09. october

12 2 1
                                    

yeri membuka matanya secara perlahan ketika sinar matahari sudah menerangi indra penglihatannya, tubuhnya terasa berat karena mark memeluknya dengan erat, yeri bahkan tidak sadar sudah ada di tempat tidur bersama mark padahal seingatnya terakhir ia berada di sofa.

"Mark bangun yuk makan aku laper" yeri mengusap pelan wajah mark.

yeri jadi salting sendiri melihat mark ada dihadapannya, ia benar benar sudah jatuh cinta pada kekasihnya.

"mark" ucap yeri agak keras hingga mark terbangun.

"Hmm?"

astaga, selamatkan jantung yeri.

"bangun, ayok makan aku laper"

mark mengangguk, yeri hendak bangun untuk mandi tetapi tiba-tiba mark mengecupnya.

"jangan lama mandinya" mark keluar dari kamar meninggalkan yeri dengan wajah yang memerah.

Mark ke dapur untuk memasak nasi goreng dan omelette, sebenernya hanya itu saja yang ia ketahui. setelah memasak ia simpan di meja makan bersamaan dengan yeri yang sudah selesai mandi.

"Wihhh pinter pacar aku masaknya, pasti enak" puji yeri.

"Iya lah pacar kamu gituloh"

Mereka tertawa bersama, lalu mulai  menyantap makanannya.

"Hari ini mau kemana?" tanya mark.

"males kemana-mana, aku pengen sama kamu terus"

mark tertawa pelan.

"eh kita nulis nulis aja yuk di buku" usul yeri.

"semacam scrapbook?"

"Iyaa, tentang kita berdua"

"oke sayang"

Setelah mereka menyelesaikan makan nya, yeri pergi ke kamarnya untuk mengambil buku serta peralatan lainnya dibantu mark.

Mereka menulis semuanya yang sedang meraka rasakan saat ini, buku itu benar benar tentang mereka berdua. yeri memberi judul buku tersebut ialah "oktober" karena bulan itu adalah bulan dimana awal kisah mereka.

"coba deh mark kamu pake liptint terus tempelin bibir kamu di buku ini"

"gamau ah nanti gak bisa hilang"

"ihh cepettt sayangg" manja yeri, tentu mark tidak bisa menolak.

mark benar-benar melakukannya, buku sebelah kiri penuh dengan tempelan bibir mark sementara buku sebelah kanan bibirnya yeri, dan juga wajah mark.

Mereka bersenang-senang, yeri sangat bahagia ia harap ia akan terus bahagia seperti ini bersama mark.

•••

"aku pulang dulu ya yer, kasih tau kalau kak doy udah pulang ya"

"iyaa, hati hati sayangku"

mark memeluk kekasihnya erat, setelah itu ia masuk ke mobil untuk pulang.

Diperjalanan mark tidak sengaja melihat winter sedang ketakutan karena ada segerombolan pria yang mendekatinya, melihat itu mark menghampirinya lalu mengklakson mobilnya hingga membuat  pria pria itu kabur.

mark turun dari mobil menghampiri winter. "Win? gapapa kan?"

mark terkejut karena winter langsung memeluknya dengan erat, mark yang bingung harus bagaimana hanya mengusap pelan punggung winter.

"aku takut banget mark" tangis winter.

"a-aku anter kamu pulang ya win?" gugup mark.

winter mengangguk, ia melepaskan pelukannya lalu masuk ke mobil. tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua.

"tadi kenapa emangnya?" tanya mark hati-hati.

"mau ke supermarket tapi malah dijailin sama cowo tadi, takut"

"Ke supermarket sendiri?"

"Iya, aku anak tunggal mark"

Mark mengangguk paham, tak lama mereka sampai dirumah winter. "makasih ya mark udah nolongin sampe nganterin pulang juga"

"Iya win santai kaya sama siapa aja"

winter hendak keluar dari mobil tetapi mark mencegatnya. "dirumah sama siapa win?"

"sendiri, kenapa?"

mark langsung teringat yeri, pasti rasanya tidak enak sendirian dirumah maka dari itu mark akan menemani winter sebentar, pikirnya.

"mau aku temenin gak?"

"boleh"

mereka berdua masuk kerumah, mark membantu menyalakan saklar lampu disetiap ruangan dan winter menyiapkan camilan untuk mark.

mark duduk di kursi bersama winter. "gimana sama yeri?" tanya winter memulai percakapan.

"baik banget, gua bahagia sama dia" senyum mark.

"Syukur deh"

Mark menatap winter. "lo tau gak win lo berperan besar dalam hubungan gua sama yeri tau"

"kok bisa?"

"ini kocak sih dulu gua suka sama lo karena lo yang baik sama gua diawal gua pindah kesitu tapi pas tau lo gak suka tuhan baik banget langsung kasih gua yeri yang perfect banget"

winter terkejut, mark menyukainya??

"lo pernah suka gua mark?"

Mark mengangguk. "cuman beberapa hari doang kan habis itu lo jodohin gua sama yeri"

winter menangis tak bersuara membuat mark panik.

"Win? gua ada salah ucapan apa gimana? Kok lo nangis"

mark dikejutkan lagi dengan winter yang tiba-tiba menciumnya, ia lepas paksa winter dengan marah.

"Lo gila? Yeri marah kalau tau—"

"gua yang duluan suka sama lo Mark! Gua! dari awal guru suruh gua buat bawa lo ke kelas itu gua udah crush in lo tapi lo malah pacaran sama yeri"

mark terdiam, ia bingung dengan keadaannya.

"gua suka lo mark gua suka banget sama lo, gua selalu kesepian tapi sama lo gua ngerasa dicintai mark, kapan gua pernah nunjukin gua gak suka lo mark? kapan?!" tangis winter pecah.

mark bingung setengah mati, yang ia bisa lakukan sekarang hanya memeluk winter dengan erat berharap ia berhenti nangis.

°°°

OKTOBER [Mark X Yeri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang