《6》TELAT

297 14 2
                                    

AMANDA.L
[Sorry for typos]
!! Warning !!
(Brothership, familyship)
BUKAN LAPAK BOYSLOVE







  Suara grasak grusuk terdengar kala pemuda dengan badan besar itu berlari kesana kemari seperti gangsingan. Membuat pria dengan cangkir teh di tangan nya pusing melihat kelakuan anak bungsu nya.

"Boy, Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan? Berlari kesana kemari seperti memikirkan hutang saja." Oceh Nio dengan tatapan malas menatap Nathan, yang sama sekali tidak menggubris ucapan sang Papa.

"Aduuuuh! Dimana sih itu kaos kaki sialan! Kalo gini ceritanya, gue bisa telat, kambing!" Nathan berteriak prustasi, mencari sepasang barang sialan itu hingga kepala nya hampir pecah, Tapi tetap tidak menemukan nya.

Saat sedang sibuk sendiri dengan aksi nya. Punggung Nathan ditepuk pelan oleh seseorang yang tidak lain adalah papa nya, Nio.

"Apa kau sedang mencari ini?" Tanya Nio dengan sepasang kaos kaki yang berada di capitan jarinya.

Nathan menatap nya binar, "Iya! Makasih papa! Makin sayang deh! muach!" Nio mendengus sebal, Namun tak ayan dia juga tersenyum simpul setelah mendapat kecupan dipipi dari sang anak.

Nathan dengan cepat berlari keluar rumah setelah memeluk erat Nio hingga sesak nafas. Dengan cepat ia menaiki motor sport milik nya, Menghidupkan mesin, Lalu melaju cepat ke sekolah tempat ia menimbah ilmu.

-
-
-

Sesampainya di gerbang sekolah, Nathan sudah pasrah karena gerbang itu sudah tertutup. Bagaimana tidak? Ini saja sudah jam 09.12 wib. Yang dimana jam pelajaran pertama sedang berlangsung.

Ck! sial! Ini semua karena barang sialan itu. Hah....Mau tidak mau Nathan harus memelas kepada penjaga agar gerbang nya dibuka. Ya walaupun harga dirinya jatuh, Tidak apa. Yang penting bisa masuk.

Pemuda bongsor itu turun dari motor nya dan mendorong pelan kearah pos penjaga. Kebetulan juga Nathan dekat dengan penjaga sekolah ini.

"Pak mud! pak! pak mahmud!" Bisik Nathan sedikit kesal karena pak Mahmud sedikit budek. Maklum, faktor usia.

Pria berbadan gempal dengan kumis lancip yang menghiasi bibir nya itu pun terperanjak kaget dan mencari cari asal suara itu. Hingga ia tersadar bahwa ada pemuda tampan yang sangat amat ia kenali, Sedang berdiri dengan senyuman lebar milik nya.

"Eh, mas Nathan. Kenapa mas?" Tanya pak Mahmud belum conect.

Nathan berdecak kesal, "Gapapa pak, Ini tadi ada kuda lagi pargoy." Jawab Nathan asal niat bercanda, Tapi sialnya pak Mahmud malah menganggap nya serius.

"Ohh, Kirain apaan-

"Ih, pak! Ini loh pager nya dibukain dulu atuh, Saya kan mau masuk." Omel Nathan dengan sedikit merengut lucu, Sedangkan pak Mahmud yang melihat itu malah merinding. Sangat tidak cocok dengan wajah nya yang mirip duda itu. batin pak Mahmud.

"Enak aja minta bukain, Siapa suruh, telat?" Ejek pak Mahmud dengan wajah menyebalkan.

Nathan hampir menarik kumis bapak tua ini kalau saja dia bukan penjaga disini.

ᴬʳᵍᵉⁿᶻⁱᵒˢᶻ S2 《𝑪𝑬𝑳𝑳𝑰𝑨𝑵》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang