20. Kejadian Hari Itu

28 6 1
                                    

«

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

«

CHAPTER 20 : Kejadian Hari Itu

                »

¦
~
¦

Wenanda menyipitkan matanya, sembari menyeruput jus alpukat tanpa susu tanpa gula pesanannya, dia menatap Gia yang hari ini kelihatan berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wenanda menyipitkan matanya, sembari menyeruput jus alpukat tanpa susu tanpa gula pesanannya, dia menatap Gia yang hari ini kelihatan berbeda. Auranya itu loh, kayak orang lagi jatuh cinta, eh apa ya? Kayak orang yang baru jadian lebih tepatnya. Tapi, jadian sama siapa loh? Kan Wen kepo banget tapi Gia sih ditanya enggak-enggak mulu jawabnya.

"Lo nggak lagi tiba-tiba pacaran sama seseorang diem-diem di belakang gue kan?" Wen lantas terkejut sendiri dengan pertanyaannya sampai menutup mulutnya dramatis, "Lo enggak nikung gue dan tiba-tiba jadian sama Gusti kan?"

Gia refleks memukul lengan Wen saking kesalnya dengan tuduhan yang diberikan oleh Wen. "Gila lo! Gusti bukan selera gue ya! Dibilang nggak ada apa-apa juga, gue cuman seneng karena kerja keras gue hasilnya bagus dan diapresiasi bos gue."

Wen masih penasaran, keningnya sampai berkerut-kerut. "Nggak bohong kan lo?"

"Nggak, siapa juga yang bohong!"

Wen mendecih, "Yaudah anggap aja gue percaya. Tapi, cerita dong! Gimana Nathan? Lo belum jawab dia? Lo enggak lupa kan kalau dia lagi nunggu jawaban lo?"

Sontak Gia membulatkan mata dan menepuk keningnya. "Astaga, Wen. Gue lupa!"

"Sudah kuduga! Pantesan Nathan curhat ke gue."

"Hah? Dia curhat gimana emangnya?"

"Ya dia takutnya lo ada yang disuka gitu, dia tuh keknya udah ngebet banget Gi pengen dijawab. Jangan lama-lama digantungin deh!"

"Ya gimana? Gue kan emang nggak ada rasa apa-apa sama Nathan." Gia jadi pundung menolak Nathan rasanya tidak enak tapi Gia juga tidak bisa menerimanya, itu sama saja dengan menyakiti Nathan dua kali.

"Ya udah, lo jawab aja yang penting biar urusan si Nathan kelar gitu loh!"

"Iya nanti deh kalau ketemu."

A HALF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang