1. I know

2.4K 178 9
                                    


Thailand

23.00 PM

🎼 Got them all going
Sheesh, sheesh
Sheesh, sheesh, sheesh, yeah
B-A-B-Y-M-O-N
Sheesh, sheesh
Sheesh, sheesh, sheesh, yeah
Got them all going 🎼

Malam yang hening, berbalut selimut tebal berwarna putih menampakkan seseorang yang baru saja terlelap beberapa menit yang lalu, ia menyerngit kesal begitu mendengar nada panggilan dari ponselnya berdering.

"Ugh.. siapa sih!"

Milk nampak kesal, meraih ponsel yang terletak di atas meja tak jauh dari jangkaunya lalu menempelkan smartphone ke telinga tanpa melihat layar, panggilan entah dari siapa yang mengganggu 'awal' tidur malamnya hari ini.

"Halo.."

"Milk? Sudah tidur?"

Suara yang sangat familiar tentunya, mana mungkin Milk tidak mengenal suara itu.

"Ya, sebelum kamu menelfon, ada perlu apa Love?"

"Ah maaf mengganggu waktu istirahatmu, untuk jadwal besok bisakah kamu datang menjemputku? Mobil P'fon tidak bisa menyala, sepertinya mogok"

Milk sejenak melihat ponsel di sela-sela panggilannya dengan Love, terlihat sudah pukul 23.15 malam sekarang, tetapi Milk yakin Love belum tiba di rumah begitu terdengar suara kendaraan lalu-lalang dari telefon mereka.

Rasa kantuk Milk seketika hilang, berganti pada rasa khawatir karena merasa Love masih di luar selarut ini.

"Love, dimana kamu sekarang?"

"Di bahu jalan raya, dekat halte bus tidak jauh dari rumahku"

"Tunggu, jangan kemana-mana aku segera kesana sekarang"

"Tidak perlu Milk, yang aku butuhkan itu besok, jemput aku pagi-pagi dan ak-"

*tutt *tut *tut

~

Milk Pov

Aku segera bergegas, membuka lemari pakaian dan mengambil seadanya, celana jeans dan kaos putih polos kuraih dan segera berganti.

Menuruni anak tangga tergesa namun hati-hati karena ini memang sudah malam, penerangan ruang di rumah telah padam, dengan langkah pasti aku menuju garasi.

Sudah lama sejak pulang dari Filipina aku tidak menyetir, mobil cooper mini kuning yang kubeli tepat satu tahun yang lalu, pilihan Love.

*flasback

At Showroom

"umh Love, menurutmu lebih baik warna merah atau putih?"

Milk memang sudah memutuskan jenis dan tipe mobil seperti apa yang ia inginkan, namun untuk warna, Milk ingin seseorang yang special baginya untuk memilih.

Love terlihat memilah mana sekiranya cocok untuk pathner kerjanya ini, hari ini Milk meminta ditemani membeli mobil.

Dengan wajah imut namun serius, Love melipat kedua tangannya di dada sembari menoleh ke pilihan yang di maksud oleh Milk, mengerutkan dahi berjalan selangkah demi selangkah melewati mobil yang berjajar sembari mempertimbangkannya.

Wajar saja, hubungan Milk dan Love yang notabenya lebih dari sekedar teman satu agency, terlebih proyek keduanya yang mengharuskan selalu bersama membuat hubungan keduanya menjadi lebih erat dari sebelumnya.

Yang awalnya hanya 'teman dekat' menjadi 'sahabat'.

Semenjak menjadi couple GMMTV, baik Milk dan Love telah menghabiskan waktu lebih sering daripada keluarga masing-masing.

#milklove is real ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang