15. oktober

7 2 1
                                    

yeri menangis di kamarnya, jadi paman nya mark selama ini adalah ayahnya? harusnya ia sadar saat mark bilang tentang mantan ibu mertuanya sakit tetapi ia benar-benar tidak sadar. kejadian tadi rasanya campur aduk meski akhirnya yeri mengetahui siapa ayah kandungnya.

mark
aku kaget yer, aku baru tahu ternyata paman  kai ayah kamu

yeri mematikan handphone nya tidak peduli, ia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang ia alami beberapa hari ini.

Tok tok tok

"siapa?" tanya yeri.

"bunda nak, sama kak doy"

dengan ragu yeri membuka pintu kamarnya, yeri langsung memeluk bunda jen sembari menangis.

"yeri sekarang udah gede yeri berhak tau satu hal, maafin bunda ya gak cerita dari awal"

yeri, kak doy dan bunda jen duduk di kasur, yeri tiduran di paha kanan bunda jen dan kak doy dikiri sementara bunda jen mengusap surai kedua anaknya.

"dulu pas yeri umur 5 tahun ayah kamu selingkuh sama temen kantornya, bunda gugat cerai dan dapet hak asuh kalian gak lama dari itu mereka nikah makannya bunda gak pernah bahas ayah kamu tapi kenapa kalian bisa ketemu?"

yeri menceritakan dari awal hingga akhir, dari ia dan mark bertemu lalu selingkuh dengan winter, berantem dengan temannya dan pertemuan dengan ayahnya.

"udah baikan belum sama temen-temen?" tanya kak doy.

"belum, yeri gaenak karena udah ngomong kata-kata gak pantes"

"nanti minta maaf ya yer dan kalau bisa jauhin mark ya?"

yeri tak menjawab, sejujurnya ia ingin memberi mark kesempatan kedua tetapi melihat kejadian tadi ia jadi berpikir lagi.

"bun lulus kuliah doy mau lamar sejeong"

"hah? tiba-tiba?" kaget yeri.

"iya, kaka serius banget sama sejeong"

"bagus deh bunda juga suka banget sama sejeong, dia anak yang baik"

"Makasih ya bun, besok doy ajak seje kesini ya bunda masak yang banyak oke?"

"yeri bantuin ya bun"

mereka bertiga tersenyum lalu berpelukan, setidaknya sebentar saja yeri merasakan hal kehangatan seperti ini.

•••

dihari libur ini jemin, lucas, yuqi dan soobin sedang berapa dirumah yuna berniat untuk makan-makan, ngomong-ngomong soobin adalah kekasih yuna.

"tadi malem dirumah mark ricuh, bundanya Yeri nampar pamannya si mark" ucap soobin membuat mereka langsung fokus pada soobin.

"ricuh kenapa?" tanya yuqi.

"motor gua mogok di depan rumah mark terus gua telpon abang gua, gak lama bunda sama kaka nya yeri dateng terus ditampar paman nya mark, yang gua denger katanya paman nya mark itu ayahnya yeri"

mereka semua kaget, mereka tahu yeri ayahnya pergi tetapi tidak menyangka ayahnya adalah pamannya mark.

"si mark tuh emang problematik banget, gua kesian sedikit sama yeri tapi masih kesel banget tapi lebih kesel sama winter" emosi yuna.

"Emosian terus" yuqi mengusap halus rambut yuna.

soobin bisa tahu semuanya tentang yeri karena abangnya mantan yeri 'jay' dia juga tahu mark dari yuna.

"keep aja ya gaenak kalau sampe ada yang tahu" ucap yuqi.

"yaudah gibahnya nanti dulu mending kita beli daging buat masak-masak, udah laper nih"

Semuanya tertawa pelan mendengar ucapan yuna, mereka pun siap-siap menuju supermarket, hanya butuh waktu 5 menit kesana karena menggunakan mobil.

"dagingnya mau berapa?" tanya jaemin.

"satu aja" balas soobin.

"yeh itumah buat lo doang bocah"

mereka ber5 tertawa mendengar ucapan Lucas dan mata jaemin tidak sengaja melihat yeri dan kak doy yang juga melihatnya.

"eh kak doy, yer"

mereka berhenti tertawa, hanya menyapa canggung apalagi yuna.

"halo jaem, halo semuanya lagi mau masak-masak ya?"

"iya kak doyoung, kaka juga?" sopan yuqi.

"iya, yaudah gih lanjutin milih-milihnya"

mereka mengangguk. "biar cepet mending gini lucas sama yuqi cari sayuran, soobin yuna jajanan biar daging gua yang milih, nanti ketemu lagi ditempat minuman ya"

"oke jaem" mereka pun berpencar sesuai tugas masing-masing.

Saat sedang memilih jajanan tiba-tiba saja yeri menghampiri yuna.

"yuna"

"hm"

"maaf ya ini emang salah aku na, maaf gua lontarin kata-kata gak pantes, maaf buat kamu kesel ke aku, maaf gak percaya ke kalian kalau mark selingkuh sama winter"

dengan perkataan begitu tentu saja yuna langsung luluh apalagi yeri pernah baik padanya tetapi bagaimanapun ia masih marah padanya.

"mungkin sulit maafin aku tapi aku bener bener minta maaf, aku cuman pengen kaya dulu lagi"

"bucin aja sama mark gak usah pengen kaya dulu lagi sama kita"

soobin menyenggol yuna pelan seolah berkata 'gak baik ngomong gitu'

"udah putus kok na, aku cuman pengen kita kaya dulu lagi aku juga gak akan sama mark lagi"

yuna menatap yeri, apa mungkin karena kejadian semalam?

"y-yaudah iya dimaafin"

yeri tersenyum, ia mengambil tangan yuna lalu memberi sebuah coklat dengan surat kecil.

"makasih ya, aku nyusul kak doy dulu"

yuna mengangguk, setelah yeri pergi ia melihat suratnya berisi 'semoga dimaafin❤️' tiba-tiba saja yuna meneteskan air matanya terharu, yeri memang sebaik itu.

"udah semuanya?" tanya jaemin yang diangguki semuanya.

mereka ke kasir membayar semuanya setelah beres mereka pulang kerumah yuna, mereka menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang, memasak, makan dan bercerita banyak hal. Sore itu mereka berkumpul dengan bahagia, begitu juga dengan yeri dan keluarganya.

°°°






OKTOBER [Mark X Yeri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang