Happy Reading
-----------------------------------------------------------
Dika, Raja, dan Devano dalam perjalanan menuju keaula, mereka akhirnya berpapasan digang.
Dika melihat Raja datang tersenyum, dia memanggilnya, "Ja ..."
Raja berlari dan memeluk tubuh Dika, dia mengendus leher Dika.
Lalu beberapa saat kemudian dia mendengar langkah kaki, Dika melepas pelukan Raja, itu bukan dia lakukan bukan untuk menyembunyikan hubungan mereka, hanya saja itu tidak akan menjadi baik jika dia berpelukan dilorong untuk dilihat orang lain.
Devano kemudian melihat Dika dan Raja, dia menganggukkan kepala pada mereka, Dika dan Raja hanya tersenyum, mereka berjalan menuju aula bersama.
Raja tersenyum dan menatap Dika, dia hanya menggeleng ringan, "Berikan tasmu, biarkan aku yang membawanya."
Dika mengangguk, dan memberikam tas ransel miliknya pada Raja.
Devano tercengang melihat hal ini, tunggu! Apakah Dika dan Raja memang sedekat ini, terlebih mengapa Raja tiba-tiba berinisiatif membawakan tas milik Dika? Apa yang dia lakukan? Tidak mungkin dia menjilatnya, bukan? Seorang Raja sepertinya? Melakukan hal itu, bahkan jika dunia terbalik Raja tidak akan pernah membungkuk pada siapapun, bukan? Apalagi dengan statusnya.
Dika kemudian memperhatikan wajah Raja yang penuh keringat, dia mengeluarkan sapu tangan miliknya dari saku celananya, lalu dia bertanya dengan penuh perhatian, "Kenapa wajahmu penuh keringat? Apakah kamu baru saja mengikuti kegiatan olahraga?"
Raja sedikit menundukkan kepalanya agar Dika tidak kesulitan untuk mengusap kepalanya, dia menghela nafas, tingginya telah bertambah lagi belakangan ini, dari 209 cm menjadi 220 cm, Dika menjadi terlihat lebih pendek lagi dibandingkan dengannya.
Raja mengangguk pada pertanyaan Dika, "Ya."
Raja kemudian bertanya, "Apakah aku bau?"
Dika menggeleng, setiap hari ketika dia bersamanya, dia tidak pernah sekalipun mencium bau badan Raja, bahkan pernah saat Raja hanya mandi satu kali karena luka punggungnya, dia juga tidak pernah bau, badan dan feromonnya seolah menyatu, dia selalu berbau seperti Cendana dan ocean leather.
Dika berbisik dengan suara yang sangat kecil, "Ja, jangan terlalu rajin berolahraga ... Tidak hanya tinggimu yang bertambah, tetapi bagian tengahmu juga bertambah, apakah kamu ingin penismu menusuk sampi keparu-paruku?"
Raja tertawa terbahak-bahak, dia merasa sangat percaya diri, "Jika begitu, mungkin aku harus lebih sering lagi berolahraga."
Dika menginjak kakinya, bajingan ini tidak pernah mendengarnya, dia benar-benar tidak tahan lagi, setiap hari dia menyiksanya sepanjang malam, dengan benda raksasa itu, dan dia masih ingin miliknya bertambah panjang lagi, "Aku akan mengebiri 'adikmu'!"
Dika menarik telinga Raja, Raja berhenti menggodanya, dia tidak berani untuk menyodok sarang lebah sepertinya, "Aku hanya bercanda ..."
Devano yang mengikuti mereka dari belakang lebih terkejut lagi, meskipun dia tidak mendengarkan dengan jelas percakapan mereka, dia tidak menyangka mereka akan seakrab itu, bahkan Dika yang perhatian pada Raja dengan mengusap keringat diwajah Raja dengan penuh perhatian, lalu tiba-tiba dia berbisik, dan Raja tertawa terbahak-bahak karena hal yang entah apa dibicarakan oleh mereka, beberapa saat kemudian tiba-tiba Dika menarik telinga Raja, dan Raja tidak marah sama sekali, dia bahkan tertawa seolah-olah mereka sudah terbiasa, dia mengenal Raja, apalagi kelas mereka bersebelahan, yang dia ingat Raja adalah anak yang dingin dan pendiam, bahkan pada teman-teman dia tidak pernah seakrab itu, lalu mengapa tiba-tiba dia dan Dika begitu akrab ...? Apakah dia melewatkan sesuatu, tidak mungkin! Dia memiliki teman ketua regu gosip dikelasnya, bahkan cerita lalat dan belalang disekitarnya dia tidak pernah melewatkan, tetapi dia tidak pernah mendengar temannya membicarakan Dika dan Raja, lalu jika mereka teman, apakah seorang teman juga memeluk pinggang teman lain, dan mereka juga terlihat sangat memperhatikan satu sama lain, mungkinkah ... Mereka itu sahabat karib?
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bxb]Kingdao🔞[END]
General FictionJafiz tiba-tiba dilecehkan oleh Enigma gila yang bahkan tidak akrab dengannya. Mengapa Alexander yang selalu tidak perduli dengan segala hal begitu perhatian terhadap dirinya? [Tidak banyak konflik] . . . Dari judul udah ada BXB jangan salah lapak! ...