20. october

21 3 0
                                    

bulan Oktober ini benar-benar bulan yang paling di benci oleh yeri, tidak lagi ia menyukai bulan ini. ia sudah tinggal dengan ayahnya selama seminggu dan seminggu itu mark terus mencoba meminta maaf, mendekatinya bahkan terkadang mark membentaknya karena yeri benar-benar  cuek padanya, seperti hari ini di perpus.

"aku harus gimana sih yer biar kamu maafin aku? aku capek"

yeri menutup bukunya. "aku udah maafin kamu mark"

"beda yer kamu gak kaya dulu"

"sekarang kita masing-masing ya? sampai kapanpun kamu gak akan berubah mark kamu bakal terus kaya gini"

"kalau aku berubah kamu mau Nerima aku?"

"aku gak tau mark tapi yang pasti aku udah muak sama kamu aku udah gak mau kenal kamu"

mark terdiam mendengarnya, ia menatap yeri lekat sebelum akhirnya pergi perlahan.

selama seminggu yeri fokus memperbaiki hubungannya dengan teman-temannya, untungnya persahabatan mereka kembali seperti semula, yeri juga sudah memperbaiki hubungan dengan bunda jen dan kak doy.

selama seminggu ini juga jaemin selalu menemaninya dimanapun dan kapanpun, setiap pulang sekolah jaemin selalu mengantarkan yeri terlebih dahulu bahkan jaemin pernah kerumah ayahnya untuk mengantarkan yeri banyak makanan, jaemin juga menenangkan dirinya saat ia menangis merindukan bunda jen.

yeri selalu senang di dekat jaemin,

"Yer!" panggil teman-teman dari kejauhan menghampirinya.

"hari ini pulang kerumah?"

"iya tapi kerumah ayah dulu ambil barang"

"Dijemput tante krystal lagi?"

yeri mengangguk, tante krystal benar-benar baik padanya, sama sekali tidak jahat.

"nginep yuk" usul yuqi.

"boleh"

mereka semua setuju untuk bermain dan menginap dirumahnya, setelah bel pulang berbunyi yeri masuk kedalam mobil tante krystal yang ternyata disitu juga ada ayah kai dan barang-barang miliknya yang sudah terkemas rapih di belakang.

"nih ayah beliin makanan buat temen-temen kamu nginep nanti"

"loh kok ayah tau?"

"ayah kan indigo"

mereka bertiga tertawa bersama di mobil, yeri bersyukur ayahnya mendapat istri seperti krystal dan semoga bundanya juga mendapatkan pasangan hidupnya lagi. setelah sampai dirumah yeri berpamitan dan langsung memeluk bunda jen dan kak doy.

"yeri kangen banget" ucapnya sembari menangis.

"bunda juga kangen"

"jangankan kamu dek, abang aja kangen banget"

yeri benar-benar senang hubungannya membaik bahkan bunda jen dan ayah kai juga sudah berbaikan meski tidak akan pernah kembali bersama lagi.

malamnya yuqi, yuna, lucas, soobin dan jaemin benar-benar datang kerumah yeri, dimulai dengan masak-masak diluar, bermain gitar sambil bernyanyi dan terakhir menatap bintang secara bersamaan sambil melepas penat dan masalah yang sudah mereka alami selama ini.

"Ini cucian piring banyak amat" ucap soobin menyadarkan mereka.

"yeri yang cuci piring"

"gak usah biar gua aja yang nyuci" ucap jaemin mengumpulkan piring-piringnya.

"dibelain terus waduh" goda lucas diikuti tawaan dari semuanya.

jaemin tersenyum mendengarnya sampai akhirnya masuk kedalam.

"jaem" panggil yeri saat sudah di tempat cuci piring.

"kenapa yer? Kok gak diluat bareng temen-temen?"

"Aku mau ngomong"

"Ngomong apa?" jaemin memberhentikan aktifitas nya, fokus menatap yeri.

"makasih ya buat semuanya, kamu masih baik sama aku meski udah banyak banget masalah yang kita hadapi"

jaemin tertawa pelan. "iya yeri"

"sama satu lagi"

"apa?"

yeri mendekat pada jaemin dengan cepat ia mencium pipinya, setelah melakukan itu yeri langsung lari menjauh sementara jaemin terdiam mencerna apa yang sudah terjadi.

Kejadian itu dilihat oleh teman-temannya.

•••

sudah sebulan semenjak ayahnya memulangkannya pada bunda jen, dan setelah sebulan itu tepatnya hari ini hari kenaikan kelas beruntungnya semuanya naik kelas.

"ayok semangat setahun lagi" ucap yuna penuh semangat.

"beres setahun lagi emang mau kemana cil?" tanya lucas.

"nikah sama soobin"

jaemin, yeri, yuqi dan lucas langsung menertawakan yuna karena ucapannya, sudah dibilang yuna itu masik kecil berkedok SMA.

"Ke kantin yuk makan, laper nih"

"Siapa cepat dia dapat" teriak yuna sembari berlari ke kantin diikuti dengan lucas dan yuqi.

"aku mau ke kelas dulu ambil barang" ucap jaemin.

"Oh aku juga mau ke kamar mandi dulu nanti kamu susul ya"

jaemin mengangguk sembari mengelus rambut yeri sementara yeri melangkah ke kamar mandi jujur saja yeri diperlakuan tadi oleh jaemin tentu saja membuat salting.

"yeriana"

yeri menghentikan langkahnya saat mendengar suara yang sudah lama tak ia dengar, dengan perlahan yeri menghadap lurus mendapati seorang pria yang terkadang yeri rindukan setiap malam.

"mark?" kaget yeri.

sudah sebulan yeri tidak melihat mark, entah karena menjauh atau yeri yang tidak peduli tetapi jujur saja yeri merindukannya.

Mark mendekat dengan bunga ditangannya. "aku udah pernah bilang kan aku bakal berubah demi kamu"

"y-ya tapi itu udah lama dan aku pikir kamu udah punya pacar"

"gak yer, aku ngejauh karena mau merubah diri aku buat jadi yang terbaik biar bisa kamu terima lagi"

mark menyodorkan bunga dan diterima baik oleh yeri setelah itu mark memegang tangan kanan yeri sembari mengusapnya pelan.

"kamu mau kan jadi pacar aku lagi?"

yeri meneguk ludahnya mendengar ucapan mark, ia bingung harus jawab apa hingga..

"yer"

yeri menoleh kebelakang melihat jaemin yang sudah membawa bunga dan coklat bertulisan "be my girlfriend" ditangannya dengan tatapannya yang sendu.




END.










OKTOBER [Mark X Yeri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang