menghapus dengan lembut dari kening (name).

Satoru menghembus hembuskan angin dari mulutnya ke arah (name) agar istrinya tidak terlalu merasa panas, ini mungkin bisa membantunya.

tak lama kemudian bayi perempuan keluar dengan tangisan yang terdengar membuat semua orang menghela nafas bahagia, (name) membuat senyum lemah sambil melihat ke arah Satoru. Dokter dan suster pun segera membawa bayinya untuk di bersihkan.

"selamat, sayang! kamu berhasil!" ucap Satoru sambil mengecup kening sang istri. Dokter menyuruh Satoru untuk keluar dulu untuk membantu (name) yang masih lemah. dengan terpaksa dan wajah yang kesal dia langsung keluar, di luar dia melihat Shoko yang melihat si albino dengan wajah panik dan khawatir. "gimana?? (name) selamat kan?!" ucap gadis itu sambil mengguncang guncangkan bahu Satoru.

Satoru lalu menepis tangan sahabatnya dan duduk di bangku. Dia mengeluarkan senyum bahagis, "(name) berhasil! bayi kami juga cantik banget."

"loh kok udah tau cantik atau enggak? emang udah di kasih tunjuk?" ucap Shoko sambil menatap bingung kepada Satoru. Tetapi tidak ada jawaban yang diberikan oleh Satoru.

Sampai Shoko syok ketika melihat penyihir yang dibilang sangat terkuat itu menangis, tetapi menangis bahagia. "a-aku- nggak nyangka bakal punya anak, aku beruntung banget, kan Shoko?...huwaaa makasih (name)"

Semua orang langsung melihat ke arah Satoru membuat mereka merasa terharu begitu juga Shoko, ini menunjukkan betapa cintanya Satoru kepada (name). Tetapi di lain sisi juga Satoru merasa malu ketika melihat dirinya merasa emosional di tempat publik, 'sialan, dimana nanti harga diriku' Batinnya semakin menangis.













TBC.

MBAK (NAME) SAMA SATORU UDAH JADI ORANG TUA NIH YEEEES 🖤

tapi tunggu aja, konflik selalu datang di akhir 🫦

persiapkan dirimu Satoru dan dedek bayi, hahahaha //jahat bgt y

oke, see u next chp guys 😋 makasih yang udah baca sampai sini dan bagi yang udah ngevote dan komen 🪻

he's a loving husband [G. Satoru] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang