0.6

136 14 0
                                    

Glave dan Janessa

Jane hari ini akan menjenguk cherine, mereka menjadi dekat dan bisa dibilang kalau mereka sudah berteman.

Jane juga tau kalau wister sudah berkencan dengan cherine, ia lega karena cherine sudah mendapatkan kepastian dari wister.

tuk tuk

mengetuk pintu pelan lalu masuk ke kamar inap tempat cherine dirawat, ia melihat seseorang yang juga melihat ke arahnya.

" hai kak " sapanya canggung.

ia melihat glave yang juga berkunjung untuk menjenguk cherine. jane memilih duduk di sofa saja tanpa mengatakan hal apapun.

ia hanya berdiam diri dan tidak tau harus berkata apa, bukankah mereka juga dekat satu sama lain? mengapa mereka berdua mendadak seperti orang asing yang hanya diam saja.

Glave melihat jane yang masih diam dan tidak mau berbicara dengannya, ia akan berbicara dengan jane hari ini karena ia juga tidak tahan bila terus didiamkan.

" Jane "

" iya kak?"

" ada yang mau aku obrolin, ayo keluar " glave bangkit dan berjalan menghampiri jane namun ia melihat jane berdiri dan berjalan melewatinya.

" lain kali aja kak " ucap dingin jane lalu melihat cherine sejenak.

ceklek

wister masuk dan melihat dua orang yang sedang perang dingin, ia tau ada yang tidak baik akhir- akhir ini yang terjadi pada jane dan teman kekasihnya ini.

" sebaiknya diobrolin " ucap wister menhampiri jane lalu memegang pundak temannya itu.

" jane..." wister hanya memanggil tapi ia berbicara melalui batin jadi jane mengetahuinya.

[ mau sampai kapan kalian berdiam diri? diobrolin baik-baik dan dengerin penjelasan kak glave ]

Jane menhela nafas lalu bangkit dari duduknya dan keluar, diikuti glave dibelakangnya.

" apa yang mau di obrolin kak? "

" mengenai kemarin malam " jawab glave

glave tau karena dirinya yang salah jadi ia akan meminta maaf.

" tidak perlu kak, lagian kita gaada hubungan apa-apa "

" aku gak berhak buat cemburu " jelas jane

" ada yang mau diobrolin lagi kak? kalau tidak aku mau pulang " Jane merapikan tas nya lalu berbalik badan.

sebelum ia melangkahkan kaki, ia merasa seseorang memeluknya dari belakang.

" jangan bicara begitu lagi jane, aku tidak suka "

" ucapanku benar kak " Jane memegang tangan glave yang memeluknya lalu melepaskan tangan glave agar tidak memeluknya.

ia berbalik " ayo pulang kak, aku antar " ajaknya sembari berjalan lebih dulu.

𝗗𝗲𝘁𝗲𝗰𝘁𝗶𝘃𝗲 & 𝗕𝗮𝗿𝘁𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿 [ 𝘄𝗶𝗻𝗿𝗶𝗻𝗮 𝗫 𝗻𝗶𝗻𝗴𝘀𝗲𝗹𝗹𝗲 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang