BAB 13 : [1/2] Romance De Amour

151 20 65
                                    

[ S W E E T H U R T]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ S W E E T H U R T]
.
.
.

Romance De Amour, 2050Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Romance De Amour, 2050
Cr. Pinterest

Malam ini, dia menunggu. Sayang, harapannya mengalir dalam setiap detik yang berlalu, seperti bir yang menguap dari gelas kosong. Besok, mungkin, dia akan merasa hampa, teringat janji yang belum ditepati. Namun, malam ini, menanti dan menanti, menggenggam harapan dengan erat. Dia tahu, kekasihnya mungkin tak peduli, tetapi hatinya tak bisa berhenti menunggu.

Malam ini, dia ingin merasakan kehadiran itu. Meskipun sudah lama berlalu, bayangan sosok itu menghantui, mengisi ruang kosong di kondo yang seharusnya hangat. Mengapa harus pulang jika hatinya terpaut di tempat lain? Dinding kayu yang mulai menua di sudut ruangan menjadi saksi bisu harapannya, menanti sebuah pesan, penuh goresan cerita masa lalu.

Malam ini, dia berdoa agar waktu berhenti sejenak, agar tak ada lagi rutinitas yang menjemukan. Dia ingin merasa hidup, meski hanya dari sepatah dua kata demi mengikat jiwanya meski penuh luka. Dia lelah, tetapi tak bisa melepaskan. Sudah terlanjur sayang, sudah terlanjur berharap.

Sudah berapa kali dia terjebak dalam siklus ini? Menghitung hari, menunggu kepastian yang tak kunjung datang. Dia mengingat senyuman kekasihnya yang hangat, bagaimana mata itu bisa memancarkan harapan hanya dengan satu tatapan. Namun, malam ini, senyuman itu terasa seperti bayangan yang menjauh, semakin pudar dari ingatan.

Dia berdiri, melangkah menyusuri ruangan kecil itu, meraba foto-foto berbingkai kayu yang terpasang di dinding. Setiap gambar mengisahkan cerita indah yang kini terasa jauh. Dia merindukan saat-saat itu, ketika segalanya tampak lebih sederhana. Namun kini, semua terasa rumit, terperangkap dalam jarak dan waktu, seperti kenangan klasik yang terukir dalam ingatan, takkan pernah pudar meski diliputi debu masa.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✔ [8] Sweet Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang