*
*
*
*“Kami tau kok semua rencana kalian, kalo kalian memang gak mau Nerima pernikahan ini kalian bisa bilang secara terang-terangan bukan dengan bikin rencana seperti ini. dengan berkumpul kita hari ini, mau sejauh apapun kami memaksakan kalian tapi kalian tidak memiliki perasaan yang pada akhirnya semua akan berantakan. Jadi kami memutuskan untuk merelakan pernikahan ini.
Haechan sedikit terkejut mendengar apa yang di lontarkan dari mulut sang ayah, Haechan tau bahwa diri nya tidak bisa menerima pernikahan ini tapi di satu sisi terlihat nada kekecewaan yang di lontarkan oleh ayah nya, walaupun Haechan cuma bisa meminta maaf jauh di dalam lubuk hatinya.
Haechan pun tidak menyangka bahwa rencana yang udah di pikir-pikir dengan matang akan jadi se berantakan ini sekarang. Atau mungkin Haechan belum memikirkan semua nya dengan benar-benar matang? Sudah lah ia lelah Dengan permainan kehidupan.
Haechan melangkah kan kaki nya dengan sedikit lunglai ke arah kamar nya, dan masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi sebelumnya.
Hari ini, hari dimana Haechan dengan bersemangat meminta seluruh anggota keluarga kedua belah pihak. Dan mengutarakan semua yang sudah di rencanakan berakhir berantakan.
Harus nya Haechan senang kan? Tapi kenapa Haechan terlihat begitu menyedihkan? Ntah lah, Haechan sendiri pun juga sedikit ragu dengan perasaan nya.
Di tengah lamunan pemuda manis itu, pintu di buka secara perlahan dan muncul sesosok pemuda berbahu lebar nan tegap itu. Biasanya setiap Haechan melihat bahu tegap itu Haechan selalu kesal tapi ntah kenapa kali ini berbeda, terlihat rasa sedih yang tak bisa ia utarakan.
“Maaf...”
Haechan berucap Dengan menununduk tanpa berniat melihat pemuda yang ada di depan nya saat ini. Dapat Haechan lihat pemuda itu melangkah kan kaki nya menuju balkon kamar.
“Kenapa minta maaf?”
“Maaf Mark, semuanya berantakan...”
“Sudah lah, apa yang perlu Lo tangisi lagi. Semua nya sudah berakhir yang penting Lo udah baikan sama temen Lo dan kita akan melangsungkan perceraian, bukan nya itu yang Lo mau?”
Haechan hanya bisa terdiam, setelah di pikirkan bukan kah semua ini atas kemauan nya juga? Lantas kenapa ia harus meneteskan air mata?
“Gue nangis karna terharu kali, soalnya gue udah bisa lepas dari lo.”
Yang dapat Mark dengar selanjutnya hanya lah langkah kaki dan suara pintu kamar yang di banting.
“Seharus nya gue bisa lebih jujur tentang perasaan gue ke Lo chan.”
•••
Beberapa bulan berlalu...
Haechan melangkah kan kaki nya seperti biasa ke arah kantin umum.
Dan tidak sengaja berpapasan dengan orang asing yang sial nya Haechan tau nama lengkap nya, Haechan tau semua tentang nya.Mark hanya bisa tersenyum miris melihat diri nya yang sekarang tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun kepada orang yang ia cintai.
“Gimana? Nyesel kan?”
Jeno nyeletuk ketika melihat Mark menghampiri meja mereka, dapat Jeno lihat wajah kekecewaan muncul di diri Mark.
Tanpa berniat menanggapi ucapan teman nya itu Mark lebih memilih mengeluarkan sebatang rokok dari saku celana nya lalu kemudian membakarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat mata || Markhyuck
AcakApa jadinya jika dua kubu yang saling bermusuhan di persatukan karna perasaan? Mark Jung seorang lelaki yang di kagumi banyak siswa/i Naraga Laut. Kelas XII-VI IPS yang bersebrangan dengan gedung IPA yang membuat mereka terus cekcok dalam satu masal...