Chapter 4

1K 143 13
                                    

Warning Typo bertebaran🎬

Deskripsi aku udh kasih peringatan ya di setiap chapter jga ada jdi jgn smpe cerita ini di report‼️
&
tembus 70 vote aku double up
100 vote aku triple up gimana?
..
..
..

Deskripsi aku udh kasih peringatan ya di setiap chapter jga ada jdi jgn smpe cerita ini di report‼️&tembus 70 vote aku double up 100 vote aku triple up gimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam perayaan untuk ulang tahun Jaemin pun tiba. Banyak tamu yang datang, kedua orang tuanya tidak main-main dalam mengadakan acara ulang tahun Jaemin.

Renjun dari jauh hanya bisa tersenyum, Jaemin pasti sangat bahagia. Jangan salah paham, Renjun tidak iri dengan perayaan yang mewah ini dia hanya sedih karena Ibu dan Ayahnya selalu meluangkan waktu mereka untuk Jaemin. Kapan ya dia bisa merasakan itu?

Renjun tersenyum menyambut tamu yang terus saja berdatangan. Sebenarnya dia tidak ingin bergabung di acara ini, bukan karena tidak mau tapi karena dia tidak mau di abaikan. Tapi ibunya memaksanya untuk hadir walau pada akhirnya mereka mengabaikan nya.

"Haechan?" gumam Renjun saat melihat Haechan yang berjalan kearah pintu masuk. Apa Jaemin yang mengundang Haechan?

Melihat Haechan yang sudah masuk kedalam, Renjun langsung menghampiri Haechan. Tidak usah tanya bagaimana reaksi Haechan melihat Renjun, ya dia menatap Renjun tanpa ekspresi.

"Apa hyung yang mengundang mu?" tanya Renjun sambil tersenyum.

"Apa itu penting?"

"Ya. Semua tentang mu memang penting bagiku."

Haechan berdecak kesal mendengar itu, jika bukan karena permintaan Ayahnya mungkin Haechan tidak akan datang. Ayahnya yang mendapat undangan tapi karena Ayahnya tidak bisa hadir, jadi Haechan yang menggantikan kehadiran Ayahnya.

"Haechan."

"Apa lagi?"

Renjun tersenyum lagi lalu menyodorkan tangannya ke depan membuat Haechan bingung.

"Bisakah hari ini kau menjadi pacar yang baik?"

"Apa?"

"Jangan salah paham, aku tidak pernah menganggap mu pacar yang buruk. Tapi bisakah malam ini kita bersikap seperti pasangan yang romantis?"

"Kau benar-benar tidak tau malu."

"Hah?"

"Ini hari bahagia Jaemin dan kau ingin menghancurkan nya? Apa kau pikir dia tidak akan terluka melihat kau dan aku bergandengan tangan?"

Renjun diam.

"Aku kesini bukan untuk menemuimu. Jadi bersikap lah seperti kita tidak saling mengenal."

Renjun terkekeh pelan setelah kepergian Haechan. Dia tidak boleh menangis di acara penting ini.

Renjun mengalihkan pandangannya lalu menatap Haechan yang sedang berbincang dengan Jaemin dan Ibunya. Haechan tersenyum! Haechan tersenyum saat berbicara dengan Jaemin.

Painful Love|| Hyuckren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang