Chapter 5

958 105 9
                                    

Warning Typo bertebaran🎬

Deskripsi aku udh kasih peringatan ya di setiap chapter jga ada jdi jgn smpe cerita ini di report‼️
&
VOMENT JUSEYOOO
..
..
..

Deskripsi aku udh kasih peringatan ya di setiap chapter jga ada jdi jgn smpe cerita ini di report‼️&VOMENT JUSEYOOO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Renjun pov-

Kelas pertama ku berakhir, meskipun tangan ku terluka tapi aku tetap memaksa masuk kuliah. Aku bisa saja beristirahat di rumah, tapi aku mulai merasa tidak nyaman berada di rumah orang tuaku. Aku ingin pindah tapi aku aku belum punya uang untuk hidup sendiri, untuk biaya kuliahku saja aku harus bekerja. Aku akan pindah setelah mendapat uang yang cukup untuk membeli apartemen kecil.

"Kau tidak pergi?" aku menoleh saat Chenle bertanya.

"Pergi kemana?"

"Menemui kekasihmu. Biasanya kau akan langsung pergi menemuinya."

Ah, menemui Haechan ya? Sepertinya hari ini aku tidak ingin menemuinya. Aku juga tidak membuat bekal untuknya karena tangan ku terluka.

"Kau sudah menyerah?"

Aku menggeleng.

"Menyerah saja Jun, mau sampai kapan kau seperti ini? Apa kau tidak lelah?"

"Aku memang lelah mencintainya, tapi aku tidak menyerah."

"Juni--"

"Kata hyung ku kalau lelah itu istirahat bukan menyerah. Jadi hari ini aku mau istirahat dulu."

"Terserah kau saja."

Aku hanya tersenyum merespon ucapan Chenle. Aku tau dia khawatir padaku, tapi untuk berhenti mencintai Haechan rasanya sangat sulit. Jika memang mudah aku mungkin sudah melakukannya dari awal.

"Renjun!"

Aku terdiam saat melihat siapa yang baru saja memanggilku. Itu Haechan, orang yang ingin aku hindari hari ini. Kenapa dia datang kesini? Apa aku melakukan kesalahan?

"Ayo bicara." setelah mengatakan itu Haechan melangkahkan kakinya keluar dari kelas ku.

Aku pun langsung berdiri dan langsung berlari dengan langkah kecil untuk mengikutinya.

Disinilah mereka, Haechan dan Renjun duduk di bangku taman universitas. Sudah lebih dari lima menit tapi belum ada yang membuka percakapan, Haechan hanya diam dan Renjun pun tidak berani bertanya apa yang ingin Haechan bicarakan.

Renjun menoleh ke samping untuk menatap Haechan. Sangat tampan! Renjun tidak bisa mendeskripsikan ketampanan Haechan dengan kata-kata. Entah kebaikan apa yang sudah orang tua Haechan lakukan di masa lalu sehingga melahirkan anak dengan wajah tanpa cacat seperti Haechan. Haechan nyaris sempurna.

"Renjun."

"Y-ya?"

Renjun terkejut saat Haechan tiba-tiba saja menatapnya.

Painful Love|| Hyuckren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang