Episode 6

255 33 8
                                    

Siang ini Seoul lebih dingin dari biasanya. Seluruh orang mengenakan jaket dan blazer secara bersamaan untuk mengurangi dinginnya suhu. Termasuk dengan Jiwon yang baru saja memasuki sebuah gedung perkantoran dengan menenteng sebuah kotak makan di tangannya.

Kehadiran perempuan itu membuat seluruh mata tertuju kepadanya. Jiwon siang ini sangat cantik dengan riasan wajah yang tipis. Memasuki lift untuk sampai di lantai yang ia inginkan. Begitu sampai pun, perempuan itu tersenyum menyapa beberapa orang yang menatapnya kagum. Hingga dirinya tiba di salah satu meja depan lantai 23.

"Siang.. ingin bertemu siapa?"

"Lee Jehoon ada ditempat, kan? Aku mau bertemu dengannya" ucap Jiwon.

Perempuan itu menatap Jiwon bingung. Ia tidak pernah melihat Jiwon sebelumnya sehingga dirinya langsung menggeleng, "Maaf, Nona. Namun Lee Jehoon Daepyonim tidak bisa menerima tamu hari ini"

"Benarkah? Sekalipun istrinya sendiri?"

Ia pun mengrejapkan matanya beberapa kali, "Ne?"

"Aku Kim Jiwon, istrinya Lee Jehoon. Bisa kan aku bertemu dengannya?" tanya Jiwon dengan senyum tipisnya itu.

Setelah melewati jalan yang panjang pada akhirnya Jiwon dapat masuk kedalam ruangan sang suami. Seperti dugaannya, pria itu membulatkan mata karena kaget melihat sang istri berdandan sangat cantik menghampirinya.

"Jiwon-ssi?"

Perempuan itu menyodorkan kotak bekal yang ia bawa, "Untukmu. Aku punya waktu luang hari ini sehingga membuatkanmu makan siang"

Benarkah ini? Jiwon mendatanginya hanya untuk memberikan makan siang, "Kau tidak bekerja? Mau makan siang bersama?"

"Ani. Aku punya hal penting lain yang harus ku lakukan" ucapnya seraya menatap beberapa benda di ruangan sang suami. Dulu Ayahnya yang bekerja disini. Tapi pria itu memberikan perusahaan ini kepada Jehoon dan mengontrol nya dari jauh.

"Aku senang kau disini" ucap Jehoon tersenyum menatap sang istri. Membuat jantung Jiwon berdetak lebih cepat dari biasanya. Suaminya ini begitu tampan, apakah tidak ada staff yang menyukainya? Jiwon meyakini pasti ada.

"Ekhm, aku pergi..."

"Mau ku antar?"

"Tidak perlu. Aku naik mobil kesini. Lagipula kau sibuk. Aku tidak mau mengganggumu" ucap Jiwon seraya pergi menutup pintu. Membuat Jehoon memajukan bibirnya sebal. Padahal dia ingin sekali berlama-lama dengan istrinya.

Kenapa perempuan itu membangun tembok yang sangat besar sampai Jehoon sendiri tidak bisa mencapainya?

"Jewon-ah... kau tau kan aku sedang berusaha?" tanya Jehoon kepada sahabatnya yang sudah tenang di atas sana.

Pria itu juga membuka kotak bekal yang dibawakan oleh sang istri. Bibirnya seketika terangkat kala Jiwon membawakan beberapa makanan dengan plating yang sangat cantik. Jehoon tau, dia berusaha untuk ini.

⇨⇦

Jam kini sudah menunjukan pukul 11.30 yang berarti Jehoon pulang agak telat demi mengerjakan beberapa file yang salah. Pria itu bekerja keras, membalas jasa sang mertua yang memberinya kesempatan kedua untuk menjalani hidup yang sebelumnya kelam.

Jehoon mengarahkan mobilnya ke kiri. Matanya membulat kala melihat salah satu mobil yang berada di belakangnya itu tampak mengikuti. Sedari tadi. Jehoon yakin itu.

Karena ia tidak bisa membawa mobil tersebut mengikuti sampai ke rumah, pada akhirnya ia terus saja memutari jalanan Seoul. Ia takut mobil yang berada di belakangnya ini adalah salah satu anggota WarriorX.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Woman I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang