بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم•
•
____________________"Jika ada kata-kata yang melukai hati menunduklah dan biarkan dia melewati hatimu, jangan dimasukkan ke dalam hati. Agar hatimu tidak lelah."
_Hati Yang Terluka_
___________•
•Lo salah besar dengan datang ke sini, Syakila ... batin seseorang sembari menatap pilu dan juga senang secara bersamaan.
Seorang perempuan yang tidak lain adalah Syakila menatap pilu ke arah manusia-manusia yang tengah melaksanakan acara sakral antara suaminya dan juga perempuan bercadar yang tidak lain adalah Ning Tazkia.
Dalam benak Syakila ia tak pernah berpikir bahwa suaminya memang akan memadunya yang tengah dalam kondisi yang dibilang tengah tidak baik-baik saja.
Dengan pandangan kosong Syakila menatap ke arah suaminya yang sedari tadi salah dalam mengucapkan nama dalam prosesi akad.
Seorang pria yang tidak lain Pak Penghulu pun sedikit menghela napas akibat kesalahan yang dilakukan Gus Fatih.
"Kita coba sekali lagi ya, pak." Kyai Hasan yang ditanya pun mengangguk pelan dan juga sedikit khawatir. Ia tidak berani menatap putrinya yang pada nyatanya bukan anak kandungnya.
Dalam prosesi akad pun, yang menjadi wali untuk Ning Tazkia adalah Adik dari Zahra Shafia--pamannya Tazkia.
Paman Tazkia yang diketahui bernama Fahri itu pun memulai kembali ijabnya. "Ya Ameer Elfathan Fatih. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau kepada, Faiza Tazkia Shafia binti Shafia dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan emas sebesar 200 kilogram dibayar tunai!"
Dalam hati Gus Fatih entah kenapa hatinya mendadak bergemuruh. Hatinya tersayat dan juga mendadak apa yang tengah ia dengar seolah pernah ia lakukan. Nama Tazkia bukanlah seseorang yang pernah ia nikahi. Pada dasarnya Kia dan Kila sangatlah jauh berbeda.
Ya Rabb ... lirih Gus Fatih menahan semua kegelisahannya.
Dengan sedikit terbata-bata, Gus Fatih pun berusaha tenang dan mulai mengucap Qabul untuk pernikahannya sembari menjabat tangan wali pengganti dari Tazkia.
"Sa-saya te- terima nikah dan kawinnya, Faiza Tazkia Shafia binti Shafia dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
"Bagaimana para saksi, sah?"
"Sah!!!"
Deg!
Bagai ditimpa seratus batu dan menghimpit dadanya secara bersamaan, seperti itulah perasaan yang tengah Syakila rasakan.
Tes ... Tes ... Tes ...
Buliran air mata pun jatuh satu persatu membasahi dua kelopak mata pemilik senyum indah itu. Ya, Syakila Alquds kembali terkoyak akan kenyataan pahit yang menimpa kehidupannya.
Sungguh, hatinya sangat terluka dan hancur berkeping-keping. Di sana, suaminya sendiri mengucapkan kata sakral atas nama perempuan lain. Cinta yang semula terjaga ternyata harus terkhianati dengan cara disengaja.
Semua orang mengucapkan kata hamdalah. Bersyukur atas pernikahan antara Gus muda mereka dan Ning yang selalu mereka banggakan. Tanpa ingin memikirkan hati yang terluka. Mereka tetap melanjutkan acara bahkan seolah sangat berbahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATI YANG TERLUKA ( SEGERA TERBIT)
Spiritual"Jangan menikah dengan Perempuan itu! Menikahlah dengan perempuan pilihan Umi, Gus!" Syakila Alquds, sosok gadis yang kehilangan kesucian dan berasal dari keluarga broken home. Menjadi istri dari seorang Ameer Elfathan Fatih hanya membuat Syakila...