TC | 48 - Selesai Hari Ini

764 37 5
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

•••

~•Happy Reading•~

*****

Tujuh puluh hari berlalu, selama waktu itu Rangga terus mendatangi rumah Pakde hanya untuk membujuk Pakde. Namun nihil, tak ada yang bisa ia bawa pulang selain kegagalan.

Hari ini, ia juga melakukan hal yang sama. Namun, Pakde tetap kekeuh. Dan hasilnya, Rangga kembali pulang dengan tangan kosong.

Rangga memukul setir mobilnya kesal. Apalagi yang harus ia lakukan? Semua masalah sudah ia selesaikan. Nayla juga sudah tidak menampakkan batang hidungnya lagi. Padahal, ia belum memenuhi permintaan Nayla, karena perempuan itu tak kunjung mengabarinya.

"Ya Allah, aku cinta Rania, aku mau perbaiki semuanya. Apa udah nggak ada kesempatan lagi Ya Allah?" Ucapnya pada sang Rabbi.

Ia menundukkan kepalanya pada setir mobil. Ingin ia berhenti, tapi hatinya benar-benar ingin.

"Enam hari lagi masa iddah Rania habis. Enam hari lagi Ya Allah. Apa yang bisa aku lakukan dalam enam hari ini  Ya Allah?" Tanya Rangga masih ingin memperjuangkan rumah tangganya yang diujung tanduk.

Dert dert

Ponselnya berbunyi, Rangga segera mengambilnya.

"Nayla?"

Ia mengangkat panggilan dari perempuan yang selama ini tiba-tiba menghilang entah kemana.

"Halo Rangga." Sapa Nayla diseberang sana.

"Hai." Balas Rangga singkat.

"Kamu apa kabar?" Tanya Nayla.

"Baik. Kamu? Kemana aja selama ini? Kok tiba-tiba hilang?" Tanya Rangga membuat Nayla senyum-senyum sendiri di sana.

"Setelah semua ini, Rangga nanyain aku lagi? Aku jadi nggak yakin kalo dia udah ngelupain aku. Pasti dia masih mikirin aku, walau sedikit." Batin Nayla pede.

"Nay?"

"Oh ya? Tadi kamu nanya apa ya? Aku kurang fokus tadi." Tanya Nayla pura-pura lupa.

"Nggak ada, lupain aja. Ada apa kamu telfon aku?" Tanya Rangga tak mau basa-basi.

"Ee... Itu... Aku mau ajak kamu dinner yang waktu aku minta. Kamu mau kan?" Jawab dan tanya Nayla.

Rangga berpikir sejenak. Waktu itu ia sudah setuju. Jadi, ia harus mau.

"Rangga? Kamu lupa? Waktu itu kamu udah setuju loh." Ucap Nayla mengingatkan.

"Iya, aku ingat. Aku mau kok. Kapan dan di mana?" Tanya Rangga.

"Besok malam di Hotel Royal Grand."

"Hotel? Kenapa di hotel? Dinner kan? Kenapa nggak di restoran aja?" Tanya Rangga curiga dan menautkan kedua aslinya.

"Ee... Enggak ada apa-apa sih. Cuma biar lebih romantis aja. Kenapa emangnya? Nggak boleh ya?" Jawab Nayla sebisa mungkin tidak membuat Rangga tambah curiga.

"Nggak ada apa-apa sih, cuma aneh aja. Tapi, terserah kamulah. Oh ya, makasih udah menjauh dari aku selama ini. Habis ini, hubungan kita benar-benar selesai kan?" Ucap Rangga bodo amat.

Urusan Nayla terserah dianya aja. Fokusnya saat ini cuma satu. Rania. Bagaimana lagi caranya bisa rujuk dengan kecintaannya sekarang?

"Iya. Kamu tenang aja, aku nggak bakal ingkar janji." Jawab Nayla tersenyum miring.

Takdir Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang