DJ DREAM:D4DJ

Pertempuran terakhir

Perjalanan mereka menuju tempat persembunyian kelompok yang mengancam Saki dipenuhi dengan ketegangan. Saki merasa tegang, namun juga merasa aman dengan kehadiran Farhan di sisinya. Mereka berdua saling memberi dukungan satu sama lain, siap menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Sesampainya di lokasi, mereka melihat bangunan besar yang menjadi tempat persembunyian kelompok tersebut. Farhan dan rekan-rekannya bersiap untuk melakukan serangan. Mereka membuat rencana dengan cermat, mempertimbangkan setiap detail untuk memastikan keberhasilan operasi mereka.

Mereka semua bersiap-siap untuk melakukan serangan. Farhan memimpin dengan tegas, membagi tugas-tugas kepada rekan-rekannya. Mereka bergerak dengan cepat dan hati-hati, memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mendekati bangunan tempat persembunyian kelompok tersebut.

Setelah melakukan persiapan dengan cermat, mereka akhirnya melancarkan serangan. Mereka bergerak dengan cepat dan terkoordinasi, menggunakan keahlian dan pengalaman mereka untuk mengatasi setiap rintangan yang muncul di depan mereka.

Serangan mereka berhasil membuahkan hasil. Mereka berhasil masuk ke dalam bangunan tempat persembunyian kelompok tersebut dan mengalahkan para anggotanya satu per satu. Tapi tetap saja biar bagimana pun mereka berada dimarkas musuh, Tentu saja pasti pasukan bantuan yang muncul entah darimana maka dari itu mereka tetap berjaga akan serangan kejutan.

Dan benar saja, beberapa anggota musuh muncul. "Farhan kau pergi saja, Disini biar aku yang mengurus sendirian," Ucap Nalu. "Kau yakin bisa mengatasinya sendiri?" Tanya Farhan. "Apa kau sudah meragukanku?" Ucap Nalu sembari melirik kearah Farhan sambil tersenyum, Melihat itu Farhan tersenyum. "Jangan sampai mati Nalu," Ucap Farhan sembari pergi dari sana diikuti oleh Saki.

"Tentu saja," Jawab Nalu sambil melihat Farhan dan Saki pergi, Dia pun terdiam. "(Tak kusangka sudah 6 tahun lalu sejak aku mengenalnya, Dulu aku tidak tahu dimana aku tinggal karna sejak kecil aku sudah berada dipanti asuhan, disana juga aku bertemu dengan James dan kebetulan kami juga satu ruangan, semakin waktu berlalu kami berdua semakin akrab, disuatu hari tempat panti asuhan kami kebakaran dan aku mengira bahwa hanya aku yang selamat, aku sudah tidak punya tinggal lagi, dan disaat itu datang sebuah laki laki yang mengaku bahwa dia ayahku dan ingin mengajakku pulang, pada awal aku senang karna bisa tahu siapa kedua orang tuaku.

Tapi itu hanyalah sementara, lama kelamaan mereka malah sering menyiksaku secara terus menerus, hingga mengunci disebuah ruangan selama seharian, disuatu hari aku menemukan sebuah rekaman video yang menunjukan sebuah keluarga kecil, Aku melihatnya dengan seksama dan berpikir bahwa bayi itu mirip denganku dan disaat itu aku mendengar kalau bayi itu diberi nama Nalu. Setelah beberapa saat berlalu video itu pun selesai, karna masih penasaran aku mencarinya lagi dan menemukannya.

Video itu terlihat ada satu lagi bayi perempuan yang diberi nama Luna, saat itu aku berpikir saat yakin bahwa dalam video itu adalah orang tuaku, Tapi diakhir video ada beberapa orang terlihat sedang membunuh mereka dan salah satunya adalah orang yang berada dirumah ini.

Aku berpikir, bahwa aku akan mati tapi aku berusaha tenang, di kesesokan malamnya aku berencana kabur darisana, tapi tidak mungkin dari depan karna banyak penjaga, Aku pun berjalan lewat belakang ketika melewati sebuah pintu aku mendengar sebuah teriakan dalam pintu tersebut.

Ketika mengintip aku melihat ada anak perempuan yang sedang dijadikan bahan uji coba, Dia teriak kesakitan, Tapi orang orang disana tidak memperdulikannya, Ketika semua orang akan pergi aku bersembunyi, Merasa aman aku masuk dan melihat anak perempuan itu, Dia melihatku dan meminta tolong padaku untuk melepaskannya, Aku pun melepasnya dan menggendongnya pergi dari rumah ini, Ketika sudah keluar dari rumah itu aku kira sudah aman ternyata tidak kami ketahuan dan para penjaga mengejar kami, kami berlari ke kota, Ke gank gank, kami belok dan jalan buntu. Aku sudah pasrah saat melihat mereka.