MAIN CAST
"Kalau lo liat Eza nganggur, itu aneh banget!" —Ara
Namanya Atteza Antariksa Mahanta, tapi kalo lo salah satu orang yang bucin sama bukunya, lo bakal kenal dia Antarez.
Jika ditanya sudah berapa banyak cerita yang pernah dia buat, Eza cuma bakal natap langit-langit sambil berusaha ngingat, tapi akhirnya bakal jawab, "It countless.. mungkin puluhan cerita atau lebih dari puluhan? I don't know, karena kadang ada sebuah cerita yang tak sampai tertulis oleh tangan dan cuman ngendap didalam benak.."
Eza tidak pernah bermimpi menjadi penulis, impiannya adalah menjadi jaksa, profesi mendiang ayahnya. Tapi pada akhirnya cowok yang punya senyum secerah matahari pagi itu justru terjun ke sebuah dunia yang enggak pernah dia sangka. But at least he found freedom on his job.
Antarez pernah menulis dalam bukunya : Seberapa berat hidupmu, kau tidak akan pernah tahu kehidupan orang yang selalu tersenyum untuk menguatkanmu. It's might harder to handle than yours. Karena diluar sana juga tidak ada yang tahu seberapa keras Eza berusaha mencari alasan untuk tetap bertahan dalam roda kehidupan.
"In a life, success is not depends on how much your achievement, but how much you feel happiness.." — Antarez
"Gi, lo sekali kali harus healing!" —Wenanda
Agya Judistia Atlanta, kata Wenanda Veronika nama dia susah at least cewek berdarah Canada yang sudah berteman dengannya sejak SMP itu memanggilnya Gia. Gia not Gya right? Not similar to the spelling of her name.Gia awalnya sangat suka membaca karena mama selalu mengenalkan cerita dari buku baru setiap minggu padanya saat kecil. Gia tidak tahu jika kebiasaan itu membawanya menjadi kutu buku. Kalo lo liat Gia gak bawa buku berarti lo perlu tanya dia apa dia lagi sehat atau enggak. Sebucin itu. Apalagi kalau sama novel series tulisan penulis best seller favoritnya, yaitu Antarez. Mau dibaca seratus kali pun dia akan sanggup.
Tapi kalian tahu tidak istilah don't judge the book by it's cover?
Itu berlaku juga buat dia. Cewek yang punya cover super sempurna buat menutup segala retak dalam hidupnya. Dan Wenanda paling gedeg kalo sobatnya itu menyusahkan diri cuman buat nolongin atau bantuin orang lain termasuk ngerjain project kelompok sendirian.
"Everyones needs leave on their stress out Wen, who knows? Mereka mungkin memang sedang beneran enggak bisa." —Gia
"You and your seven years love story should notice that time might mess everything, Rena." —Luna
Imperfection adalah kata yang harus jauh jauh dari hidup Nirena Erallya Savta. Rena punya segalanya, her rich life style, beauty, job, friends, society and love. Usaha fashion yang dia cicil sejak sekolah menengah atas itu nampak membuahkan hasil ketika Rena sudah melengkapi jumlah tokonya menjadi angka sempurna. Ya sembilan adalah angka tunggal bernilai tertinggi.
Kiat hidupnya adalah, life just once and then you should do your life in a best ways.
Rena tidak keberatan sekalipun Eza berkali kali menunda rencana menikahnya. Dia tidak, tapi Catalya Alluna —sahabat dekatnya dan keluarga Rena mulai berisik menanyakan kesungguhan Atteza dalam rencananya untuk meminang gadis yang sudah bertunangan dengannya itu.
"It's just about time, sekarang ataupun nanti kita akan menikah jika sudah waktunya." —Rena.
"Lo pernah punya minat buat pacaran nggak sih?" —Eza
Pernah lihat pebisnis muda yang penampilannya lebih cocok jadi seleb? Kin Arrafasya Birendra, kalau cuman nolak tawaran buat di orbitkan jadi public figure saja sudah puluhan kali.
Walau nggak kalah gantengnya dengan Ara, Kenta Arjeka Birendra —adiknya saja, tidak sesering Ara dilirik agensi artis, at least Jeka lebih tahu cara memanfaatkan kegantengannya dari pada abangnya. He said, "Bang Ara kudu nelen berkas dulu buat dapet duit, gue mah guling guling dikasur dapet bang.", and then Ara will punch him hard with his pillow.
Ara itu partner in crime terbaik yang pernah dimiliki Eza. Mereka sebangku selama enam tahun disekolah, pisah karena kuliah beda jurusan doang. Tapi, belakangan karena sibuk urusan sendiri-sendiri Ara dan Eza seperti sepasang kekasih yang LDR an, cuman bisa ketemu by phone.
Ara cuman sedang berusaha mengendalikan diri, biar enggak berasa pengen nonjok muka Eza aja.
"You never better than me bro.." —Ara
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
A HALF HEART
FanficHati mendesaknya untuk menjatuhkan pilihan, antara memendam lara atau menelan pahitnya menjadi orang ketiga. Gia terlanjur jatuh cinta dan tak ada cara untuk menghapus rasa itu, meski dia tahu kalau Eza adalah lelaki yang hatinya telah berpemilik. ...