Chapter 6

1.1K 145 42
                                    

Warning Typo bertebaran🎬

Deskripsi aku udh kasih peringatan ya di setiap chapter jga ada jdi jgn smpe cerita ini di report‼️
&
VOMENT JUSEYOOO
..
..
..

Deskripsi aku udh kasih peringatan ya di setiap chapter jga ada jdi jgn smpe cerita ini di report‼️&VOMENT JUSEYOOO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—Haechan pov—          
    
Aku tidak mengalihkan pandangan ku dari Renjun yang sedang tertidur. Dia menangis cukup lama tadi dan meminta maaf berulang kali padaku karena tidak bisa memberikan apa yang aku inginkan darinya. Aku merasa bersalah karena itu. Aku tidak tau apa yang terjadi pada Renjun di masa lalu tapi sepertinya dia pernah mengalami pelecehan di masa lalu, dia sepertinya punya trauma. Dan untuk luka yang ada di paha nya itu juga mungkin ada hubungannya dengan trauma yang dia alami.

Dulu aku menyayangi Renjun, aku sudah menganggapnya sebagai adikku meskipun usia kami hanya terpaut beberapa bulan. Aku menyayanginya karena dia adalah adik dari laki-laki yang aku cintai, tapi sekarang semua itu berubah. Renjun adalah penyebab hancurnya hubungan ku dengan Jaemin jadi kini rasa benci lebih mendominasi.

Aku tidak ingin membencinya tapi rasanya sangat sulit. Setiap kali melihat wajahnya membuatku kembali mengingat tangisan Jaemin saat dia mengakhiri hubungan kami.

“Kau sangat egois, Renjun. Jaemin sangat menyayangimu tapi kau membalasnya dengan pengkhianatan.” gumam ku masih menatap wajah damai nya.

Aku mengalihkan pandangan ku saat ponsel ku tiba-tiba berdering, aku berdiri lalu mengambil ponsel ku yang ada di atas meja. Ada sedikit rasa bahagia saat aku melihat siapa yang menelpon ku.

Myangel💜 memanggil....

Tanpa menunggu lama aku langsung menjawab panggilan itu.

“Haechan...bisakah kita bertemu?”

Aku langsung merasa khawatir saat mendengar suara Jaemin yang seperti habis menangis.

“Apa terjadi sesuatu?”

“Ayo bertemu saja. Aku...merindukan mu.”

“Baiklah aku akan segera datang.”

“Password apartemen ku masih sama.”

“Iya. Jaemin?”

“Ya?”

“Aku juga merindukanmu.”

“Ya, aku tau.”

Setelah selesai berbicara aku langsung memutuskan panggilan telepon. Aku memakai jaket lalu mengambil kunci mobilku, sebelum pergi aku menatap Renjun. Aku tidak ingin meninggalkannya sendirian di sini tapi aku juga tidak bisa mengabaikan Jaemin.

Aku benar-benar pergi meninggalkan Renjun sendirian di hotel dan lebih memilih menemui Jaemin mantan kekasih ku yang masih sangat aku cintai.

Renjun membuka matanya setelah kepergian Haechan. Sebenarnya dia tidak benar-benar tertidur, jadi dia mendengar semuanya. Dia mendengar saat Haechan mengatakan jika dia juga merindukan Jaemin.

Painful Love|| Hyuckren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang