03

31.8K 1.3K 15
                                    

Steva story whatsapp

Steva story whatsapp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😶‍🌫️

Balas↪️

Egii👽
Membalas cerita anda
Mau nginep
Mau kemana? Kok cakep
Gua mau ke kos lo
Jangan kemana mana
P
P
P
🤕🤒
Bls
P

Ga kmana mn orang hbis mandi
Lo barusan balik dari sini belum ada 3 jam egii?? masa udah mau kmari lagi

Mau nginep

Kemarin udah besok lagi ih lah

Ada pasar malem baru buka di lapangan smp sini
Banyak jajanannya tadi gua liat mana ada yang jualan bakso bakar gede gede se kasti

Serius?
Boong ga??

Seribu rius🤑

Mauu
Bawain siniii

Otw ngiiaaaaa🎠

Ketik pesan

Empat puluh menit lamanya steva berbaring di tempat tidur untuk menunggu kedatangan bakso bakar yang ergi janjikan.

"Ve"....

Akhirnya suara ergi terdengar juga.

"Di kamar" teriak steva masih dengan posisi tengkurapnya.

Tidak lama dari itu suara pintu kamar kos steva terbuka memunculkan sosok tinggi ergi.

Tanpa suara ergi menaruh belanjaannya di meja sebelum beranjak naik ke arah kasur yang berisi sosok lelaki cantik dengan pakaian andalan. Kaos oblong + celana kurang bahan.

"Lagi apa nichh" seru ergi sok asik dengan sedikit mengintip isi layar ponsel temannya itu.

"Ihh gi lu berat" protes steva.

Rasanya tubuhnya tengah di timpa sekarung beras bulog.

"Tuh jajanan lo" seru ergi sambil beranjak dari tubuh kecil steva.

Duduk nyaman di kepala ranjang kasur steva sambil memperhatikan lelaki itu yang kini sudah sibuk membuka plastik plastik makanan yang di belinya tadi.

"Banyak banget.. ini buat gua semua kah?" Tanya steva dengan wajah smrighnya.

"Habisin semua dah biar gemoy entar tambah enak di kelon" ucap ergi yang mana sedikit mendapatkan lirikan sinis dari steva.

"Kok lama banget tadi? Ngantri apa gimana?" Tanya steva mengingat betapa lamanya ergi untuk sampai ke kosnya.

"Ketemu temen, ngobrol ngobrol dulu, ngajakin basket juga besok"

"Ohh.." angguk steva.

"Sini ve makannya jauhan amat duduknya" seru ergi sedikit menepuk pahanya bermaksud agar steva mendekat.

"Gamau, entar kasur gua bau makanan"

"Yaudah dah di ruang tamu dah ayo gua pengen kelon"

"Ga ah orang lagi makan kok, kelan kelon" dumel steva yang mana sedikit memancing tawa ergi.

"Lu fokus makan aja byy gua yang peluk, kalo lo duduk disitu gua gabisa meluk, ayo ke sofa depan tv" bujuknya.

"Ngantuk kan lo makannya rewel gini, tidur di situ aja ngapa sii, udah di kasur gitu tinggal merem"

"Gabisa kalo ga sambil meluk lo, entar gua kebangun bangun"
"Vee~" rengek ergi masih berusaha.

"Yaudah iya ayo ke ruang tamu" pasrah steva akhirnya, kalo ga keturutan bakalan tantrum mulu anaknya.

Segera beranjak dari duduknya dengan tangan yang penuh berisi jajanan menuju sofa ruang tamu di ikuti dengan semangat oleh ergi.

"Sini" seru steva setelah dirinya sudah trduduk nyaman di sofa panjang depan tv.

Ergi tanpa babibu segera mendekat dan membaringkan tubuhnya di sofa itu dengan kepala yang di senderkan nyaman pada paha telanjang steva.

"Gi.." seru steva spontan memberi peringatan saat satu temannya itu dengan tidak tau diri meraba bagian pahanya yang tak dapat tertutup kain celananya.

"Hehehe... iyaa engga" cengir ergi sebelum mulai fokus untuk istirahat.

Tidak tau kenapa hawa di sekitar membuatnya mengantuk.

Suasana mulai hening saat ergi sudah benar benar terpejam dengan tangan yang melilit pinggang steva nyaman.

"Jam segini tidur nanti tengah malam bangun pergi keluyuran pasti" dumel steva setelah melirik singkat jam dinding dalam kosnya.

Masih jam 5 sore.





Tbc.

Cuman Temen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang