24. Demam

624 36 1
                                    

jangan ditangisin, ikhlasin,
kalo kangen doain.








Zahra berlari memasuki apart Sean, setelah pulang dari rumah Ayyara ia dikabarkan jika Sean tengah sekarat memanggil namanya terus menerus.

brak

Semua atensi diruangan itu menatap Zahra terkejut, begitu pula dengan Zahra, ternyata ada keluarga Sean disini dan juga ada Zidan. Zahra menggaruk tengkuk nya canggung.

"Assalamualaikum" salam Zahra menyalimi tangan kedua orang tua Sean

"Waalaikumsalam" jawab serentak mereka

"byyy" rengek Sean merentangkan tangan meminta peluk ke Zahra

"kenapa?" sahut Zahra berjalan menuju Sean.

Kedua orang tua Sean melihat Zahra sudah disini pun memutuskan untuk pulang, "bunda sama ayah pulang dulu, Zahra bunda titip Sean ke kamu ya, jangan lupa kasih obat ke Sean" ujar bunda yang diangguki Zahra

"iya bunda" sahut Zahra sambil mengusap kepala Sean yang memeluk nya begitu erat.

"Zidan?kamu nggak mau pulang nak?" tanya bunda

Zidan tersenyum menatap bunda nya , "Zidan mau disini jaga adek Zidan" Sean yang mendengar itu tidak suka

"nggak usah! gua udah ada Zahra! lu mau modus kan ke Zahra?!" sentak  Sean

"heh nggak boleh gitu" tegur Zahra

"ck" decak Sean menduselkan kepalanya diceruk leher Zahra.

"yaudah, bunda sama ayah pulang duluan, kamu jaga adek kamu, Sean kalo sakit manja banget takut Zahra kerempongan" setuju bunda membuat Zidan tersenyum penuh arti

Berbeda dengan Sean yang menatap penuh permusuhan ke Zidan.

Setelah kepergian bunda juga ayah, kini hanya tersisa Zahra serta Sean juga Zidan. atmosfir dikamar itu menjadi dingin dan juga canggung bagi Zahra, apalagi dua saudara itu terus saling menatap tajam satu sama lain.

duh jadi curiga, jangan jangan mereka. . batin Zahra lalu menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran aneh nya.

"kenapa?ada yang sakit?" ucap khawatir serentak Sean juga Zidan

Zahra meringis saat lagi lagi keduanya saudara itu saling tatap satu sama lain bahkan kini lebih tajam, fiks mereka cinlok jerit Zahra dalam hati.

"anu. .kalian suka satu sama lain?"

__o0o__

"pusing by" rengek Sean

"iya makanya jangan bobo an terus nanti jadi makin pusing"

Sean menekuk wajah nya, menaikan selimut nya hingga sedada, Zahra juga dibuat heran, kenapa Sean mendadak sakit?perasaan pemuda itu baik baik saja.

"hhwkehshsh aku nggak kuat by"

"kayak nya udah nggak lama lagi" ucap Sean yang langsung mendapat geplakan dari Zahra.

"heh!" garang Zahra membuat Sean tambah menggigil

"bener ini by, aku udah nggak kuat, jaga diri kamu baik baik by, jangan cari cowo lain, kalo kamu cari cowo lain aku gentayangin kam-"

Tunangan Male Lead Antagonis (DIROMBAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang