BAB 7 : A Kiss

191 23 48
                                    

Ide bab ini terinspirasi dari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ide bab ini terinspirasi dari.
Lyodra_Tak Selalu Memiliki

[S W E E T H U R T]
.
.
.

Off berjalan mengekor di belakang Gun mengikuti pria itu masuk ke dalam studio. memerhatikan setiap langkah pria itu dengan hati-hati. Off tersenyum melihat punggung Gun saat pria itu berjalan masuk ke dalam studio. Setiap langkah Gun mengungkapkan kepercayaan diri dan profesionalisme yang membuat Off merasa semakin merindukan pria manisnya. Dengan hati-hati, Off melangkah mengikuti, matanya tak lepas dari sosok yang kini sedang menjelajahi ruang kreatif tersebut.

"Off"

"Ya?" terkejut Off ketika Gun berbalik secara tiba-tiba. Lucu sekali, Off sangat terkejut hanya karena ini. Mungkin, dia hanya terlalu terrfokus

"Terlepas dari taruhan semalam, kau serius mau meminjamkan ku 200 juta?"

"Aku bisa berikan padamu sekarang."

Gun menggigit bibir bawahnya memasang wajah ragu. "Aku akan ganti uangnya setelah karya ku terjual. Jadi, jangan khawatir. Aku tidak akan kabur sebelum melunasi hutang."

"Aku tidak mempermasalahkan apapun, diganti atau tidak," santai Off sambil menggidikan kedua bahunya tidak masalah.

Senyum terus tersungging di bibir Gun. Namun, Gun menjawab dengan kecut. "Itu uang mu, aku akan menggantinya, aku malas bermasalah dengan pacarmu, Off."

Bagi Gun, Pat adalah sebuah kesalahan serius dan ia telah menyadarinya ketika pertama kali ia melihatnya dua belas tahun yang lalu. Pengaruh kesempurnaan penampilan Pat sudah cukup berefek buruk, apalagi menambah masalah, sungguh membuang-buang waktu. Gun bisa mengendus masalah yang akan menimpanya dan berusaha mengelak dari hal yang tidak diinginkan.

"Pat? Bisa kau abaikan dia? Tidak ada sangkut pautnya dengan, Pat."

Gun tersenyum penuh arti. "Aku tidak berpendapat begitu." Gun pun menengadah dan menaikkan alis karena menentang pendapat Off, tetapi Gun tidak meneruskan kata-katanya.

"Uangku, bukan uang gadis itu, sekalipun Pat tak berhak mencampuri segala akses keluar masuk Kas dan Bank ku, Gun," komentarnya dengan berpikir sebaliknya. "Bisa kau buang sifat keras kepalamu, Atthaphan?"

Tak ada tanggapan untuk yang satu itu. Karena, ada beberapa hal yang lebih baik tidak diungkapkan. Gun hanya menatap. Sorot mata itu ... Sorot mata yang memikat Off sejak pertama kali melihatnya, menggugah perasaannya lagi dan lagi.

Gun merasakan tatapan mata Off pada dirinya, menelusuri, menganalisis, menilai.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Gun melanjutkan dengan pertanyaan yang blak-blakan. "Lucu, kau jatuh cinta lagi dengan mantanmu ini, Off Jumpol?" Senyum lebar di bibirnya menyiratkan pemahaman, seakan dia tahu apa yang ada dalam benak Off yang ingin dilupakannya.

✔ [8] Sweet Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang