BAB 6 : Come Play With Me

206 28 31
                                    

[S W E E T H U R T]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[S W E E T H U R T]
.
.
.

"Off hentikan, apa yang kau lakukan?"

"Pria brengsek ini berusaha mengintip Gun! Apa aku terima? Apa aku terima?"

"Gun?" Force melirik dua orang itu yang masih berdiri ketakutan di sisi dinding. Tidak tahu mana yang namanya Gun, tapi yang jelas Off sedang berusaha melindungi mereka.

"Semuanya tolong keluar, tolong keluar sekarang! Arena ini sudah tutup. Ku perintahkan semua pelanggan keluar sekarang juga!" Force berseru kencang sekaligus mendorong para pelanggan untuk keluar meninggalkan arena dengan cepat.

Off terlalu berani menarik risiko lalu mengutarakan apalagi bertindak atas dasar perasaan yang diam-diam membara diantara mereka, tapi tetap saja dampaknya sangat terasa. Keadaan semakin tidak kondusif dan dia takut kejadian ini malah menambah korban sasaran lain dari kemarahan Off. Off kembali ingin melayangkan pukulan, lekas Force cepat bertindak.

"Off, hentikan!"

"Mana mungkin aku membiarkan pria cabul ini melecehkan, Gun! Otak nya sudah rusak! Bengis! Brengsek! Persetan!"

"Off, cukup!"

Force menarik paksa lengan Off hingga pria ini berdiri dengan nafas memburu tidak karuan. Pria cabul itu lantas pergi ketakutan meninggalkan arena. Menyisakan Off, Force, Gun, dan Jennie yang masih berada di dalam.

"Kau seorang ksatria, Off?" Gun bertanya menghampiri Off yang sedang berdiri bersandar di pinggir meja billiard memegang tangannya akibat aksi baku hantam tadi.

"Entahlah," singkatnya tanpa melirik Gun sama sekali.

Jennie menatap Gun, lewat kerlingan matanya ia memberi kode bahwa ia hendak pulang duluan. Gun menganggukan kepala dan membuka mulutnya tanpa suara berucap, 'Good job, Jenn.'

Sepeninggalan Jennie yang sempat berpamitan dengan Force di depan pintu keluar, pria itu lalu menutup pintu dan meredupkan setengah lampu ruangan, menyisakan lampu di tempat Gun dan Off berada untuk tetap menyala. Lantas pria berbadan atletis ini menaiki anak tangga sebelum akhirnya bersahut pelan.

"Off, aku tinggal ke atas dulu, ingin mau pulang, tolong panggil aku," kata Force memberikan waktu sejenak bagi Off menyelesaikan urusannya dengan pria bernama Gun itu.

Off menoleh lalu tersenyum pendek. "Oke, terimakasih," dibalas senyuman tidak masalah oleh Force yang langsung kembali beranjak menghilang ke lantai atas.

***

Gun mulai merasakan atmosfer mencekam menyelimuti suasana di antara mereka. Gun beralih terduduk di atas meja billiard tepat di hadapan Off. Hening, tidak ada yang bicara satu sama lain. Gun bahkan tidak tahu harus memulai dari mana. Jujur saja dia masih terkejut atas kemunculan Off di tengah aksi taruhannya tadi. Semakin tidak menyangka jika Off bisa semarah itu saat tahu ada pria cabul yang berusaha mengintip Gun dari belakang.

✔ [8] Sweet Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang