-17

62 5 1
                                    

*
*
*
*

“Gue mau ngomong.”

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Haechan dengan perlahan mulai menjauh kan diri dari circle pertemanan nya.

Bukan karna malu, tapi Haechan hanya sedikit takut jika teman-teman nya sudah tidak ingin berteman dengan nya. Dari pada diri nya yang di jauhi? Lebih baik menjauh kan diri.

Sudah beberapa hari belakangan ini Haechan kemana-mana selalu sendiri, terkadang Haechan merasa sedikit iri ketika melihat circle pertemanan mark. Yang terlihat baik-baik saja setelah kejadian beberapa hari yang lalu.

Seperti sekarang ini Haechan sedang berusaha sebisa mungkin melangkah sendiri sebelum akhirnya bertemu dengan segerombolan anak-anak IPS yang terlihat sedang bercanda tawa di bawah pepohonan rimbun di taman belakang sekolah.

Awal nya Haechan sedikit ragu untuk melewati mereka tapi apalah daya jika sial nya ia memarkir kan motor nya di sana.

Sebelum melangkah kan kaki nya Haechan memutuskan untuk mengundurkan niat nya bolos jam pelajaran terakhir.

Berakhir memilih balik ke kelas, apalagi kalo bukan terpaksa mengikuti jam pelajaran terakhir walaupun pikiran nya sudah berkecamuk.

Sesampai Haechan di kelas pas saat lonceng berbunyi tanda jam istirahat ke dua telah selesai.

Mau tak mau Haechan harus memasuki kelas yang menurut nya telah sama seperti penjara sekarang ini. Dapat Haechan lihat bahwa semua sedang memperhatikan nya sekarang.

Tapi Haechan lebih memilih untuk menundukkan kepalanya tanpa ingin melihat ke arah mereka. Sampai akhir nya jaemin terlihat berjalan menghampiri nya.

“Lo kenapa?”

Sembari memberikan sebuah roti yang berada di tangan nya, jaemin tau setiap jam istirahat kedua Haechan tidak akan mengeluarkan duit untuk makan nya dia akan selalu menghindar dari kantin.

Haechan hanya melihat roti itu tanpa berniat mengulurkan tangan nya untuk mengambil roti itu, jaemin terlihat kesal karna kelakuan Haechan beberapa hari ini.

Tanpa pikir panjang hyunjin datang dan mengambil roti yang ada di tangan jaemin, tanpa bertanya siapa pemilik roti itu.

Haechan memilih melangkah kan kaki nya kearah kursi tempat duduk nya dan merebahkan diri. Tidur do pelajaran terakhir bukan lah hal yang buruk kan? Ya seperti begitu.

Sebelum akhirnya...

~KRING KRING

HALO ANAK-ANAK HARI INI KALIAN DI PERSILAHKAN UNTUK PULANG LEBIH CEPAT DAN MELANJUTKAN PELAJARAN DI RUMAH, TERIMA KASIH.”

Coba tebak apa yang terjadi setelah nya? Yapss, berisik. Satu kata itu lah yang dapat di artikan untuk mereka semua seperti anak-anak yang lain nya Haechan sedikit lebih senang kajam pulang di percepat.

Perlahan melangkah kan kaki nya ke arah taman belakang tempat di mana motor nya terparkir sebelum nya.

Den langkah santai Haechan perlahan berjalan sebelum akhirnya nya wajah dari pemuda manis itu sedikit kusut ketika melihat apa yang menunggu nya di depan sana.

Yaps, siapa lagi kalo bukan si pemberani Mark jung? Emang nya ada orang lain yang berhasil membuat emosi nya meledak-ledak kalo bukan Mark jung? Seperti nya tidak.

“Mau apa Lo?”

“Gue mau ngomong.”

Ya, disini lah ia sekarang di sebuah cafe yang Haechan tidak tau dimana dia berada? Cafe itu terlihat sedikit tidak asing di mata nya tapi tetap saja dia sedikit tidak nyaman ketika berada di sana.

Empat mata || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang