-12

124 9 0
                                    

*
*
*
*

Pagi ini Haechan bangun dengan kurang semangat. Kenapa? Haechan masih terbayang Dengan perkataan kedua orang tua nya semalam, apa dia terlalu egois untuk memaksakan kehendak nya sendiri tanpa memikirkan mereka semua nya.

Flashback

Setelah selesai memasak dan semua nya sudah tertata rapi dengan Haechan dan Mark sudah standby di meja makan menunggu kedatangan keluarga mereka.

Awal nya mereka memang ingin duduk berdampingan bukan berhadapan. Tetapi agar menyadarkan kedua orang tua mereka tentang perasaan mereka. Akhirnya memilih untuk duduk berhadapan.

Setelah di perhatikan lebih lanjut Haechan merasa ada yang kurang? Seperti nya mereka kekurangan satu piring untuk makan? Dan piring siapa yang kurang? Betul, piring Mark Jung.

Haechan sedikit menoleh kepada Mark yang sibuk akan handphone milik nya, seperti nya pria itu tidak menyadari nya? Haechan beranjak dari tempat duduk nya dan mendapatkan lirikan dari pria yang berada di hadapannya.

'Mengapa aku takut dengan nya?' batin pemuda itu yang heran kepada diri nya sendiri. Biasanya keadaan di rumah tidak pernah se canggung ini. Mungkin semenjak kejadian malam itu? Ah, tidak usah di pikir kan.

Haechan mengambil beberapa piring yang kurang dan kembali ke meja makan.

Srett

Haechan tersentak ketika merasa ada yang menarik nya secara tiba-tiba. Tanpa persetujuan nya Haechan merasakan benda kenyal menempel di kedua belah bibir nya.

"Eunghh-lepass" berusaha melepaskan diri dari dominan, tetapi sayang nya tenaga Haechan kalah telak dengan Mark.

"Eh Mommy/Bubu?"

Kedatangan keluarga masing-masing Mengejutkan mereka satu sama lain tetapi, Haechan merasa pertemuan kali ini akan ada sesuatu yang mencurigakan kan. Terlebih lagi raut wajah mereka yang tidak seperti biasa nya.

"Tidak usah berbohong lagi haechan."
Perkataan Ten membuat mereka terdiam, apa sebenarnya yang di maksud oleh Ten? Apa mereka berbuat kesalahan sebelum nya? Haechan merasa tidak.

"Maksud mommy apa?"

"Kami tau kalian sedang bersandiwara Mark! Jadi berhenti lah bersandiwara mulai sekarang."
Jawaban yang di berikan oleh Taeyong sukses membungkam kedua nya.

"Tujuan kami menjodohkan kalian itu supaya semakin dekat, jika kalian tidak bisa maka berikan kami cucu."

"Tapi mommy tau kan Haechan cowok?"

"Kamu punya rahim Chan, dan kami tau itu!"

Mendengar perkataan Ten cukup membuat Haechan terdiam, jika dia mempunyai rahim? Lantas apakah Mark menanam benih nya malam itu? Jujur saja Haechan belum siap merasakan yang nama nya hamil.

Begitu juga dengan Mark yang cukup terkejut atas penyampaian Ten? Tetapi mengapa ada perasaan senang terselip di hati nya? Bukan kah Mark membenci lelaki ini? Huh! Perasaan tidak ada yang tahu bukan, benci atau tidak nya itu rahasia nya Mark Jung.

"Mommy dan Daddy tidak pernah meminta apapun pada kamu sebelum nya Chan, tapi untuk kali ini saja bisa? Kami ingin memiliki cucu."

Flashback end

Perkataan itu masih terbayang-bayang di kepala Haechan, Haechan memang merasa sebelum nya orang tua nya tidak pernah menuntut Haechan dalam bidang apapun, tapi bukan ini yang Haechan maksud.

Empat mata || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang