55

1K 70 1
                                    

بسم اللّه الرٌحمن الرّحيم



_________________

"Ketika kepercayaan seseorang telah dikecewakan. Jangan pernah harap semuanya akan bisa dikembalikan."

_Hati Yang Terluka_
________


"

GUS FATIH!"

Bugh!

Tanpa Aba-aba sekali Arshaka langsung memukul Gus Fatih. Gus Fatih yang kembali mendapat pukulan dari Kakak Iparnya pun hanya meringis ngilu. Pandangannya pun langsung mencari cincin pernikahannya yang menggelinding jauh.

Belum sempat mencari dan membawanya. Arshaka kembali memukul membabi-buta seluruh wajah Gus Fatih.

Bugh!

Bugh!

Syakila yang melihat suaminya dibuat babak belur oleh Kakaknya pun menjerit histeris. "BANG SHAKA! SUDAH CUKUP!" teriak Syakila sembari bergetar hebat tidak karuan.

Mendengar teriakan Adiknya yang bergetar pilu pun membuat Arshaka memejamkan matanya dan juga meminta ampunan kepada Alloh.

"Astaghfirullah ... Maafkan hamba, Ya Alloh ..." ucap Arshaka sembari menunduk lirih di sebelah Gus Fatih yang merintih kesakitan.

Mendengar ada kegaduhan dari ruangan Syakila membuat Dokter Gina dan semua Suster mengumpul di ruangan Syakila.

"Ada apa, ini?" tanya Dokter Gina berusaha mencerna dengan baik apa yang terjadi.

"Dokter Gina ... Tolong tanganin suami saya ..." lirih Syakila seraya berusaha meredakan isakan tangisnya.

Dokter Gina pun mengangguk seraya menyuruh semua Suster untuk membawa Gus Fatih ke ruangan lain.
Syakila yang melihat suaminya dibuat babak belur pun semakin terisak histeris. Sungguh, dirinya merasa hancur sekali.

"Ab-abang ..." lirih Syakila menatap Arshaka yang terlihat masih menunduk.

"M-maafkan Abang, Dek ..." sahut Arshaka seraya menoleh ke arah Syakila yang terlihat sembab sekali.
Tanpa Aba-aba Arshaka pun memeluk erat Syakila karena dirinya yang merasa bersalah terhadap Adiknya itu.

Syakila terus menumpahkan air matanya dalam pelukan Arshaka sembari mencengkram erat pelukannya dengan Arshaka.

"Syakila lelah, Bang ... Syakila lelah."

Arshaka yang mendengar gumaman Adiknya pun hanya mengangguk seraya semakin memeluk dan mengusap punggung ringkih Syakila.

"Tenang, Kil ... Ada Abang di sini."

Syakila yang mendengar kalimat penenang dari Arshaka pun hanya mengangguk sembari sesenggukan dengan tangisnya.

Berbeda halnya dengan Gus Fatih. Setelah dirinya akan diobati Dokter. Gus Fatih kembali lagi ke ruangan Syakila yang terlihat tengah ditenangkan oleh Arshaka.

Semua penyesalan begitu bersatu dalam relung hatinya. Untuk mengobati rasa sakit saja akibat pukulan Arshaka tidak ia lakukan.

Melihat Istrinya yang semakin histeris membuat Gus Fatih semakin merasakan penyesalan terdalam. Cuman cincin ini yang bisa ia genggam. Gus Fatih harap ia masih diberi kesempatan oleh istrinya itu.

"Maafkan Mas, Zaujati ... Mas, pamit dulu," lirih Gus Fatih seraya tersenyum miris ke arah Syakila yang terlihat masih sesenggukan.

🥀🥀🥀

HATI YANG TERLUKA ( SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang