15. Maling mangga

4.4K 214 5
                                    

Hari ini ada ulangan biologi, dan Zahra melupakan itu, bahkan kini gadis itu sibuk sendiri, kedua teman nya hanya diam tidak mau ikut campur, Zahra itu gadis yang pintar tidak mau dibantu jika menyangkut pelajaran, aneh emang.

kring kring

"YAHHH GW BELUM BELAJAR ANJIR!" seru Zahra membuat seisi kelas menatap nya sinis.

"lo dari tadi ngapain munah!?berak?!" heran Ayyara

Zahra menyengir, "hehe kan baru bab 1 yang bab 2 nya belum cog"  tak lama setelahnya guru biologi datang.

"selamat pagi anak anak"

"selamat pagi bu"

"ibu tebak pasti kalian seneng hari ini ulangan!"

"nggak bu" jawab serempak sekelas

"loh kok enggak?"

"biologi menyusahkan tapi lebih menyusahkan fisika tapi lebih menyusahkan mtk" celetuk Renata yang langsung mendapat geplakan dari Zahra juga Ayyara.

"kapan biologi menyusahkan Renata?itu kamu nya saja yang tidak mau belajar" santai guru biologi

"saya belajar loh bu, meski kalo pengen belajar doang" cengir Renata

Guru biologi hanya menggelengkan kepalanya, lalu mengabsen,"saya beri waktu 15 menit untuk kalian belajar, setelah nya langsung ulangan tidak boleh menyontek, buku serta hp dikumpulkan dimeja sekarang juga"

Dahi guru itu mengeryit, lalu menghitung murid yang hadir, "jumlah murid ada 35, hp serta buku baru 33, yang 2 kemana ya?"

Kelas seketika hening, berbeda dengan Renata serta Ayyara yang sibuk menatap atap kelas. "Ayyara, Renata, kumpulan buku dan hp kalian!jika tidak saya bakal sita dan diambil bulan depan!"

"nggak seru banget" lesu keduanya

__o0o__

"Ay pesen gih" titah Zahra mendudukan diri disamping Renata yang kini sudah mengunyah gorengan. Zahra mencomot gorengan yang dipiring itu.

"lah ini gorengan siapa njir?"

"nggak tau, orang  nya udah nggak mau kali, makan aja udah lumayan" ujar Zahra yang diangguki semangat Renata.

"buset kalian, yaudah bakso sama esteh kan?" tanya Ayyara yang diacungi jempol keduanya.

Setelah kepergian Ayyara, pekikan penghuni kantin tepatnya siswi AHS terdengar begitu mengilukan digendang telinga. "anjir tu tenggorokan nggak kering apa gimana?"   sabar Renata

Zahra menatap satu objek, dimana disana terdapat Sean dkk, yang membuat Zahra geram, Sean hanya diam dengan wajah datar nya saat lengan pemuda itu dipeluk oleh Agnes. Zahra mengalihkan pandangan nya saat Prissy melihat kearah nya. memejamkan matanya, dapat Zahra tebak, pasti Sean dkk akan duduk satu meja dengan nya.

"hai kita ikut duduk disini ya?" ucap lembut Prissy

"iya silakan kak" sopan Zahra berbeda dengan Renata yang menatap seorang siswa yang duduk disebelah Sean.

Tunangan Male Lead Antagonis (DIROMBAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang