Entah kenapa seharain ini Lia begitu banyak melamun saat di dekatnya. Apakah ada yang aneh? sejak dia merasa tangannya melakukan kekerasan terhadap anak kecil, menjambak rambut lurus indah milik anak itu membuatnya begitu tersiksa, saat ini anaya hanya ingin bersama dengan sang putra. Tuhan, maafkan Anaya, meski bukan anaya tapi si sialan Miranda kampret tapi rasanya dia merasakan penyesalan yang tiada henti.
Meninggalkan Lia yang masih termenung di dalam kamarnya, Anaya yang kemudian melangkah menuju ruang tengah yang diyakini tempat dimana sang anak kecil menggemaskan serta mengenaskan berada. Mencoba berlari dan menyiapkan hati juga kata yang akan dia ungkapkan didepan sang anak tersebut, membuatnya hampir tersandung gaunnya yang sangat merepotkan ini.
Sampai di ujung tangga, dia melihat sang anak kecil yang tersenyum karena disuapi makan oleh para pelayan. Anaya dari ujung tangga berkaca- kaca ternyata anak tersebut tanpa begitu banyak usaha sudah banyak sekali yang sayang. tampilan lugu dan lucu yang sangat pas dalam perpaduan sang balita tersebut membuatnya begitu menyesali kenapda tidak dari dulu saja dia menggantikan tubuh yang luar biasa kejam ini. Tanpa melihat jalannya, Anaya yang saat ini berada di tubuh miranda menyenggopl vas yang ada di bawah tangga dan berakhir semua pelayan yang semenjak tadi mengagumi sang tuan muda menyadari bahwa sang nyonya rumah ada disekitar mereka.
"oh maaf aku gak sengaja"
semua orang yang ada disanapun membola mendengar ucapan sang nyonya. Betapa santunnya, apakah benar cerita yang tersebar bahwa sang nyonya sudah berubah sejak insiden kecelakaan itu?
"Hai" ucapnya dengan senyuman menuju ke arah putra Miranda, dia mencoba berjalan dengan hati- hati namun yang dia dapatkan adalah tatapan berkaca- kaca. Sang anak bersembunyi dibalik badan pelayan yang ada di dekatnya.
Anaya pun melangkah kearah sang anak dan sesampainya di depan sang anak dia berjongkok. Namun yang dia temukan adalah tatapan takut dan juga tangan yang bergetar. Astagaa, miranda sialan
"hai, kau tak perlu takut lagi. maaf kan aku" sambil mencoba mengusap lengan sang anak di depannya.
"hiks, nooo" ujarnya pelan. Dia ingat bahwa jika dia berbicara lebih keras dia akan langsung dipukul sama seperti saat itu di ruang kecil dan dia lapar
"ooh tuhaaan.." diapun mendekap sang anak kecil tersebut. Sang anak hanya bisa meronta karena dia takut mendapatkan kesakitan yang sama
"nooo hikss, noooo"
Semua pelayan yang melihatnya pun bingung apa yang harus mereka lakukan, apakah dia harus memisahkan, namun mereka tau sepertinya sang nyonya tidak akan menyakiti sang anak.
"Astagaa maafkan aku nak.. maafkan akuu" Mereka berduapun menangis bersama sang anak yang menangis karena ketakutan dan sang ibu yang menangis karena penyesalan.
****
Setelah beberapa saat mereka berpelukan dan sang anak kelelahan, malam pun menjelang dan sang anak dibawa ke kamar Anaya dan Anaya minta untuk tetap disana apapun yang terjadi. Karena disini dia ingin lebih dekat dengan sang putra.
Duduk dipinggir ranjang sambil membelai kepala sang anak dengan sayang
"Tuhan, bagaimana bisa anak sekecil dan semenggemaskan ini menerima begitu banyak luka. Tenanglah nak mulai sekarang aku akan menjadi mamamu yang budiman, hehe" astaga sungguh gila rasanya anaya sedikit- sedikit menangis, sedikit tertawa karena ekspresi sang balita di ranjangnya.
"ahh, melelahkan sekali" akhurnya anayapun memutuskan tidur disamping sang anak tersebut dan mengecup pipi sang anak dengan sayang.
"hmm, meskipun kamu kurus tapi pipimu kenapa semenggemashkan iniiii astagaaa. huaahh ngantuk"
Tak berapa lama, anayapun sampai ke dalam alam tidurnya.
*****
Dilain sisi di Istana selama tiga hari sedang ada pertemuan antar wilayah yang membicarakan terkait dengan sistem perdagangan yang perlu ditingkatkan, mengingat wilayah mereka yang sangat subur dan maju, menghasilkan begitu banyak sumber alam melimpah yang bisa menghasilkan lebih banyak pemasukan daripada hanya dikonsumsi sendiri"Kurasa pertemuan ini, kita akhiri sampai disini. terimakasih atas kehadiran tuan sekalian. Semoga perjalanan anda semua aman sampai tujuan"
Rajapun berdiri diikuti oleh seluruh tamu yang hadir.
"Duke, Raja meminta anda untuk menemuinya di ruang kerja belia"
"hmm"
begitulah sang mantan putra mahkota yang tak banyak bicara dan sudah bertahun- tahun memiliki hubungan yang tidak baik dengan sang ayah.
"Selamat malam yang mulia, adakah yang bisa saya bantu?"
"wahh, sebegitu bencikah putra ayah sampai tidak ingin basa- basi"
"sepertinya hal tersebut tidak perlu dan ayah seharusnya sudah terbiasa dengan keadaan yang ada"
"hahaha, baiklah. Setidaknya duduklah nak, wajahmu tampak lelah sekali"
"Kurasa tidak perlu yang mulia, karena kurasa sudah tidak ada lagi yan-"
"Bagaimana keadaan istri dan putramu? kudengar dia sudah pulih dan berperilaku berbeda"
Sungguh ayah dan perbincangan tentang wanita yang disebut sebagai "istrinya" merupakan perpaduan yang mengesalkan, menjengkelkan sekaligus masalah bagi sang mantan pangeran mahkota tersebut.
######
boleh tingalkan jejak ya gaes. thankyou
![](https://img.wattpad.com/cover/348419415-288-k960322.jpg)
YOU ARE READING
My Best Mama
FantasiaAnaya berusia 23 tahun, setelah menyelesaikan pendidikannya dia akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai personal assisten dari bos cewek super perfeksionis yang super bawel, ribet dan melelahkan "Gusti... kerja capek, gak kerja gak bisa makan.. ribet...