Terlihat Wulan, Saki, dan Farhan, mereka berjalan sembari dengan canda tawa, sesampainya dipersimpangan jalan, mereka berhenti.
"Kau yakin Wulan kau bisa melakukannya sendiri" ucap Saki yang khawatir
"Aku bisa kok Saki san, tenang saja aku kuat kok" ucap WulanSaki yang mendengar itu hanya terkekeh, dia pun mengelus kepala Wulan, Wulan pun menikmati elusan dari Saki, Farhan yang melihat interaksi antara adiknya dan orang yang baru saja menjadi pacarnya, hanya tersenyum kecil, tiba tiba handphonenya bergetar, Farhan pun membuka handphonenya, dan Farhan pun melihat notif ada yang mengirim pesan untuknya, pesan itu dari Nalu memintanya agar untuk pergi kerumahnya , setelah membaca itu Farhan melihat Wulan dan Saki, dia tidak mungkin meninggalkan adiknya, jadi dia memutuskan untuk menyuruhnya menginap dirumah Saki.
"Saki aku minta tolong padamu bolehkan?" Ucap Farhan
"Minta tolong apa Farhan?" Tanya Saki
"Hari ini adikku menginap ditempatmu boleh? Hari ini aku ada urusan tiba tiba" ucap FarhanWulan yang mendengar itu terkejut, sontak dia menolaknya karena kondisi kakaknya yang masih terluka, bahkan ada beberapa luka yang masih mengeluarkan darah, bagaimana dia setuju dengan permintaan kakaknya.
"Tidak, aku tidak mau, kondisi kakak masih terluka, kakak harus diobati dulu" ucap Wulan
"Sebentar saja, aku janji Wulan" ucap Farhan
"Kalau begitu aku ikut dengan kakak" ucap Wulan
"Tidaaaaaa" ucap Farhan yang kesakitan
"Kau itu sedang sakit, bisakah menunggu sembuh dulu baru kau mengurus yang lain" ucap Saki sembari mencubit pipi Farhan
"Saki udh sakit pipiku" ucap Farhan yang kesakitan
"Makanya, kau itu butuh istirahat jadi jangan paksakan dirimu, nanti yang repot malah adikmu sendiri" ucap Saki yang khawatir
"Tapi ini penting Saki" ucap Farhan
"Mana yang lebih penting kesehatanmu atau urusanmu" ucap SakiWulan yang melihat kakaknya dengan Saki, dia tersenyum melihat itu, akhirnya setelah sekian lama kakaknya punya orang peduli padanya, dia melihat keatas dia mengingat kejadian hari ini, kakaknya berteman dengan musisi terkenal, lalu bertemu lagi dengan Dinda, Penculikan Saki san, lalu yang terakhir kakaknya menyatakan perasaannya. Begitu banyak kejadian yang terjadi hari ini, tapi untungnya mereka bisa melewatinya.
"Wulan sedang apa kau melamun seperti itu" ucap Saki sembari menarik Farhan
"Tidak usah menarikku juga dong Saki" ngeluh Farhan
"Tidak, kalau kau dilepas pasti kabur" ucap Saki
"Tidak Saki, aku tidak akan kabur" ucap Farhan
"Tidak, aku akan tetap mengantarmu kerumahmu" ucap Saki, mendengar itu Farhan hanya pasrah
"Wulan, jalan ke apartemen kalian lewat mana" ucap Saki yang menarik FarhanWulan yang melihat itu hanya terkekeh, dia pun menujukan jalannya, dan mereka bertiga pun berjalan ke arah apartemennya.
Sementara ditempat lain, ada 5 orang yang berkumpul, mereka adalah Nalu, Adrian, Luna, Dinda, dan Lucci."Kalian yakin tidak mau pergi kerumah Sakit?" Ucap Nalu
"Tidak apa apa, lagian Farhan masih menahan diri" ucap Lucci
"Iyah jadi luka kami tidak terlalu parah, harusnya Farhan yang dibawa ke rumah sakit, karena terkena pisau sama beberapa batang besi" ucap Dinda
"Tapi ngomong ngomong kemana Farhan, tumben sekali belum datang sama sekali" Ucap Adrian yang heran
"Iyah tumben sekali" ucap Nalu yang juga heran
"Sepertinya Wulan melarangnya untuk pergi sementara waktu terutama lukanya, itu tebakanku" ucap Adrian
"Tumben sekali kau berpikir seperti itu" ucap Nalu
"Apa kau bilang Nalu" ucap Adrian yang kesal
"Sudah sudah, jadi ini bagaimana mereka berpikir kalau kalian meninggal, dan mereka juga berpikir kalau Farhan ada didalam penjara, jadi begitu" ucap Lucci
"Bagaimana kalau kalian menyuruh anak anak yang lain datang kesini?" Ucap Nalu
"Kesini? Terus kalau ada disini kita apakan mereka, kau tau sendiri mereka ada 100 orang, lalu kau suruh tinggal dimana?" Ucap Adrian
"Kau benar, kalau pun kita pakai bisnis apartemen kita berdua itu pun hanya muat untuk 50 orang" ucap Nalu
"Tenang saja setengah dari mereka sudah ada yang bekerja dan mempunyai tempat tinggal yang layak, bahkan sudah ada yang berkeluarga" ucap Dinda
"Kalau begitu, itu bisa dilakukan untuk pekerjaannya, aku punya beberapa restoran, dan Adrian juga mempunyai beberapa bengkel, jadi daripada kita pekerjaankan orang lain, lebih baik kita pekerjakan mereka saja" ucap Nalu
"Boleh juga idemu tapi ingat kita harus bilang dulu pada Farhan" ucap Adrian
"Aku pulang, Nalu" panggil dari depan
"Kau sudah pulang, maaf yah aku tidak bisa menjemputmu, ada beberapa urusan mendadak" ucap Nalu
"Tidak apa apa" ucap wanita itu
"Eh, disini ada tamu, Adrian kau juga ada disini, kau tidak dicari istrimu" ucap wanita itu
"Tidak aku sudah bilang padanya aku akan pulang terlambat" ucap Adrian
"Oh yah kau sudah membuat minum untuk mereka?" Tanya wanita itu
"Belum, kami juga baru sampai" ucap Nalu
"Kalau begitu aku bikinkan mereka minum dulu, Luna tolong bantu kakak" ucal wanita itu sembari pergi kedapur, Luna pun mengikutinya
"Dia siapa Nalu?" Tanya Lucci
"Dia itu istriku" ucap Nalu
"Kau sudah menikah?" Kaget Lucci dan Dinda
"Jangan kaget seperti itu, bahkan Adrian juga sudah menikah" ucap Nalu sembari menunjuk kearah Adrian
"Kau juga?" Tanya Dinda melihat arah Adrian
"Iyah aku juga sudah menikah" ucap Adrian
"Nah ini minuman kalian" ucap istri Nalu sembari menaruh minumannya
"Iyah terima kasih" ucap mereka berdua
"Kalau begitu aku kebelakang dulu" ucap istri Nalu
"Kalau begitu kita lanjutkan obrolannya" ucap Nalu
KAMU SEDANG MEMBACA
DJ DREAM:D4DJ
RomanceHalo assalamualaikum ini cerita pertama saya jadi maaf kalau alur cerita nya gk jelas ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Sipnotis Suatu hari seorang murid yang baru pindah ke SMA Yoba Academy, bagaimana kehidupan dari pemuda tersebut? Jangan Lup...