Hati mendesaknya untuk menjatuhkan pilihan, antara memendam lara atau menelan pahitnya menjadi orang ketiga. Gia terlanjur jatuh cinta dan tak ada cara untuk menghapus rasa itu, meski dia tahu kalau Eza adalah lelaki yang hatinya telah berpemilik.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
«
CHAPTER 13 : Bad News
»
¦ ~ ¦
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gia sangat mencintai pekerjaannya, bisa dibilang baru dimulai tapi memang rasanya, ia tidak akan merasa bosan, tapi kadang matanya juga lelah karena terus-terusan menghadap layar yang berisi ribuan kata dan wajib dibaca tanpa lengah sekatapun. Jadi, ia kadang pergi jajan ke bawah untuk refreshing, atau scrolling sosial media.
"Oh my god! Antarez sakit." Celetukan rekan kerjanya membuat Gia buru-buru mencari akun sang penulis favorit dan membuka snapgram terbarunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar saja Eza membuat postingan foto tangannya yang terinfus. Gia jadi khawatir, sejak acara seminar kemarin Eza memang sudah sakit, tapi dia hanya minta untuk diantarkan pulang saja, menolak di antar ke rumah sakit.
Gia mengontak nomor wassap Eza.
Antarez
Kak Eza sakit apa? Gerdnya kambuh lagi kak?
Gia cemas, beberapa kali mengecek ponselnya. Hingga beberapa menit kemudian, menemukan pesan balasan yang dia tunggu.
