BAB 10 : It's Hurt

175 23 56
                                    

[S W E E T H U R T ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[S W E E T H U R T ]
.
.
.

Langkah Gun terhenti, dan tatapannya beralih dari punggung Pat kepada Off yang tengah sibuk di dapur. Suara desisan panci dan aroma harum dari bahan-bahan yang sedang dimasak menggantikan ketegangan malam sebelumnya dengan suasana pagi yang lebih akrab.

Off, dengan tangan terampil dan penuh pengalaman, memotong sayuran dengan kecepatan yang mengesankan. Setiap potongan yang dihasilkannya tampak presisi, seperti seorang tukang masak ulung yang sudah terbiasa dengan pekerjaan ini. Di sampingnya, Pat bergerak sama gesitnya,  menyiapkan bahan-bahan lain dengan ke hati-hatian. Ada sesuatu yang sangat damai dan teratur dalam gerakan mereka yang mengisi dapur dengan kehangatan.

Pat, meskipun tidak banyak berbicara, tampak puas dengan hasilnya. Dengan senyum tipis, ia mengaduk campuran adonan di dalam mangkuk besar, matanya fokus pada pekerjaan yang dihadapinya. Kadang-kadang, ia melirik Off, melihat menu apa yang dimasak pria itu.

Gun berdiri di pintu dapur, memperhatikan kedua sosok yang bekerja bersama dalam keselarasan yang harmonis. Ada kehangatan dalam suasana pagi itu, sebuah kontras tajam dengan ketegangan malam sebelumnya. Keakraban dan kerjasama Off dan Pat tampaknya menciptakan sebuah lingkungan yang aman dan penuh kasih, sebuah pelarian dari misteri dan ketidakpastian yang melingkupi perjalanan mereka.

"Gun," sapa Off, tanpa berhenti dari pekerjaannya.  "Kau ingin membantu, atau hanya akan berdiri di situ saja?"

Pat menoleh, mengangkat alisnya dalam ekspresi lembut yang bisa disebut sebagai pengakuan atas kehadiran Gun. "Duduk saja seperti biasa, aku tidak mengizinkanmu membantu," katanya dengan nada yang mengundang, lalu melanjutkan pekerjaannya tanpa berhenti. "Bagaimana dengan masakan ini?" Pat berbalik lalu mengangkat mangkuk  yang berisi Beef Lasagna.

Pat mengulurkan tangan berisi Beef Lasagna ke arah Gun dengan bangga. "Lihat ini," katanya sambil memperlihatkan lapisan lasagna yang terlihat sempurna dengan keju yang meleleh di atasnya. "Aku baru saja membuatnya, dan rasanya—Hm ... Att, kau bisa menilainya sendiri."

Gun hanya diam.

Apalagi Off.

"Ayo dicoba, spesial untukmu."

Off, yang tampaknya sibuk dengan pekerjaannya, akhirnya melirik ke arah Pat. "Aku pikir kau hanya menyuruh Gun untuk duduk dan menikmati. Kenapa tiba-tiba memerlukan komentar?" katanya, tanpa berhenti menatap risih Pat. "Pat, Gun tidak menyukai masakan Eropa."

Pat terdiam sejenak, menatap Gun dengan ekspresi campur aduk antara rasa penasaran tentu saja kaget. Sementara itu, Gun merasa sedikit terjebak dalam situasi yang membuatnya ingin lari saja dalam keadaan seperti ini. Ia sudah tahu bahwa patokan Off  mengacu pada kebiasaan kuliner Gun yang lebih memilih masakan Asia daripada masakan Eropa.

"Seleramu sudah berubah?"

"Pat, stop it." Perintah Gun.

"Att ..." Setelah melihat perubahan wajah Gun lebih keras Pat berkata akhirnya, mencoba menjaga nada suaranya tetap santai meskipun sedikit tertekan. "Semuanya berubah? Ini bukan gayamu, Att, bukan gayamu."

✔ [8] Sweet Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang